Part 1

65 41 3
                                    


Suasana pagi di suatu sekolah Sma, bunyi bel masuk kelas kini berbunyi begitu nyaring di telinga murid murid yang ramai memasuki kelas mereka.

Ada seorang siswi berjilbab yang kini malah santai di setiap langkah kakinya.
Tiba tiba ada sebuah tangan mendarat di pundak nya,yang membuat dia waspada dan hampir menonjok si empu pelaku nya.
"Sabar Nur sabaaaarr ini aku sahabat kamu nur,Vanila. Istighfar nur istighfar jangan nonjok sahabat sendiri" ucap perempuan berjilbab yang membuat siswi itu yang ternyata bernama Nur kaget sampai refleks akan menghajar sahabatnya.

"Kamu tuh la buat aku jantungan aja,aku kira kamu penjahat" ungkap nur kepada nila,nama panggilan sahabatnya yaitu Vanilla.

"Kira kira atuh kamu teh Nur,masa iya di sekolah ada penjahat. Untung aku yang hampir di hajar kamu,coba kalau guru?? Bisa kena hukuman entar kamu"

"Salah siapa nyentuh pundak ku tanpa manggil,kan jadinya waspada atuh la" jawab Nur membela diri.

"Iya iya maaf aku salah udah buat kamu kaget. Oh iya kamu udah ngerjain pr belum??? Tanya Nila kepada Nur.

"Pr apaan?? Perasaan gak ada pr deh" jawab Nur sambil berpikir.

"Ada,tapi aku lupa pr apaan aku juga tau dari teman teman pada ngomongin pr" ungkap nya pada Nur.

"Sudahlah palingan pr dari pak Budi,kan pak Budi guru nya baik suka kasih kita waktu kan??

"Iya juga sih Nur,ya udah gak papa lah kita gak ngerjain pr. Toh kamu juga gak ngerjain ini"

"Ya iyalah kan kita sehati" ucapan Nur kepada Nila sambil tos tanda persetujuan.

****

Setelah masuk kelas,para murid murid pun ada yang masih asyik ngobrol,main handphone,bahkan ada bernyanyi dan kegaduhan sebagainya.
Tiba tiba pintu kelas terbuka menampilkan sosok seorang pria paru baya.
Dengan melihat sosok pria itu,semua murid terdiam kaku bahkan sampai ketakutan hingga akhirnya mereka diam tak bersuara sambil menahan keringat dingin di dalam tubuh mereka.
Bagaimana tidak?? Yang datang ke kelas mereka adalah Kepsek.
Orang yang paling di takuti satu sekolahan. Bukan karena wajahnya yang menyeramkan,bukan
Tapi karena kewibawaan,ketegasan juga kekuasaan nya yang tak bisa di lawan oleh orang lain, sekalipun dengan murid anak kaya raya.

"Assallamu'alaikum" ucap pak kepsek kepada murid murid di kelas Nur dan Vanilla.

"Wa'alaikumussallam pak" jawab murid murid dengan serempak.

"Hari ini saya datang kesini untuk melihat sekaligus memeriksa kedisiplinan para siswa dan siswi atau bisa di bilang sidak dadakan. Dan bagi mereka yang tidak menaati kedisiplinan maka akan mendapatkan hukuman atau sanksi atas perbuatan nya.
Maka dari itu saya akan memulai dari kelas kalian"

"Dan ya,saya di hubungi oleh wali kelas kalian bahwa kalian ada pr mata pelajaran matematika. Maka dari itu saya awali dengan melihat tugas yang wali kelas kalian berikan." ucap Pak kepsek yang membuat murid murid khawatir terutama Nur dan Nila.

Setelah di suruh Pak kepsek mengumpulkan tugas ternyata banyak yang tidak mengumpulkan tugas pr yang diberikan,termasuk nur dan nila.
Pada akhirnya keduanya pun di hukum hormat bendera selama satu jam beserta yang lainnya.

"La,pada akhirnya kita kena juga hukuman dari pak kepsek. Kenapa juga harus pas lagi panas gini,gerah tau" ungkap Nur yang sedang menjalani hukuman nya di samping nila.

" sama gerah aku juga nur, pak kepsek ada ada aja deh tingkahnya. Pake acara sidak dadakan segala dalam rangka ini lah itu lah. Sungguh terlalu" jawab Nila yang tak kesal dengan kondisinya saat ini.

Ketika baru sepuluh menit menjalankan hukuman,tiba tiba datang seorang siswa yang mereka kenal,yang tak lain adalah Ilham ke samping Nur dan juga sama sama hormat kepada bendera.

"Lah,kenapa lagi ham??? Telat Lagi???
Tanya Nur penasaran sambil melirik ilham sekilas.

"Biasa lah ,memang apalagi Nur"

"Ya kali aja ada sebab lain gitu"
Jawab Nur pada Ilham

"Ya gimana lagi Nur,kita kan udah tau si Ilhami ini sering telat. Mana lagi sering masuk kelas pas pelajaran siang pula" ucap Nila menambahkan.

" Yang penting sekolah kan,daripada gak masuk sekolah." jawab Ilham kepada keduanya.

Tak selang lama,beberapa menit kemudian datang juga dua orang siswa di ikuti siswa yang lain nya juga ikut menjalani hukuman.

"Lah,kalian berdua berantem lagi??" ucap Ilham melihat kedua orang siswa yang berantakan dan penuh lebam, luka luka di pipi,wajah bahkan darah di bibir mereka.

"Gak usah heran,bocah ini yang duluan" ucap seseorang di sebelah Ilham yaitu Daffa sambil melirik sinis siswa yang datang bersamanya,yaitu Raka.

" Lo yang duluan" ucap Raka sambil menahan emosi

"Hey kalian berdua,jangan berantem lagi. Apalagi di sini!!! Mau saya tambah lagi hukuman kalian hah???!!!
Ucap guru BK yang datang memantau para murid terutama kepada Raka dan Dafa.

***

Setelah hukuman berakhir dan jam istirahat pun tiba,Nur dan Nila mampir ke warung langganan mereka.

"Teh pesen seblak nya yang level 3 ya" ucapan Nila bersemangat

"Aku yang level 1 aja teh" ucapan Nur tak kalah semangat

"Siap teteh buatin ya" ucap teteh warung.

Tiba tiba datang Ilham menghampiri mereka berdua,dan duduk di sebelah depan mereka tapi di bagian yang kosong,sebagai jarak diantara mereka.

"Teh saya pesen baksonya ya teh" ucap Ilham

"Siap dek Ilham "

Sambil menunggu pesanan mereka,nila bertanya kepada Ilham mengenai dafa dan raka.

"Ham,kamu tau nggak sebenarnya apa sih yang ngebuat geng nya Raka sama Daffa itu musuhan???" Tanya Nila penasaran dan juga di angguki oleh Nur.

"Intinya sih,dulu ,Daffa sama Raka itu sahabatan termasuk juga gue. Tapi semenjak ada kesalahpahaman diantara mereka,akhirnya mereka jadi musuhan. Dan gue pun memilih buat gak mihak siapapun,jadi ya seperti yang kalian berdua tau gue enjoy sama Daffa ataupun Raka" jawab Ilham kepada Nur dan Nila.

"Apa sih penyebab mereka jadi musuhan gitu?? Kamu pasti tau kan ham?? Kamu kan sahabatnya mereka??" ucap Nur penasaran.

Seketika itu Ilham berpikir sejenak dan belum menjawab pertanyaan dari nur.
"Soal ituuu.. Gue gak yakin buat ceritain" ucapan ilham sedikit sendu.

"Tapi..... Kalau gue ceritain kesalahpahaman mereka,apa kalian bisa bantu gue??? Ucap Ilham serius

"Bantu apa ham?? "Ucap nila dan nur secara bergantian sambil saling menatap tanda tanya kepada ilham

"Bantu gue,buat bikin mereka akur" ucap Ilham serius sambil menatap dua sahabat perempuan nya itu.

Yang di tatap malah saling menatap.

"Tenang kalian gak perlu buat mereka beneran akur kok,setidaknya buat mereka mau di ajak bicara atau ngobrol kaya kita kita gini" ucap Ilham sembari melelehkan suasana yang canggung

Ya bagaimana tidak canggung,yang nur dan nila hadapi adalah kalimat "buat mereka akur" Daffa dan Raka adalah ketua geng yang lumayan di takuti.

"Kalau gitu mah gak usah di ceritain gak papa" ucap Nur sembari gugup

"Nah bener bener kagak usah " ucap Nila membenarkan.

"Oke,kalau gitu gue ceritain kisahnya dan kalian gak perlu ngelakuin apa yang tadi gue bilang. Gue juga pengen cerita ke orang lain biar gue bisa berbagi kisah gue dan juga mereka" ucap Ilham kepada Nur dan Nila sambil membuang nafas Seperti ingin mengeluarkan seluruh keluh kesah dan tekanan yang ada di dalam dirinya.

"Jadi,dulu........

Bersambung

Terimakasih buat yang membaca cerita pertama saya tentang kehidupan dunia remaja ini :)

Dibalik Tabir (Simfoni Kehidupan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang