𝟐𝟎. 𝐉𝐚𝐧𝐣𝐢

1.9K 213 60
                                    

"Aku sudah tahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sudah tahu..." [Name] mulai berbicara ketika mendudukkan dirinya di atas kayu balkon Wangshu Inn. Xiao melirik ke arahnya, hanya mendapati wajah sang gadis yang tersenyum damai.

"?"

"Aku ingat, ketika empat Yaksha mundur setelah aku berbicara tentang kontrak kita."

Xiao menerawang, akhirnya menganggukkan kepalanya ketika mengingat momen saat ia masih bersama dengan saudara-saudarinya. "Saat itu, ya..."

[Name] menganggukkan kepalanya juga. "Kontrak istimewa, pernah mendengarnya?"

Xiao menaruh jarinya di dagu, mengingat berbagai macam kontrak. "Kalau tidak salah... kontrak itu hanya bisa terjalin secara khusus... kontrak yang spesial, ya?"

"Yep, katanya, siapa pun yang menjalin kontrak istimewa, masing-masing pihak akan mendapatkan 'hadiah' dari ketulusan! Mau tahu?" Wajah [Name] mendekati wajah Xiao dengan seringaian misterius. Xiao berkedip beberapa kali sebelum mendengus.

"Tidak usah."

"Apa?! Cepatnya? Aku belum mengatakan apa pun!"

"Kau tidak perlu mengatakan apa-apa. Aku mengerti dirimu lebih dari siapa pun di dunia ini."

[Name] balas mendengus, mengetahui bahwa saat Xiao mengatakan 'tidak usah', ia melihat isi pikiran Xiao begitu saja hingga tanpa sadar memprotesnya. Xiao terkekeh pelan, mengacak-acak rambut hijaunya dengan gemas.

"Begitu juga denganmu. Aku yakin tidak akan ada seseorang yang lebih mengerti tentang aku, dibandingkan dirimu, ya? Istri?"

"M-mana ada hubungan kita begitu!"

"Oh, ya? Belum ya? Selama lebih dari dua ribu tahun ini... Kalau begitu... [Name], mau menikah denganku?"

[Name] tersedak air liurnya sendiri karena keterkejutan yang mendalam. Tiba-tiba saja di tempat ini Xiao melamarnya? Terlebih lagi, pertama kalinya setelah lebih dari dua ribu tahun, akhirnya mereka resmi juga?!

"M-mau lah! Sekarang apa lagi janjimu di kontrak pernikahan nanti?" tanya [Name] sambil menahan semburat merah yang menjalar di kedua pipinya. Xiao melirik ke samping, menggaruk kepalanya selama beberapa saat.

"...Bagaimana kalau... aku menjanjikan kau tidak ceroboh lagi?"

"Woy?! Aku tidak ceroboh?!"

"Lupa itu salah satu kecerobohan, sayang."

"...Ya udah."

Xiao menghembuskan napas lega, senyum kecil tersungging di bibirnya, tangannya terulur ke arah [Name] seakan memintanya untuk menerima uluran itu. "Terima kasih. Untuk lebih dari dua ribu tahun yang lalu... dan untuk ke depannya nanti."

[Name] menerima uluran tangan itu dengan tangan kanannya, tanpa terasa olehnya sekarang jari manisnya telah dilingkari oleh sebuah cincin yang begitu cantik. Bagi [Name] yang dapat membaca pikiran Xiao, perbuatan pemuda itu kali ini tidak ada di dalam pikirannya, yang menandakan bahwa Xiao memakaikannya cincin murni tanpa menggunakan pikirannya, itu adalah reflek tubuhnya sendiri, dikendalikan oleh hati.

"...Aku pegang janjimu."

┈─────𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓─────┈

ah, akhirnya kedamaian.

dengan ini seri #CARELESS resmi berakhir ea. kesan dan pesan untuk seri ini? :D gimana rasanya ditakut-takuti angst? seri ini gak angst kan? 🤨

seri selanjutnya setelah kita rehat setahun☝️

oh iy jangan lupa vote, komen, share, follow sekampung sekalian kalo bisa trakteer ak

𝐂𝐀𝐑𝐄𝐋𝐄𝐒𝐒 || Xiao x Reader ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang