Part 17

13 6 0
                                    

Bi Tia yang telah melaksanakan perintah majikan nya pun segera menemui majikan nya untuk melaporkan bahwa dia telah menyelesaikan apa yang di perintahkan padanya.

"Bu, barusan non Linda yang datang kesini nyari non Naira. Seperti kata ibu saya bilang ke dia kalau ibu sama anak anak lagi pergi keluar. Tadi juga dia maksa mau nungguin ibu sama anak anak pulang, tapi saya bilang aja kalau ibu sama anak anak bawa barang takutnya menginap disuatu tempat"

"Iya bi gak apa apa yang penting dia pergi, terimakasih ya bi atas bantuannya"

"Iya bu sama sama, saya permisi mau ke belakang ya bu"

"Iya bi" ucap majikan nya itu dengan senyum di wajah nya. Sekarang tatapan nya beralih kepada kedua anak nya itu, dia penasaran dengan apa yang terjadi sampai anak laki laki nya itu ikut campur masalah adiknya.

"Sekarang coba kalian jelaskan sama mamah apa yang sebenarnya terjadi"

"Jadi gini mah, Linda itu gak baik jadi sahabat nya Naira mah. Naira sering di kucilkan dikelas gara gara Linda fitnah Naira" ucap Hisyam penuh dengan ketegasan pada sikapnya itu.

Mamah nya yang sangat tahu bahwa ketika putera nya ini menampilkan ekspresi tegas, maka pasti ucapan nya benar dan tak mungkin dia berbohong. Mamah nya terlihat sedikit shock, dia pikir Linda adalah sahabat yang baik untuk anaknya Naira, namun yang di katakan putera nya justru kebalikan nya.

"Apa benar itu Naira??" Tanya sang mamah dengan raut khawatir.

"Iya mah, selama ini Linda sering bilang hal yang buruk tentang Naira ke teman teman sekolah. Selama ini juga Naira sering jemput Linda buat berangkat sekolah bareng karena takut Linda ngadu yang aneh aneh ke mamah"

Mamah nya sangat tak menyangka puterinya selama ini yang dia titipkan kepada sahabat puterinya itu justru adalah sebuah kesalahan

"Ya Allah Naira!! Kamu jemput Linda buat berangkat sekolah??? Linda itu rumah nya jauh sebelum rumah kita  sayang, kamu putar arah buat jemput dia ke sekolahan??!!"

"Iya mah" jawab Naira dengan ragu ragu takut mamah memarahinya.

"Astagfirullah, mamah nitipin kamu ke Linda biar dia jaga kamu dan mamah percaya aja sama dia. Ternyata dia malah menyusahkan kamu?? Kenapa kamu gak bilang sama mamah?? "

"Naira sudah bilang sama mamah beberapa kali tentang kondisi Naira. Tapi mamah gak pernah dengar apa yang Naira sampaikan ke mamah."

"Mamah gak tau yang sebenarnya sayang, mamah pikir apa yang mamah lakukan ke kamu adalah hal yang benar. Mamah menitipkan kamu ke Linda agar mamah bisa memantau kamu di sekolah, mamah gak pernah membayangkan sikap Linda ke kamu seperti itu. Mamah juga hanya sebatas menitipkan kamu dan tidak meminta dia untuk mengekang kamu dengan iming-iming harus melapor ke mamah" ucap nya dengan sendu menatap dalam dalam anak bungsu nya itu.

"Tapi nyata nya apa?? Naira selama ini gak bebas dalam berteman mah!! Setiap kali Naira punya teman baru, mereka harus jadi teman nya Linda juga. Setiap kali Linda minta sesuatu ke Naira, dia suka mengancam ngadu ke mamah. Dia juga bilang ke Naira kalau mamah menitipkan Naira juga mengatur gerak gerik Naira di sekolah"

"Sayang demi Allah mamah hanya menitipkan kamu ke Linda karena yang mamah tau Linda itu sahabat terbaik kamu, dia sendiri yang bilang ke mamah kalau kamu sama Linda sudah seperti saudara sendiri sampai kamu sering ngajak Linda ke rumah kita"

"Ngajak Linda ke rumah kita?? Bukan nya mamah yang suruh Linda buat ke rumah kita??"

"Apa?? Mamah gak pernah suruh Linda ke rumah kita, dia sendiri yang bilang kamu yang suruh dia datang kesini karena kamu kangen sama dia. Jadi mamah persilahkan Linda ke rumah karena mamah tau nya Linda ke sini karena kamu"

"Jadi selama ini Linda kesini bukan karena disuruh sama mamah maupun Naira?? Berarti si Linda ini manipulasi Mamah sama Naira agar kalau dia kesini alasan nya ke Mamah karena Naira yang suruh, sedangkan alasan ke Naira dia bilang karena di suruh sama Mamah. Udahlah Naira kamu jauhi sahabat kamu itu!! Dia itu semena mena tau sama kamu, bukan hanya sama kamu tapi sama Mamah, sama keluarga kita" ucap Hisyam dengan tegas kepada adik semata wayang nya itu, sudah cukup adik nya mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari Linda dengan iming iming dengan sahabat.

"Naira pengen jauhi dia, tapi dia itu sering melakukan hal yang nekad kak! Kakak sendiri tau kan, aku ada masalah sama dia waktu tadi aja dia datang ke rumah. Pasti dia ingin Naira meminta maaf ke dia dan bilang yang nggak nggak ke Mamah"

"Maafin Mamah ya sayang, mamah gak tau kalau sebenarnya permasalahan kalian bukan kesalahan kamu, Mamah terlalu mengekang dan percaya sama orang lain di banding sama anak sendiri" ucap Mamah nya dengan sedih dan memeluk putri nya itu dengan penuh penyesalan.

"Iya gak apa apa kok mah, Naira tau Mamah melakukan ini untuk kebaikan Naira. Naira juga salah karena gak berani jujur sama Mamah, padahal kalau Naira dari awal jujur ke Mamah mungkin kesalahpahaman ini dan juga semuanya gak akan serumit ini"

"Ini semua harus jadi pelajaran untuk kita, penting nya komunikasi, percaya kepada keluarga dan juga tidak terlalu baik dan percaya sama orang lain" Ucap Hisyam kepada Mamah dan juga adiknya.

"Mulai sekarang, kamu jauhin Linda ya??? Dan juga jangan biarkan Linda datang ke rumah ini lagi, ini rumah kita. Kita yang berhak menerima tamu atau tidak!"

"Iya, Mamah setuju dengan pendapat kakak kamu ra. Sudah saatnya kamu menjauhi Linda, termasuk keluarga kita siapapun itu.
Nanti kamu berangkat dan pulang di antar sama sopir, tidak ada tapi- tapi an dan tidak ada ngajak- ngajak orang lain siapapun itu!" Ucap sang Mamah dengan tegas.

"Aku akan berusaha untuk menjauhi Linda mulai saat ini, aku akan tanggung semua resiko dari keputusan yang aku buat ini. Aku yakin, pasti jalan nya akan sedikit sulit dengan kondisi sekolah saat ini mengenai aku. Tapi aku akan terus berusaha agar aku bisa menjadi diri aku sendiri tanpa kekangan, maupun paksaan dari orang lain. Mah, kak, aku minta tolong ya kalian nanti selalu percaya sama aku dalam memperjuangkan diri aku???? Aku takut akan ada orang yang berbicara buruk sama aku" Ungkap Naira dengan lirih dan air mata yang mengalir.

"Pasti!! Mamah sama kakak kamu pasti dukung dan percaya dengan keputusan kamu" Jawab Mamah nya kepada Naira sambil memeluk nya erat.

Hisyam hanya tersenyum dengan apa yang dia lihat saat ini, hatinya menghangat ketika melihat adiknya mau memperjuangkan hak pribadi nya. Walaupun akan ada rintangan nantinya, dia akan selalu mendukung dan menjadi pelindung untuk adiknya.

"Ra, apapun yang terjadi kakak akan selalu mendukung dan melindungi kamu"


Bersambung.....

Dibalik Tabir (Simfoni Kehidupan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang