warning sign ❗️

2.7K 100 3
                                    

Setelah jayden tau keberadaan haikal, jayden segera melajukan motornya. Kenapa jayden mengetahui keberadaan haikal bahkan haikal saja tidak membalas pesan jayden, jawaban nya karena jayden sudah memasukan alat pelacak diponsel milik haikal.

Jayden memang gila, tapi justru kegilaan nya lah yang membuat dirinya lebih menarik jika dibandingkan yang lain.

Kuda besi yang jayden tunggangi berhenti disalah satu bangunan megah bergaya klasik.

Ditekan nya bel yang sudah berada disana sedari awal, menunggu siapa saja untuk membukakan gerbang. Tidak butuh waktu yang lama, jemian keluar lalu mempersilahkan jayden untuk masuk kedalam rumah nya

Jayden dipersilahkan untuk duduk sedangkan jemian beranjak pergi menuju kamar dan memberi tahu haikal jika kekasihnya sedang menunggu dibahwah sana.

Haikal jelas tidak mau menemui jayden, dia masih merasa malu karena kejadian yang baru saja terjadi, dia mempermalukan dirinya untuk yang kedua kalinya dihadapan jayden.

"Buruan elah, lo gak mau dia nunggu lebih lama kan?"

"Tapi gue malu jemian" ucapnya dengan nada yang sedikit pelan

"Lo yang kesana atau gue suruh om om itu yang jemput lo kesini?"

Haikal tidak punya pilihan lain? Jika menyuruh jayden untuk ke kamar si sama saja bunuh diri, terlebih ini bukan kamar miliknya. Jadi haikal memutuskan untuk menemui jayden daripada terjadi sesuatu yang iya iya nanti nya.

Jayden melihat haikal yang berjalan mendekat kearahnya. Dia bisa melihat raut kemerahan diwajah manis milik haikal, mungkin beruang kecilnya itu masih malu malu terhadapnya.

"Ngapain kesini dan kenapa om bisa tau kalau gue ada disini?"

Jayden tidak menjawab, dia malah meraih tangan haikal dan segera membawa haikal pergi dari rumah jemian tanpa ada sepatah katapun yang terucap dari mulutnya.

"Om apa apaan si, lepasin gak?" Haikal memberontak

"Diam dan ikut dengan saya!"

Haikal kalah telak jika jayden sudah mengeluarkan aura yang mendominasi nya itu.

Jayden membawa haikal ke apart pribadi yang sebelumnya sudah haikal tempati selama seminggu lebih. Semenjak ditinggalkan oleh haikal, tempat ini tidak ada yang berubah sama sekali. Masih terlihat mewah dan sangat bersih seperti tidak pernah ditempati.

"Sudah cukup dramanya?"

Haikal memiringkan kepalanya "drama?"

"Ya, kamu membuat drama hanya untuk membuat saya cemburu bukan?"

"Gak usah narsis deh lo om, lo gak seberpengaruh itu dihidup gue sampai sampai gue harus repot buat drama segala."

"Oh ya?" Jayden semakin mendekat sedangkan tubuh haikal sudah terpojok menyentuh dinding.

"O-om, aahhhh...."

Jayden mencium leher haikal serta membubuhkan sebuah tanda disana

"Kamu milik saya haikal, dan saya tidak suka ketika kamu memanggil orang lain dengan sebutan sayang seperti tadi"

Gawat, haikal merasakan jika keselamatan nya sedang terancam setelah mendapat warning sign dilehernya.

Sedangkan apa yang dilakukan jayden sekarang?

Jayden kembali mencium haikal, tapi kali ini dia mencium dibibir pink milik haikal

"Mulut kamu hanya boleh dipakai untuk mendesahkan nama saya. Kamu mengerti?"

Haikal masih belum menjawab

"Jawab saya haikal!"

"Aahhh.. iyaahh oommhhh" satu desahan lolos ketika jayden menyentuh kejantanan milik haikal

he's beautiful (jaehyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang