Part 3

44 34 0
                                    

Hari sabtu dan minggu adalah hari dimana anak sekolahan merasakan liburan,terutama mereka yang menjalankan sistem full day.

Hari sabtu ini seorang perempuan berjilbab tengah duduk di samping jendela kamarnya di lantai dua.
Di temani sebuah buku dan pena. Menulis sesuatu yang hanya ia yang tau,ada ekspresi serius namun menenangkan ketika ia menggoreskan tinta di atas bukunya di tengah hembusan angin yang menerpa jilbab nya.

Tak lama hp nya berdering menandakan ada sebuah pesan yang masuk.

"Nur,aku sama ilham mau datang ke rumah kamu. Kita mau ajak kamu jalan jalan" isi pesan yang masuk dan tertera nama seorang yang tak asing lagi,yaitu nila.

"Ya ke rumah aja,soal jalan jalan nanti aja izin sama kak hisyam" balas nur kepada nila.

Tak menunggu waktu lama,nur melihat dua orang sahabatnya sedang menuju ke rumahnya melewati gerbang rumahnya. Tak lama ia melihat keduanya sedang mengetuk pintu juga mengucapkan salam. "Assallamu'alaikum"
Tanpa menunggu lama ada orang yang membuka pintu rumahnya dan menjawab salam dari mereka.
"Wa'alaikumussallam" ucap seseorang seperti suara seorang pemuda

"Maaf kak hisyam, Apa nur nya ada?" ucapa nila dan ilham kepada pemuda tersebut.

"Ada,sebentar ya kakak panggilkan nur. Kalian duduk aja dulu." ucap pemuda tadi yang ternyata adalah kakak nur yaitu kak hisyam.

Dan kak hisyam pun datang ke kamar nur. "Nur,itu ada teman kamu. Temui gih" ucap kak hisyam pada nur.

"Oh iya kak" jawab nur pada kaka nya.
Nur pun segera menuju ke ruang tamu untuk bertemu kedua sahabatnya.

"Eh kalian,ternyata kalian ke sini juga" tanya nur kepada mereka.
" ya iyalah nur,kan tadi udah aku whatsapp ke kamu" jawab nila kepada nur.
Dan tak lama kemudian datang juga kak hisyam menemui mereka bertiga.

"Kalian mau ngajak nur jalan jalan ya?" tanya kak hisyam kepada nila dan ilham.

"Iya kak,kalau kakak mengizinkan kami ingin ajak nur jalan jalan kak. Jalan jalan di taman aja kak yang deket sama komplek sini" jawab ilham kepada kak hisyam.

"Agak males sih aku kalau jalan jalan" ucap nur sembari ragu.

"Ayolah nur kita jalan jalan. Kita kan gak pernah jalan jalan,toh ilham juga bakal jaga jarak dan jagain kita ko" ucap nila kepada nur.

"Kamu boleh jalan jalan kok nur. Kaka juga tau sahabat kamu juga anak baik baik,Ilham juga kan anak teman nya ibu dan kita juga kenal sama keluarganya jadi dia pasti jaga kamu. Dan kamu juga jarang keluar rumah,kali kali kamu refreshing jangan di kamar mulu" ungkap kak hisyam kepada nur.

Nur pun sedikit ragu,tapi ada benar nya juga ia butuh refreshing dan sedikit hiburan. Mau sampai kapan dia menutup diri???
Kemudian nur pun tersenyum sambil berkata " iya juga sih ka,nur juga butuh sedikit hiburan"

"Ya udah kamu jalan jalan gih sama temen kamu. Tapi kalian berangkat pake apa?" Tanya kak hisyam kepada kedua sahabatnya nur.

"Kita pake motor kak,kita bawa motor masing masing. Nanti nur sama nila." jawab nila kepada kak hisyam.

"Iya kak,nanti kalau berangkat kita barengan kok" jawab ilham.

"Yaudah kalau begitu kalian boleh berangkat sekarang" ucapan ka hisyam.
"Nur,siap siap dulu bentar ya teman teman" ucapan nur kepada kedua sahabat nya.

Kemudian nur pun bersiap siap,lalu ia dan ilham juga nila bersiap siap ketika akan naik motor nila.
"La,seperti biasa bantuin pakein helm dong" ucapan nur kepada nila.
"Ya ampun nur nur,kamu kapan bisanya sih pake helm?? Tiap mau pake helm pasti minta di bantuin pakein" tanya nila sembari memakai kan helm ke kepala nur.
"Ya gak tau" ucap nur sembari tersenyum dan nila hanya bisa geleng geleng kepala.

"Nur pamit dulu ya kak" sembari mencium tangan kaka nya dan mengucap kan
"Assallamu'alaikum"
"Wa'alaikumussallam"

"Kak kita pamit juga ya Assalamualaikum'" ucapan ilham dna nila kompak.

"Iya,wa'alaikumussallam" jawabnya.
Tak lama kedua motor ketiga sahabat itu pun meninggalkan rumah nur.

"Nur,semoga kamu bisa melupakan kesedihan kamu dengan adanya teman teman kamu yang sekarang ini" ucap kak ilham dengan wajah sendu.


****


Di perjalan nur sangat menikmati setiap pemandangan yang ada sembari tersenyum.
"Kamu seneng ya nur?" tanya nila
"Ya begitulah" jawabnya kepada nila.

Tak lama kemudian mereka tiba di suatu taman. Mereka berjalan jalan sembari tersenyum dan melemparkan canda dan tawa. Tetapi beberapa waktu kemudian mereka melihat orang orang yang tak asing lagi bagi mereka.
Mereka pun sembunyi di balik pohon yang tak terlalu tinggi

"Itukan raka sama geng nya. Mau ngapain mereka disini" tanya ilham yang tak sedikitpun melepas pandangan nya ke arah geng raka

"Mungkin ini tempat mereka ngumpul kali ham." jawab nila yang pandangan nya tak luput dari melihat geng raka.

"Kok aku jadi takut ya nila,ham" ucap nur kepada keduanya

"Kamu jangan takut nur,ada aku yang jagain kalian. Dan raka gak akan berani kok ngeganggu apalagi nyakitin kita,percaya sama aku" ucap ilham meyakinkan.

"Tumben pake kata aku?" tanya nila keheranan.

"Iya,sekarang kalau ngomong sama kalian ngomong nya aku,kalau kata gue kesan nya kaya gimana gitu" jawab ilham kepada mereka.

"Bagus dong ham,kamu malah terlihat cool" ucap nur semabri mengacungkan dua jempol.

"Hehe baru tau ya aku ini cool" ucap ilham sembari bangga.

"Heleh di sebut gitu aja udah seneng,gimana kalau di puji puji ya. Udah kita kemana ini,aku takut juga sama geng si raka" ucap nila bergidik ngeri
"Yaudah kita pergi ke arah sana aja" ucap raka dan diangguki oleh nur juga nila.

Belum sempat mereka pergi,mereka lihat geng dafa juga datang.

"Lah apaan nih,ada geng si dafa juga?!! Jangan jangan mereka tawuran lagi!" ucap nila khawatir.

"Hus,jangan bilang gitu aku jadi takut la." ucap nur kepada nila.

"Udah kita lihat aja dulu mereka mau ngapain,toh kalian juga takut tapi penasaran kan??"

"Iya juga sih" ucapan nila juga nur. Mereka pun kini sedang bersembunyi di balik pohon sembari melihat drama apa yang akan terjadi.

Tak lama kemudian geng dafa menghampiri geng nya raka.

"Oh ternyata kalian di sini juga??" ucapan raka dengan nada mengejek

"Kalau kita ada di sini emang kenapa?? Masalah buat kalian?? Atau kalian takut sama kita?? "Ucap seseorang dari geng dafa

"Heh jaga ya mulut lo!!! Geng kita gak pernah takut sama geng kalian yang pengecut" ucap salah satu geng raka tak terima.....

Bersambung.

Dibalik Tabir (Simfoni Kehidupan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang