5. Aku Juga Ingin Ikut

25 2 0
                                    


Sudah banyak hal yang Mikayla lakukan sendiri untuk pergi ke taman bermain.

Tapi, tidak sekalipun bisa. Mikayla pikir mungkin tangan orang lain yang akan mengantarkannya

ke taman bermain. Tapi ini bukan tentang taman bermain

-Mikayla Venetta-


Mikayla seperti kotak pandora. Penuh dengan teka - teki

-Alangara Dinasti Aratama-


Langkah Mikayla membawanya ke Rooftop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah Mikayla membawanya ke Rooftop. Mikayla menghirup udara dengan sangat rakus. Dadanya sangat sesak apa pun yang berhubungan dengan Khai sangat mengganggunya. Mikayla rasanya ingin menangis dan mengamuk sekarang.

"Jangan cari masalah dengan Alan" suara itu Mikayla mengenalnya. Mikayla mengepalkan tangannya mendengar suara itu dan langkah kakinya yang mendekat.

"Apa urusan lo? Jangan ikut campur dengan kehidupan gua. Lo nggak tahu apa - apa BANGSAT" Mikayla yang mencoba menahan emosinya. Kali ini berteriak tepat di hadapan Khai.

"Cowok pengecut kayak lo, nggak punya hak berkomentar apapun di hidup gua. Gua jijik sama lo. Bisa nggak lo jauh - jauh dari gua?" Mikayla kembali berteriak dengan mata yang memancarkan kemaran dengan tangan yang terkepal sangat kuat.

"Alan tertarik sama lo"

Satu tamparan mendarat di pipi Khai dan tambaran itu sangat kuat sampai membuat wajah Khai menoleh kesamping.

"Berhenti seolah lo peduli sama gua" jawab Mikayla dengan menohok.

"Gua hanya kasih peringatan buat lo. Kalau lo balik kesini untuk balas dendam. Buang pikiran itu jauh - jauh. Semua itu diluar kendali lo. Kalau lo mau balas dendam ke gua. Lo bisa lakuin apapun"

Sejak Mikayla kembali ke Indonesia. Khai sudah tahu tujuan Mikayla kembali untuk apa. Khai tidak ingin Mikayla terluka. Karena Khai sangat tahu betapa berharganya Mikayla buat orang terdekatnya dan begitupun dengan Khai. Sebelum semua kekacauan ini terjadi. Mikayla salah satu orang yang ingin Khai jaga.

Mikayla ingin beranjak dari sana. Tapi, Khai kembali menahan tangannya dan itu membuat Mikayla sangat murka dan menghempaskan tangan Khai dengan sangat kasar.

"Berhenti membuat kekacauan Mikayla. Berhenti menarik perhatian semua orang. Gua Cuma nggak mau lo terluka" ucap Khai seperti memohon dan itu memuakkan bagi Mikayla.

Mikayla maju mengikis jarak diantara mereka.

"Kalau aja lo nggak jadi pengecut. Kakak gua dan abang gua masih disini dan hidup gua nggak akan seberantakan ini"

MikaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang