BAD 24

242 30 6
                                    

Ieiemd0wndxozvrshsddqes



"Hallo?." Jisoo menjawab sebuah telefon

".........."

"Kau serius?!." Sentak Jisoo tiba-tiba, membuat Jennie yang dari dapur mengambil minuman.

".........."

"Kau serius?, jika kau buat ini jadi candaan kau terima akibat nya." Ancam Jisoo.

"........"

"Diamana?!." Tenya Jisoo lagi dengan nada menuntut.

"..........."

"Ok. Thanks atas info nya." Jisoo langsung mematikan sambungan dengan sepihak.

"Ada apa?." Tanya Jennie pesasaran.

"Kerumah sakit sekarang." Jelas Jisoo langsung berdiri dan menyaut kunci mobil nya

Jennie hanya mengikuti Jisoo dan dalam perjlanan mereka hanya diam, Jennie sangat penasran apa yang sebenar nya terjadi, tapi dia tidak bertanya saat melihat wajah Jisoo yang terlihat sangat seeius.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Bagaimana ke adaan Sena?." Tanya Fanny pada Yuri suami nya.

"Cukup parah, tiga gigi nya ronok, hidung nya patah, dan juga  rahang nya patah." Jelas Yuri.

"Aku tidak menyangka Lisa bisa bisa membaut Sena petarung handal babak belur dan tidak berkutik di bawah kungkungan nya." Ujar Fanny tak menyangka.

"Benar, selama ini ku pikir hanya sebuah kesenangan nya saja berlatih di gym." Jelas Fanny.

"Tapi, keluarga Sena adalah orang yang ternama dan berkuasa. Aku hawatir kita tidak sanggup melawan keluarga nya." Lanjut Fanny  hawatir.

"Tapi bukan kah wanita itu mengatakan dia yang akan mengurus nya jika keluarga Sena menuntut nya." Ingat Yuri.

"Tapi apa dia bisa di percaya?, aku takut saat dia tau siapa keluarga Sena dia akan berubah pikiran." Hawatir Fanny.

"Yakin saja Fanny, karena hanya itu yang bisa kita lakukan, kita tidak seberkuasa itu melawan keuarga Sena." Jelas Yuri walau dia juga tidak seyakin itu.

Fannya hanya menggguk mengiyakan, berusaha meyakinkan diri dan mempercayai suaminya.
.
.
.
.
.
.
.
"Jika Lisa selamat?, apa Rosè juga selamat?." Tanya Irene saat dia dan teman-teman nya sedang istirahat selepas menemani Mr, Brando meeting.

"Aku juga tidak tau Rene. Jika Rosè selamat bukan kah berarti dia harus nya bersama Lisa?, tapi aku tidak melihat Rosè di sana?." Celetuk Wendy.

"Dan walaupun Lisa hilang ingatan, bukan kah dia tau siapa Rosè jika memang Rosè selamat bareng Lisa?, tapi dia juga tidak ingat siapa Rosè?." Jelas Seulgi mengingat kemabali percakapan mereka sebelum Lisa pingsan.

"Tapi semogga ingatan Lisa cepat pulih, dan bertemu Jennie serta Jisoo, kalian tau kan seberapa terpukul nya mereka waktu Rosè dan Lisa di nyatakan meninggal." Tambah Joy dengan tulus.

"Ya, kita doa kan saja." Tambah Irene.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kalian sudah sampai?." Tanya  Yeri dokter spesialis bedah teman Jensoo sejak tiga tahun lalu.

"Di mana ruangan nya?." Tanya Jisoo cepat.

"Ayo biar ku antar. Sena ada di ruangan----."

"Ada apa dengan Sena?." Potong Jennie cepat.

"Dia di hajar oleh anak pemilik gym." Jelas Yeri.

"Apa?!, berani sekali dia." Geram Jennie kesal.

Sena adalah anak dari sepasang suami istri yang sangat kaya raya, yang dulu pernah membantu Jensoo hingga mereka menjadi akrab, dan enam bulan lalu mereka di minta tolongi untuk menjaga Sena sementara sampai mereka kembali dari arab saudi.

BAD GIRL BUT POLICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang