Haikal, kamu tau? Jangan terlalu membenci seseorang atau kamu akan terjebak dengan orang itu untuk waktu yang lama. Dan lihatlah, siapa yang berada disebelah kamu sekarang? Dia orang yang paling kamu hindari kemarin, tapi hari ini kalian malah berbagi kehangatan
Heran, Kenapa manusia cepat sekali berubah ya...
Ah sudahlah, mari kita lupakan saja perihal haikal yang menelan ludahnya sendiri, ayo kembali ke kegiatan mereka yang masih asik bergelayut manja dibalik selimut sambil saling berpelukan.
.
.Haikal membuka matanya terlebih dahulu, menatap wajah tegas yang begitu tenang dan damai. Sosok itu tampak seribu kali lipat lebih tampan jika sedang tertidur seperti ini, dan haikal sedikit terkejut kala menyentuh wajah jayden, bagaimana bisa wajahnya sehalus ini bahkan kulit haikal tidak sehalus itu
Tangan haikal terus saja menari nari diwajah jayden, semua yg ada disana ia sentuh. Kening, alis, mata bahkan kuping nya saja haikal sentuh. Haikal sudah sangat menyukai wajah jayden
"Bagaimana bisa tuhan menciptakan umatnya se-sempurna ini, bikin iri saja" ucapnya dengan sangat pelan, takut jika jayden terganggu dalam tidurnya
"Gue bisa gak ya punya anak seganteng om jay. Ah kayaknya gak mungkin hehe.."
"Kalau mau anaknya mirip dengan saya, berarti daddy nya juga harus saya haikal.."
"E-eehh"
Haikal cukup terkejut dengan penuturan jayden barusan. Sejak kapan pria itu bangun? Bukankah dari tadi dia tampak sangat nyenyak sekali, dan lebih sialnya lagi haikal tertangkap basah ketika sedang memuji dia, pasti saat ini jayden semakin besar kepala
"Selamat pagi baby bear" ucapnya sembari mengeratkan dekapan nya pada haikal
"Jangan kenceng kenceng, om mau gue mati gara gara kehabisan napas?"
"Saya bisa berikan kamu napas buatan jika kamu sampai kehabisan napas, bahkan saya punya cadangan oksigen jika kamu membutuhkan nya"
Haikal mendelik tak suka "dasar om om tua gak tau diri"
Tapi haikal tetaplah haikal, bukan nya semakin memberontak, haikal malah semakin masuk kedalam dekapan jayden. Kalau kata haikal si "rejeki mah gak usah ditolak" tapi emang nya siapa yang berani nolak jayden selain haikal? Bahkan dia saja sekarang malah berakhir seranjang dengan jayden.
"Om, mau gak kalau hari ini om anterin gue pulang? Daddy kayaknya udah marah banget karena gue gak pulang beberapa hari ini"
"Masih ingin pulang ternyata"
"Ya masih lah, orang gue punya rumah. Keluarga gue juga pasti lagi nungguin gue pulang, terlebih lagi bang dery, dia pasti lg khawatir banget sekarang"
Sejujurnya haikal ingin pulang
Tapi...
Haikal takut pulang, haikal takut jika daddy nya marah, haikal juga takut sama hukuman ibun nya dan jangan tanyakan soal bang dery, dery selalu punya cara menyiksa haikal yang nakal. Hiih, bahkan untuk membayangkan nya saja haikal enggan.
"Om mau kan anterin gue?"
"Minta lah dengan cara yang benar haikal"
Haikal menghembuskan napasnya kala mendengar jawaban jayden. Tega sekali dia mempermainkan anak kecil yang membutuhkan bantuan ini (drama lo kal)
"Oom... mau gak anterin ikal pulang? Mau ya, pyeaasssee" ucapnya sembari memohon dengan gaya yang sengaja haikal imut imutkan
Jayden rasanya ingin sekali tertawa kala melihat ekspresi wajah haikal yang bisa dibilang sok imut itu, tapi tentu saja jayden tahan