01 : FEELING

481 36 3
                                    

Sepertinya pagi ini Manor Rivallion kembali ramai sebab baik Esmeralda atau pun Aerys berkumpul disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepertinya pagi ini Manor Rivallion kembali ramai sebab baik Esmeralda atau pun Aerys berkumpul disana. Keluarga besar itu sarapan bersama setelah sekian lama, ditambah dengan kehadiran anggota keluarga baru yaitu Vissarion, Vasilio, Vaemon, dan Valenca.

Aerys masih fokus melahap makanan nya, karena ia sudah sering menjaga tubuh dan berolahraga. Sebenarnya tujuan utama ialah menarik perhatian Philla, namun apalah daya semua sudah terjadi dan Aerys tidak perlu lagi berusaha untuk siapapun.

"Wah, tampaknya kau sangat kelaparan, kambing." ejek Aether melihat Aerys yang sedang memotong daging itu.

"Diam, jangan ganggu aku." Aerys memasukkan daging ke dalam mulut lalu mengunyahnya.

Seisi ruangan tertawa, mereka sangat merindukan pertengkaran antara kakak dan adik itu.

"Makan yang banyak, Aerys. Jika perlu akan kubuatkan kau sesuatu yang lezat." Isaura tersenyum melihat adik ipar yang sangat ia sayangi itu.

"Kakak ipar, kau yang terbaik. Aether memang sangat beruntung."

Aether pun melotot kepada Aerys.

"Oke, sekarang ibu akan mengatakan sesuatu. Kalian tahu apa?" Esmeralda tampak sangat excited kali ini sebab ia akan mengumumkan pertunangan antara Aerys dan Lamia, anak bungsu dari Paulo Gabriel Harcourt, 5th Earl Harcourt.

"Nenek, kenapa membuat aku penasaran?" Vissarion sangat penasaran, lalu Vasilio dan Vaemon pun ikut menganggukan kepala menandakan ketiga bersaudara itu setuju bahwa mereka sangat penasaran.

"Oh, lucu nya cucu ku." puji Esmeralda tersenyum gemas kepada cucu nya itu.

Aerys menaruh pisau dan garpu nya, ia tahu arah pembicaraan ini.

"Pengumuman?" kata Aether sedikit berpikir.

"Aerys akan segera melamar anak dari Lord Paulo." Esmeralda bertepuk tangan, merasa bahagia untuk Aerys.

Aerys pun harus berpura-pura senang, lalu ikut bertepuk tangan juga.

"Wah!" Isaura mengikuti kelakuan ibu mertua dan adik ipar nya itu.

Lalu anak-anak juga. Keluarga yang sangat kompak, kecuali Aether.

"Siapa?" tanya Aether sekali lagi, barangkali ia salah dengar. Ia tidak percaya Aerys akan melamar Lamia.

"Lamia---Lamia Estrella Harcourt. Anak kedua dari Lord Paulo." Aerys tersenyum sumringah, tetapi terpaksa.

"Ayo bicara padaku empat mata diruanganku, kau adakah tanggungjawab ku juga Aerys." Aether beranjak dari kursi lalu pergi ke ruangan pribadi nya.

Aerys pun mengikuti langkah kakak nya itu.

"Aether sangat takut jika Aerys salah memilih, tetapi aku yakin, Lamia adalah seseorang yang baik untuk nya." ucap Esmeralda kepada sang menantu, Isaura.

"Ibu benar, Aether akan merestui mereka. Aku sangat yakin." Isaura setuju dengan perkataan ibu mertua nya itu.

*****

Di dalam ruangan pribadi itu hanya ada Aether dan Aerys. Ekspresi Aether tampak serius kali ini.

"Katakan padaku, kau bersungguh-sungguh?" tanya Aether kepada Aerys.

"Ya."

"Kau bersungguh-sungguh?" tanya Aether sekali lagi.

"Ya."

"Lamia---Lady Lamia. Aku tahu kau tidak bersungguh-sungguh Aerys. Karena kau hanya mencintai Philla. Pernikahan adalah hal sakral yang tidak boleh dimainkan, kau harus mengetahui itu. Karena pada dasarnya karena cinta sejati itu lah pernikahan mu akan terasa berwarna. Jangan lakukan hal-hal fatal seperti itu Aerys."

"Lalu aku harus apa? Kalian semua menyembunyikan fakta bahwa Philla sudah menikah. Aku sakit hati Brother!" Aerys menghela nafas. "Tidak, ini bukan salah kalian karena aku tidak mengungkapkan perasaanku kepada Philla terlebih dahulu, aku bukanlah pria sejati."

Aether memberi pelukan kepada sang adik.

"Tidak, dia bukan takdir mu. Jangan pikirkan soal itu." Aether melerai pelukan mereka, lalu mencengkram kedua lengan Aerys. "Dengarkan aku sebagai kakak mu, aku akan mencarikan mu seorang wanita. Wanita yang bisa menerima mu apa adanya dan mencintai mu dengan tulus Aerys---tetapi bukan Lamia, kau hanya akan menyakiti hati nya."

Aerys tidak bisa berkata-kata. Ia hanya mengangguk saja menuruti perkataan sang kakak.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Next?

Jangan lupa vote + komen + share! ❤️

@naura_z_k

AERYS ; QUERENCIA (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang