26

187 29 9
                                    

Hi aku kembali.

Masih menanti cerita ini kah?, aku harap iya.
Hehehe maaf ya karena menghilang lama.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hufff jadi kalian bertig sudah jadi CEO kaya, sedangkan aku hanya begini-begini saja."keluh Lisa saat mereka duduk di ruang tamu rumah Rosè.

"Itu tidak penting Lisa, kau bisa menikmati kekayaan kami."ujar Jennie santai.

"Wahh, setidak berguna itu kah aku di depan kalian?."ucap Lisa merasa tersakiti.

"Hei dengar, kita sahabat, seperti saudara dan keluarga jadi jangan merasa rendah, jika tak merasa tak enak kau kerja saja dengan kami kau mau posisi CEO pun akan kami berikan."jelas Rosè.

"Bener tuh, dengerian apa kata Rosè."setuju Jisoo.

"Tapi ada yang lebih penting dari itu sekarang."ucap Jennie menatap Rosè dan Lisa serius.

"Lebih penting?, apa?."tanya Lisa penasaran.

"Balas dendam."ucap Jensoo serentak dengan semirik jahat nya.

"Benar juga, aku hampir lupa karena terlalu bahagia bertemu kalian. Berani nya mereka melupakan jasa-jasa kita apa lagi pak tua itu ingin sekali aku memukul kepalanya."ucap Rosè pernuh amarah.

"Memang nya apa yanh terjadi?."bingung Lisa.

"Kau ingat sesuatu sebelum ledakan itu?."tanya Jennie.

"Ingat, dan Card bilang bukan anak buah nya yang menanam bom di sana."jelas Lisa.

"Benar memang bukan dia, tapi pak tua itu."ucap Jisoo penuh penekanan.

"What!, trus Wendy cs tau hal itu?."ucap Lisa tak percaya.

"Kurasa tidak. Tapi bukan berati mereka bebas dalam balas dendam kita."ucap Rosè.

"Tentu saja, mereka semua harus menerima akibat nya."ucap Jennie merasa marah.

"Jadi apa rencana kalian?."tanya Lisa.

"Jika dulu kita menangkap penjahat, maka kali ini kita jadi penjahat nya."ucap Jisoo di angguki Jennie.

"Oke, jika jadi orang baik kita di tindas. Maka jadi orang jahat lah jalan ninja nya."kekeh Rosè senang dan ikuti tawa Lisa, Jennie dan Jisoo.
.
.
.
.
.

"Huff ternyata tidak seserius yang kita kira."ucap Irene setelah membaca berkas tentang Mr. Bondan.

"Benar, kita cukup menggagaklan rencana pesaing Mr. Bondan dan misi selesai setah mereka di tangkp ke polisian."jelas Wendy setuju.

"Baik lah, lebih cepat lebih baik. Dan kita hrus memberi tahu kakek bahwa Lisa selamat."sarab Joy.

"Mm, dan juga kita selidiki apa Rosè juga selamat atau tidak."tambah Seulgi
.
.
.
.

"Fanny kamu kenapa?."tanya Yuri pada istri nya yang terlihat melamun.

"Aku senang ingatan Lisa kembali, tapi...."Fanny mengantung kata-katanya karena merasa ragu.

"Kau takut Lisa akan kembali pada mereka."tebak Yuri dan mendapat anggukan sari sang istri.

"Fanny aku pun sedih, tapi kita juga tidak boleh egois. Kamu lihat kan bagaimana bahagia nya mereka setelah berpisah selama lima tahun."ucap Yuri berharap sang istri mengerti.

"Kamu benar sayang, kita harus nya senang ."ucap Fanny menangguk dan Yuri langsung memeluk istri nya.
.
.
.
.

"Aku lihat kau waktu menghajar Sena. Mau satu Ronde."tantang seorang wanita pada Lisa.

BAD GIRL BUT POLICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang