18. Mikayla Pergi

9 1 0
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mikayla mengunjungi rumah lamanya. Hanya ingin memastikan apa yang Daniel ucapkan tempo hari. 

Mikayla memasuki kamar Maygica terlebih dahulu. Memperhatikan kamar Maygica, walaupun sesak Mikayla menyukai tempat ini. 

Maygica senang menulis jadi tidak susah menemukan tulisan Maygica di buku hariannya. Mikayla terlarut oleh moment - moment yang ada di setiap lembar buku harian Maygica yang sangat menarik. 

Saat membaca buku harian Maygica, Mikayla tertawa, sedih dan tersenyum penuh arti. Maygica menulis setiap hari setiap moment penting semuanya Maygica tulis beserta dengan foto yang di tempelnya disetiap halaman. Setiap lembar tertulis hari, tanggal dan tahun. 

Hari pun sudah gelap dan Mikayla tidak menyadarinya karena terlalu asyik membaca tulisan Maygica. Tulisan Maygica seperti harta karun bagi Mikayla. 

Satu buku yang sangat Mikayla hindari dan Mikayla tidak sanggup membacanya. Karena setiap lembar memberikan sakit yang sangat dalam bagi Mikayla. Dibeberapa lembar Mikayla menemukan Maygica menggambarkan sosok Daniel, dan Gerald yang menyukainya. 

Gerald dengan diamnya dan Daniel dengan terang - terangan. Mikayla tersenyum membaca setiap kalimat yang Maygica tuliskan dengan sangat cantik. 

Buku harian saat Maygica berumur 16 tahun dan 17 tahun. Tentang kisah Maygica bertemu dengan Khai, Maygica mulai menyukai Khai secara diam - diam semua tertulis sangat detail disana. Tanpa sadar Mikayla meneteskan air matanya. Maygica sangat menyukai Khai dan dari yang Maygica tulis sepertinya Khai juga sangat menyayangi Maygica. 

Hanya saja bagi Mikayla, ada hal - hal yang tidak bisa Mikayla maafkan. 

Buku itu tidak lengkap ada beberapa yang sudah Maygica robek, tulisan bagaimana malam itu terjadi, bagaimana Maygica bertahan hidup dan bagaimana Maygica mencoba mengakhiri hidupnya. Sekilas masih tertinggal di sana. Dan Mikayla masih sangat jelas mengingat kejadian itu di kepala Mikayla. 

Mikayla terdiam menatap langit - langit kamar Maygica membiarkan air matanya membasahi sudut matanya. Kali ini Mikayla hanya ingin mengingat semuanya. Mencoba menerima semuanya walaupun tidak mudah. 

"Kak,  lo tahu gua selalu baca buku harian lo. Supaya gua ingat kalau dulu kita sempet bahagia bersama" ucap Mikayla dengan lirih. 

"Kak, gua ketemu Daniel. Gua tahu dia sayang banget sama lo. Apa gua penyebab kesakitan lo dan juga alasan Abang ga ada di dunia ini?"

"Kak gua mohon. Gua nggak minta bahagia. Gua cuma pengen lo sama abang bahagia" ucap Mikayla dengan tangisnya. 

Tiba - tiba Mikayla mengingat sesuatu. Mikayla cepat - cepat bangun dan keluar dari kamar Maygica dan menuju ke kamar Maynanta. 

MikaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang