X

88 14 0
                                    


" Syarat apa Lian? " tanya Davka penasaran.

" Pertama, boleh sentuhan tapi batas pegangan tangan doang. Gak lebih"

" Lah, tadi aku meluk kamu? "

" Iya itu gak sengaja, karena aku juga reflek. Tapi setelah ini gak ada lagi "

( Ya elah.. padahal udah mau niat modus juga. Tapi gak apa apa deh, dari pada putus ) batin Davka

" Kedua, harus produktif. Kita harus cepat lulus. Karena kamu tahu, aku masih harus koas lagi. Jadi gak ada main main, paham? "

" Iya iya. Terus apa lagi? "

" Kamu harus bangun pagi. Tiap hari. Aku tahu kamu susah banget bangun pagi kan. Dan kamu udah kena surat peringatan sampai dua kali. Jadi mulai besok, kamu harus bangun jam 5, lalu olahraga. "

" Ah males banget aku olahraga. Apalagi disuruh bangun pagi. "

" Ya makanya harus dibiasakan. Besok pagi aku telpon, awas kamu gak bangun ya "

" Iya.. udah itu aja? " tanya Davka yang mulai malas dengan syarat dari Berlian.

" Yang terakhir dan yang paling penting, gak ada yang boleh tahu tentang hubungan ini. "

" Gak ada yang boleh tahu? Jadi temen deket aku juga gak boleh? "

" Kalau dia memang udah deket banget, gak masalah. Aku juga punya 2 sahabat. Mereka boleh tahu "

" Gimana? Kamu setuju? " sambung Berlian

" Oke. Tapi aku juga punya syarat untuk kamu."

" Apa? "

" Gak boleh kasih celah buat siapapun deketin kamu. Kita mau nikah. Harus setia "

" Iya iya.. takut banget kamu aku digodain sama yg lain "

" Ya emang kamu mau aku deketin lagi mantan mantan aku "

" Kayak banyak aja mantan kamu "

" Jangan salah.. gini gini aku tuh mantan playboy kampus tahu. Mantan aku dimana mana " ucap Davka dengan bangganya memamerkan keberhasilannya mendekati banyak wanita.

" Playboy nya sampai sekarang gak? "

" Enggak dong. Kan udah ada kamu. "

" Dasar tukang gombal "

" Tapi kamu suka kan? "

Begini, jika Davka sudah mengeluarkan kata kata manis dari mulut nya, habis membuat Berlian tersipu. Pantas banyak wanita sudah menjadi korban nya. Jurus maut nya memang bisa meluluhkan hati banyak orang. Tapi jujur saja, tak hanya perkataannya saja yang menjadi jurusnya, dia memang orang yang peduli, perhatian dan mampu membuat orang nyaman bersamanya. Termasuk yang dirasakan oleh Berlian saat ini. Perasaannya telah jatuh ke pelukan Davka. Belum pernah ia menemukan seseorang yang mau dengan sikap nya yang sedikit cuek. Sebelum Davka, sudah banyak yang berusaha mendekatinya. Tapi, putus asa dengan sikap Berlian yang sedingin es. Alasannya bersikap seperti itu, karena tak mau berhubungan dengan lelaki yang cuma sekedar bersenang-senang saja. Lebih baik fokus mengejar karir daripada berpacaran yang tak penting. Apalagi kakaknya pasti tak memperbolehkan nya pacaran. Sesuai janji yang ia pegang.

Lalu bagaimana dengan Davka?

Sebenarnya Berlian ragu mengiyakan kemauan Davka. Tapi, Berlian memilih cara bagaimana mengatasi agar mereka tetap pacaran tanpa ketahuan kakaknya. Toh setelah ini Davka siap menikahinya kan. Itu dalam pikiran Berlian.

Tapi ia masih dihantui janji janji yang sudah ia ucapkan.

" Gimana kalau besok kita kumpul sama pengecualian kita. Maksudnya sahabat kita " usul dari Davka diterima oleh Berlian

05 : 00Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang