VIII

112 17 3
                                    


Hari ini kebetulan hari libur nasional, sehingga semua sekolah, kampus dan para pekerja diliburkan. Jadi Chandra mengajak Enzi untuk ngedate di pantai yang jaraknya sekitar 1 jam dari rumah. Mereka berangkat pukul 10 pagi agar bisa berlama lama di sana dan pulang tidak kesorean.

Karena sang kakak pergi, Berlian merasa kesepian di rumah sendiri. Ingin mengajak kedua sahabatnya untuk sekedar hangout, ternyata temannya memiliki urusan lain. Berlian pun memutuskan bermain game di kamar untuk menghilangkan rasa suntuknya.

Saat asik bermain, ponselnya berdering dan langsung diangkat oleh Berlian. Tenyata itu dari Davka. Ia ingin mengajak Berlian keliling kota sekalian mampir di salah satu restoran Jepang yang baru buka di kota tersebut. Mumpung kakaknya sedang pergi juga, ia mau diajak oleh Davka dengan syarat harus sampai rumah sebelum jam 5 sore, karena ia tak mau sang kakak tahu ia pergi tanpa izin.

Jam 12.45 Davka sampai di depan rumah Berlian dan ternyata Berlian juga sudah menunggunya sedari tadi.

" Loe nunggu lama ya? " ucap Davka saat Berlian memasuki mobil miliknya.

" Nggak. Paling cuma 10 menitan doang. Ya udah ayuk, ntar keburu sore. "

" Siap cantik " ucap Davka tersenyum ke arah Berlian.

Berlian yang mendengar itu pun sedikit tersipu. Terlihat pipinya yang sudah sedikit kemerahan akibat menahan rasa salting.

Tak menunggu waktu lama, mereka sampai di restoran Jepang yang sudah direncanakan dari awal. Mereka memesan beberapa makanan seperti Udang Tempura, Ramen, dll. Mereka menyantap makanan yang tersaji di meja dengan lahap. Memang meskipun baru buka, restoran ini sudah diberi bintang 5 oleh para customer karena makanan dan fasilitas yang cocok.

Setelah selesai makan, waktu masih menunjukkan pukul 2 siang. Jadi mereka memutuskan untuk jalan jalan keliling kota.

" Ini kita mau kemana? " tanya Berlian yang heran melihat Davka menyetir mobil tapi seperti tak ada tujuan.

" Keliling keliling aja, ngabisin waktu aja sama kamu "

" Kalau cuma keliling doang mah mending gak usah. "

" Ok ok, aku akan bawa kamu ke tempat yang spesial "

" Kemana? " tanya Berlian bingung. Tapi dia baru menyadari perkataan Davka barusan yang sedikit berbeda.

" Eh, kok loe pakai aku kamu. Biasanya gak gitu " ucap Berlian

" Biar kayak orang pacaran. Hahhaha " ucap Davka tertawa.

" Kita kan gak pacaran " tegas Berlian

" Iya gak sekarang, tapi nanti "

" Maksudnya? "

Davka tak menjawab pertanyaan Berlian yang masih kebingungan dengan arah pembicaraan Davka. Dia lebih memilih melajukan mobilnya dengan lebih kencang sehingga membuat Berlian ketakutan.

" Davka.. pelan pelan "

Tak lama mereka sampai di sebuah taman yang cukup ramai. Di sana banyak diisi dengan sepasang kekasih, keluarga Cemara, atau penjual makanan. Taman ini tak begitu luas namun memiliki danau buatan yang indah. Di sana juga orang menjaga kebersihan lingkungan sehingga tetap tampak asri.

Berlian dan Davka pun memilih duduk di bangku panjang di tepi danau.

" Gimana? Kamu suka gak? " tanya Davka menghadap ke arah Berlian di sampingnya

" Iya gue suka " jawab Berlian yang masih memandangi keindahan danau dan tidak memperdulikan Davka yang menatapnya.

" Suka sama aku? " tanya Davka yang mendapat respon kaget dari Berlian.

05 : 00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang