Obat Penenang

2.2K 141 11
                                    

Haikal kira, menjadi dewasa akan sangat menyenangkan. Mempunyai kekasih dan bersenang senang layaknya orang dewasa yang ia pikirkan ketika masih berusia 6 tahun. Tapi haikal keliru, nyatanya menjadi dewasa tidak semenyenangkan itu.

Memang tidak semuanya menyedihkan, tapi dewasa yang haikal bayangkan juga tidak seperti ini. Hubungan yang haikal jalin cukup lama ternyata tidak menjamin bahwa orang itu akan tetap setia padanya

Sudahlah, mau bagaimana lagi mungkin memang sudah seharusnya seperti ini. Cintanya kandas di usia 20an :)

"AAAAAAA... MAU MALING YA LO?" haikal berteriak kala seseorang muncul dari balik pintu dengan handuk kecil dikepalanya dan sedikit menutupi wajah orang itu

"Berisik" jayden melemparkan handuk bekas kepalanya ke haikal "OM, INI BASAH ASTAGA"

"Berisik haikal." Haikal menutup mulutnya

"Kamu gak mau mandi?"

"Nanti aja lah, ngapain mandi orang gak mau kemana mana. Om gak kerja? Om pengangguran ya?" Haikal penasaran

"Sembarangan"

"Terus kenapa jam segini masih ada dirumah?" Haikal memiringkan kepalanya

"Kamu kira saya tenang jika meninggalkan rumah saya dengan orang asing didalamnya, gimana kalau kamu punya niatan untuk merampok dan menjual semua aset yang ada dirumah ini"

Pernyataan jayden berhasil membuat haikal sangat jengkel, memangnya tampang haikal seperti seorang maling?

"Mulutnya kayak yg gak pernah disekolahin aja, bisa bisanya punya pikiran kayak gitu. Kalau mau ngusir gak gini caranya, gue bisa pergi sekarang juga kalau om keberatan gue ada disini."

Haikal beranjak dari tempat tidurnya, bermaksud kekamar mandi untuk membasuh wajahnya dan mungkin untuk meredakan emosinya. Tapi langkah haikal terhenti kala jayden memegang ujung baju yang haikal kenakan

"Maksud saya tidak seperti itu"

"Ya terus apa? Om kalau mau ngusir haikal gak gini caranya" haikal merengut

"Saya cuma bercanda haikal" ucap jayden dengan nada yang sedikit ia perhalus

"Om jahat. HUAAA..... DADDY, IKAL MAU PULANG" haikal menangis

Ok jayden, sekarang keadaan menjadi sangat buruk. lihat, kamu berhasil membuat seorang anak beruang menangis dengan sangat histeris

"IKAL MAU PULANG..."

"Astaga iya kal, tapi mandi dulu ya"

"GAK MAU, IKAL MAU PULANG" haikal terus menangis dan jayden semakin bingung

Ditengah kebingungan yang jayden alami, ia sedikit menyunggingkan senyumnya kala melihat haikal merengek, anak itu berisik sekaligus lucu dalam waktu yang bersamaan

Jayden masih memandang haikal dengan pandangan yang sedikit kagum, tapi kesadaran nya kembali disadarkan saat haikal menangis dengan lebih kencang

"MAU PULANG, IKAL MAU PULANG" Haikal menangis bak anak umur 4 tahun yang tantrum karena tidak dibelikan mainan oleh ibu nya

Baiklah jayden tidak punya cara lain untuk menenangkan haikal, kecuali...

CUP

Bibir haikal dikecup oleh jayden, dan itu berhasil membuat haikal terdiam karena kaget

"Saya akan mengantarkan kamu pulang, tapi tidak dengan keadaan kamu yang seperti ini haikal."

Haikal terdiam, sangat diam

"Saya mengerti kalau kamu tersinggung dengan ucapan saya, tapi saya cuma sekedar bercanda haikal."

Haikal masih terdiam

he's beautiful (jaehyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang