Part 7

40 30 0
                                    


Raka masihlah di rawat di rumah sakit karena ada pemeriksaan lebih lanjut yang harus di jalani oleh dirinya.
Sudah terhitung tiga hari raka di rawat, dan teman teman nya pun masih setia menemani raka setelah pulang dari sekolah.
Persahabatan mereka sangatlah erat dan tak pernah melupakan satu sama lain tatkala salah satu diantara mereka ada yang tertimpa musibah seperti hal nya sekarang ini.

Tiba tiba ada suara seseorang mengetuk pintu ruangan tempat raka di rawat. Teman teman raka pun membuka pintu kamar rumah sakit, ternyata ada hisyam datang sendirian menjenguk raka

"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalaam, eh ka hisyam ternyata yang datang kesini. Silahkan masuk kak"
Ucap rangga mempersilakan hisyam masuk.

Raka pun sedikit terkejut melihat hisyam yang ternyata datang menjenguk nya
"Eh kak hisyam ternyata datang kesini, maaf banget kak di sini berantakan" ucap raka sedikit malu karena di ruangan nya sangatlah berantakan tas beserta teman teman nya yang tidur sembarangan.

"Gak papa dek namanya juga anak cowok" jawab hisyam memaklumi.
"Oh iya saya kesini mau jenguk kamu sekalian bawa makanan buat kamu sama teman teman kamu" ungkap hisyam sambil memberi beberapa kresek yang berisikan buah buahan dan makanan kepada teman teman raka.

"Eh kak gak usah repot repot bawain ini segala, saya sendiri udah seneng banget kak hisyam jengukin saya apalagi kakak yang udah nolongin saya waktu kecelakaan"

"Gak papa dek,itu sudah menjadi kewajiban saya untuk menolong sesama. Saya juga tau dari nur kalau kamu katanya belum masuk sekolah lagi, jadi saya inisiatif jenguk kamu untuk lihat keadaan kamu takutnya kamu kenapa kenapa. Dan maaf nur gak bisa datang buat jengukin kamu padahal dia teman kamu, harap maklum nur emang gitu anaknya jarang bersosialisasi"

"Malahan saya sangat berterima kasih sama kakak udah nyelamatin saya. apalagi saya juga minta maaf atas nama geng saya karena dulu pernah membentak nur dan teman teman nya. Tetapi nur sama kaka malah baik sama saya" ungkap raka tatkala mengingat bahwa salah satu teman nya bima pernah membentak dan memarahi nur tempo hari karena nila yang tak sengaja menyenggol bahu raka. Begitu juga dengan anak anak yang lain meminta maaf atas kesalahan mereka kepada nur.

"Saya maklumi dan maafkan kalian, namanya juga anak muda zaman sekarang. Akan tetapi saya titip nur ya, tolong jaga dia" ucap kak hisyam dan diangguki juga di sanggupi oleh anak anak geng raka.

*****

Sudah beberapa hari raka di rawat dirumah sakit dan akhirnya dia pun bisa keluar dari rumah sakit, sehingga hari ini dia bisa kembali sekolah dan beraktivitas kembali seperti biasanya.
Dengan motor gede yang di kendarai nya dia datang ke sekolah dengan teman temannya.
Tatkala dia berada di parkiran netra mata nya melihat seseorang yang tak asing baginya.
Ia pun menghampiri orang itu di ikuti oleh teman temannya.

"Hai nur" ucap raka menghampiri nur dan vanila
Nur yang merasa terpanggil pun menoleh dan mendapati raka beserta teman temannya,sedangkan nila sekarang merasa terkejut karena melihat mereka diatakut geng raka akan melukai dirinya juga nur. Ilham pun dari kejauhan melihat geng raka menghampiri nur dan nila pun bergegas menghampiri mereka semua.
"Kalian mau ngapain hah!!!" tanya ilham kepada geng raka dengan nada marah takut mereka akan melukai sahabatnya.

"Tenang ham, gue ke sini cuma mau ngucapin terimakasih sama nur karena udah nolongin gue dari kecelakaan" ungkap raka di angguki oleh teman teman nya.
"Terimakasih ya nur udah tolongin gue" ucap raka kepada nur yang berada di belakang ilham
"I-iya sama sama" ucap nur sedikit takut kepada raka.
"Udah kan ngucapin terimakasih nya? Lebih baik sekarang loe pergi dari sini. Ungkap ilham kepada raka and the geng
"Heh ham, kita kesini baik baik buat ngajak berantem" ucap bima emosi karena merasa di usir oleh ilham.
"Udah udah kita gak nyari ribut tapi buat terimakasih sama nur, kita pergi aja daripada jadi salah faham" ungkap raka menenangkan bima dari amarahnya, ia takut nur malah ketakutan karena dirinya padahal dia sudah berhutang budi kepada nur.

Mereka pun pergi meninggal kan nur,nila dan juga ilham.

Tanpa mereka sadari ada tangan seseorang yang terkepal erat melihat apa yang barusan dia lihat. "Awas aja kalau loe nyakitin sahabat gue" tegas nya sembari pergi melangkah pergi.

Bersambung....

Dibalik Tabir (Simfoni Kehidupan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang