━ 𝐗𝐢𝐚𝐨 𝐱 𝐖𝐢𝐟𝐞!𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫
𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟐 𝐨𝐟 𝟐 #𝐂𝐀𝐑𝐄𝐋𝐄𝐒𝐒 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬
Saat pertama kali Rex Lapis menemukan Xiao yang masih berada di bawah kendali dewa jahat, ia mendapati bahwa Xiao telah terhubung dengan seorang Adeptus unik yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Berjalan-jalan lagi di Pelabuhan Liyue seperti biasanya? Heh, apa kau tidak bisa berjalan sendiri? Pakai kakimu." Xiao mencibir dari atap salah satu bangunan di Pelabuhan Liyue, ular yang dicibir di bahunya menggerakkan ekor merahnya seraya berkata, "Tidak punya kaki, tidak bisa jalan."
"..."
Xiao tidak dapat berkata-kata lagi. Ia menggerakkan kakinya untuk turun dari atap dan berjalan kaki sesuai dengan permintaan ular kurang ajar yang sekarang malah bersantai di bahunya.
"Tidak mau!! Obat itu pahit!"
Tak sengaja, keduanya menoleh ke asal suara. Xiao dengan kurang ajarnya menunjuk Changsheng yang ada di leher Baizhu sambil mengatakan, "Itu, sejenismu tuh."
"Woy!"
Yang ditunjuk menolehkan kepalanya, kedua ular itu saling melihat satu sama lain. Baizhu yang peka dengan keadaan segera melangkah mendekati Xiao yang tak bergerak sama sekali dari tempatnya.
"Ah, suatu kehormatan dapat bertemu dengan Anda berdua, sepertinya Changsheng tertarik untuk berbincang kecil dengan Nona yang ada di bahu Anda." Baizhu tersenyum bisnis, mata ularnya menatap langsung ke arah mata Xiao yang sebetulnya mirip dengan matanya, tentu, dokter ini menunduk agar bisa saling menatap.
Xiao menarik ular yang melingkari bahunya dan menurunkannya tepat di sampingnya. [Name] merubah diri menjadi wujud manusianya agar terlihat lebih sopan.
"Diriku sudah lama sekali mendengar kabar Anda setelah pertemuan kami, namun baru kali ini diriku sempat bertemu dengan sosok Anda yang melegenda sekali lagi, Effectual Medicament." Changsheng menggerakkan ekornya sebagai gestur salam. [Name] tersenyum hangat, "Siapa?"
"Ueh?! Ini aku, Changsheng!! "
"Maaf, ingatan [Name] sangat buruk. Wajar baginya melupakan hal-hal yang pernah dilaluinya." Xiao mewakili jawaban yang ingin diterima Changsheng. Padahal menurut Changsheng, ia pernah bertemu dengan [Name] sekali, beberapa ratus tahun yang lalu.
Baizhu menaruh jarinya di dagu, wajahnya terlihat sangat penasaran.
"Lupa? Ingatan jangka pendek?"
"Ya..."
"Bukankah hal itu bisa disembuhkan?"
"Aku pikir kita memiliki perspektif yang berbeda di sini, manusia."
"Mohon maaf. Bisa dijelaskan lebih lanjut?" Baizhu mengeluarkan bulir keringat dingin setelah ditegur oleh Xiao. Sementara Changsheng melingkari tangan [Name] dan berbicara satu sama lainnya, Xiao mengobrol dengan Baizhu.
"...Kutukan.. ya?"
"Sekarang dirimu sudah sadar? Mau menggunakan obat apa pun, tidak akan ada yang bisa menyembuhkannya." Xiao melirik [Name] yang tertawa kecil karena mendengar ocehan Changsheng tentang masa lalu.
"Saya mohon maaf, saya berharap hilang ingatan yang diderita Nona [Name] dapat menghilang."
"Manusia sepertimu tidak perlu khawatir. Dia punya aku, sebagai obat alaminya."