Cinta sejati tidak pernah memandang waktu dan tempat. Itu terjadi tiba-tiba, dalam sekejap, sesingkat kedipan mata dan denyut nadi. Ketika dua orang yang sedang menjalin hubungan saling peduli satu sama lain, mereka akan menemukan cara untuk membuat hubungan berjalan dengan baik. Hargailah orang yang benar-benar mencintaimu, dia berkorban bukan untuk mengemis cinta. Tapi dia ingin menunjukkan betapa berharganya dirimu di hatinya.
Setelah kejadian itu Aether menyuruh Lamia untuk kembali ke rumah begitu juga dengan Aerys. Aether tampak seperti orang tua yang menyuruh anak-anak nya pulang ke rumah setelah lama bermain.
Lamia sepanjang perjalanan kembali ke manor tak henti-henti nya tersenyum dan tertawa sendiri di dalam kereta kuda. Euforia yang terjadi pada tubuhnya begitu menggebu-gebu begitu mengetahui bahwa pujaan hati nya akan mencintai dan melamar nya. Sungguh seperti sebuah mimpi.
Sesampai di manor, Lamia langsung berlari menemui kedua orang tua nya. Ia tampak tergesa-gesa disana---ternyata kedua orang tua nya sedang berada di paviliun meminum teh bersama.
"Father! Mother!" teriak Lamia.
Karena teriakan lamia, Paulo hampir tersedak teh hingga membuat nya menahan perih akibat teh panas itu hampir tumpah di tangan nya. "Kau!" Paulo menghela nafas, sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"Lamia, ada apa? Kenapa kau membuat ayah dan ibu mu terkejut." Ganvietta berusaha menahan rasa kesal kepada anak bungsu nya itu, karena sejujurnya kelakuan Lamia sangat lucu.
"Father! Mother!" Lamia menggenggam kedua tangan ibu nya itu, "Aerys akan segera melamar ku."
Paulo kali ini benar-benar tersedak, ia pun meletakkan gelas diatas nakas lalu bangkit dari kursi sambil mata nya membulat terkejut. "Apa?!"
Begitu pun Ganvietta yang seketika membeku di tempat.
"Kalian tidak salah denger, aku akan segera menikah dengan Aerys. Karena sepertinya perjuanganku mendapatkannya berbuah manis---aku sengaja memberitahu kalian soal ini, agar ayah dan ibu tidak terkejut."
"Kau---kau kabur bukan tadi? Kau menemui Aerys?" Tebakan Paulo benar anak nya itu menemui Aerys ketika dirinya pergi mengecek Lamia di dalam kamar nya.
"Ya."
"Anak nakal!" Paulo mencubit lengan Lamia pelan, namun dalam konteks bercanda.
"Father! Kau sudah tua, jangan banyak bergerak." Lamia pun tertawa terbahak-bahak.
Ganvietta pun terkekeh mendengar ayah dan anak itu bercanda.
*****
Sementara Aerys berdiri di hadapan ibu, Aether, dan Isaura yang tengah duduk di sofa. Dirinya seperti ingin sidang saja.
"Jadi---" belum sempat Aether berbicara lebih lanjut Aerys segera memotong nya.
"Ya, aku akan menikahi Lamia. Aku sudah memutuskannya."
"Bukan ini, tapi kau yakin?" tanya Aether sekali lagi, bagaimana pun adiknya itu dari dulu hanya tertarik kepada kakak dari Lamia yaitu Philla yang baru saja menikah.
"Cinta sejati atau cinta yang sebenarnya adalah cinta yang dianggap betul-betul tulus, tanpa pamrih, dan tidak hanya terjadi karena ketertarikan fisik atau euforia belaka. Cinta sejati juga bukanlah hal baru, melainkan cinta abadi. Namun harus diakui, setiap cinta yang datang dimulai dari cinta yang baru --- Aerys, ibu sudah memberitahu makna cinta sejati bukan? Ketulusan yang berasal dari dalam hati adalah sebuah permata yang bersinar dari dalam hatimu, kau tidak boleh sembarangan memilih siapa yang akan mendampingi mu seumur hidup." Esmeralda harus membuat anak-anak nya memilih cinta sejati nya, maka dari itu kematiannya nanti akan menjadi tenang.
Isaura hanya diam dan mengamati setiap kata, karena ia akan mendukung keputusan apapun yang terjadi.
"Ibu bilang aku tidak boleh merusak kehormatan seorang wanita bangsawan yang terhormat bukan? Aku telah mencium Lamia tadi, sekarang aku harus bertanggungjawab."
Aether mengusap wajah nya, begitu pun Isaura yang terkejut dengan pernyataan Aerys. Aerys memang Rivallion, ia sungguh jenius. Aerys harus melakukan segala cara agar ia bisa menikah dengan Lamia.
Sementara Esmeralda diam seribu bahasa. Perlakuan anak bungsu nya itu memang tidak bisa di toleransi.
"Apa bukti kau mencintai Lamia, Aerys?" tanya Aether dengan intimidasi nya.
"Cinta dan kasih sayang yang didasari dengan ketulusan hati tak akan pernah ada habisnya, hanya kepada ketulusan, kita akan mampu belajar makna dari sebuah keikhlasan dalam kehidupan. Dan aku merasakan itu kepada Lamia." jawab Aerys yakin tanpa terbata-bata.
"Selain itu?" Aether belum yakin dengan isi hati nya atas jawaban Aerys.
"Cinta itu tidak bisa dijelaskan seberapa besarnya, orang mungkin menilai cinta itu sebesar dunia, samudera, bahkan langit. Namun tidak ada seseorang pun yang bisa menakar seberapa besar cintanya dengan logika---Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, karena kau adalah tulang rusukku, hidup, dan matiku---intinya seperti itu, ibu mencintai ayah begitu pun ayah mencintai ibu, dan juga kau mencintai kakak ipar sama seperti kakak ipar mencintaimu. Ketika dirimu telah menemukan cinta sejati, jangan berniat untuk menemukannya lagi. Peluk dan genggamlah ia selama kau masih memilikinya." perjelas Aerys yang tiba-tiba menyadari bahwa Lamia telah memasuki hati nya.
Aether bangkit dari sofa lalu memeluk Aerys, "Kau sudah menyakinkan ku, anak nakal! Aku bangga padamu." Aether akhirnya sadar bahwa Aerys telah dewasa, ia bukanlah lagi bocah yang hanya bisa memainkan sebuah balok.
Esmeralda dan Isaura pun ikut bangkit kemudian menatap Aerys dengan bangga.
Setelah berpelukan dengan Aether, Aerys lantas memeluk sang ibu. Disana, Esmeralda menangis haru karena semua anak-anak nya telah menemukan kehidupan dan cinta sejati. "Anak ku, ibu sangat bangga padamu." Esmeralda lalu mencium pipi Aerys, berbeda dengan Aether, Esmeralda masih menganggap Aerys anak kecil karena ia adalah bungsu.
"Jika aku tahu apa itu cinta, itu karenamu ibu." Aerys tersenyum lebar.
Lalu Aerys berpelukan singkat dengan Isaura karena disana Aether memerhatikan pelukan mereka. "Kakak ipar, kau adalah bukti dalam perkataanku. Terima kasih."
"Pernikahan yang bahagia selalu menikmati kesenangan-kesenangan persahabatan. Semua keindahan dan kemanisan bercampur dalam bahagianya hidup. Aku akan mendoakan agar semua lancar, Aerys. Kakak ipar mu ini sangat bahagia untuk mu." Ketulusan Isaura ini lah yang membuat Aether jatuh cinta.
Akhirnya keluarga besar itu pun bergembira bersama dengan mengatakan makan malam yang penuh kebahagiaan, canda, dan tawa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Next?
Jangan lupa vote + komen + share! ❤️
Maaf ya kalo update nya aga lambat, soalnya sambil nyicil nulis "RETROUVAILLES" 🤩
XOXO
@naura_z_k
KAMU SEDANG MEMBACA
AERYS ; QUERENCIA (COMPLETE)
Romance[Spin-off "ECCEDENTESIAST"] RIVALLION #2 - SHORT STORY - Bahagia tak berarti sampai harus mengambil hak milik orang lain. Percayalah, akan ada orang yang lebih mencintaimu dan menghargai dirimu. Ketika kamu telah menemukan cinta sejati, jangan berni...