" Kakak sama kak Chandra bakalan jadi buat adopsi anak " ucap Enzi semangat.
Sudah lama Chandra dan Enzi berencana untuk mengadopsi seorang anak dari panti asuhan. Dan dari beberapa panti asuhan yang telah dikunjungi, Enzi tertarik pada seorang anak perempuan cantik, berambut panjang hitam tebal, dengan bola mata hitam bulat sempurna. Anak ini berasal dari panti asuhan milik kakek Arion. Kemarin, Berlian lah yang memberi tahu lokasi nya dari Jo.
Saat pertama kali berkunjung, Enzi melihat anak itu duduk sendirian di gazebo belakang rumah sambil menggambar. Chandra yang kala itu sedang asyik mengobrol dengan ibu panti, sampai tak sadar Enzi sudah tak lagi berdiri di sampingnya.
" Hai, kamu lagi gambar apa? " tanya Enzi duduk di samping anak itu.
" Aku lagi gambar keluarga om. Ada Papa, Mama dan aku. " ucap anak itu menunjuk satu per satu anggota keluarga yang ia gambar.
Mendengar penjelasan anak itu, Enzi sangat tersentuh. Sepertinya, anak ini sangat mendambakan mempunyai sebuah keluarga lengkap. Tapi, kondisi keluarga Enzi berbeda dengan yang ada di gambar anak itu.
" Kamu udah lama tinggal disini? "
" Udah om. Dari aku bayi. "
" Kamu mau gak om ajak keluar sebentar? Kita jalan jalan " ajak Enzi.
Ia ingin mengenal lebih dalam dulu sebelum memutuskan untuk mengadopsinya. Ia ingin tahu, bagaimana karakter anak ini, dan apakah ia bisa nyaman dengan keberadaan Enzi dan Chandra.
" Eh om belum tahu nama kamu, nama kamu siapa? "
" Nama aku Kaning om "
" Nama kamu bagus ya. Cantik seperti kamu " puji Enzi membelai rambut tebal hitam Kaning.
" Makasih om "
Setelah berbincang bincang sebentar dengan Kaning, Enzi mengajaknya menemui ibu panti yang sedang mengobrol dengan Chandra di ruang tamu rumah panti.
" Begini Bu, saya ingin mengajak Kaning jalan jalan sebentar. Boleh gak Bu? " tanya Enzi pada ibu panti yang kini duduk di depannya.
" Oh boleh, silahkan saja pak. Kaning ini anak yang ceria dan suka sekali diajak jalan jalan. Dia umur nya baru 8 tahun. " Jelas Ibu panti.
" Kalau gitu kami permisi dulu ya Bu " pamit Enzi dan Chandra.
Enzi dan Chandra pun berdiri dari duduknya, kemudian langsung keluar menuju mobil yang terparkir di halaman.
***
" Wah jadi kakak udah nemuin anaknya? " tanya Berlian ikut semangat mendengar kabar baik ini. Ia juga senang bermain dengan anak kecil. Makanya, ia begitu senang ia akan segera memiliki keponakan.
" Iya, namanya Kaning. Anaknya cantik, baik, periang, dan suka gambar. "
" Kakak ada fotonya gak? " tanya Berlian.
Kemudian, Enzi mengeluarkan telpon genggamnya dari saku baju sebelah kanan piyama nya. Ia langsung menunjukkan beberapa hasil foto yang ia ambil saat bermain di mall tadi.
Terlihat begitu anak itu nyaman dengan Enzi maupun Chandra. Dia mencoba berbagai macam permainan seperti capit boneka, memasukkan bola ke keranjang, dan berbagai macam permainan lainnya. Tak lupa ia juga mengajak Enzi untuk ikut bermain. Chandra yang hanya duduk menyaksikan keseruan mereka membuat perasaannya juga ikut bergembira. Situasi seperti inilah yang ia juga inginkan dari lama. Melihat belahan jiwa nya bermain bersama anak mereka. Dia juga tak lupa mengabadikan momen seperti ini. Semua hasil jepretan yang ia ambil melalui kamera ponselnya, terus ia pandangi dengan dibarengi senyum yang terukir di bibirnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/334931202-288-k800705.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
05 : 00
Romance" Bangun aja telat, gimana cinta mau datang di waktu yang tepat "