Pagi ini kegitan mereka masih di awasi oleh orang suruhan Wendy, Lisa setiap hari ke panti asuhan, Jisoo dan Jennie tetap ke kantor seperti biasa. Jadi tidak ada hal yang bisa mereka laporkan pada Wendy.
Buk!.
"Sial, sebenar nya siapa mereka!."bentak Wendy tiba-tiba membanting ponsel nya.
"Kenapa Wen?."bingung Seulgi menatap ketua tim nya.
"Orang kita yang mengawasi kegiatan mereka bertiga tidak menemukan hal aneh sedikit pun. Dan itu pertanda kecurigaan kita salah. Dan kita harus membuang rencana yang kita buat untuk menangkap mereka!."berang Wendy.
"Tapi instingku mengarah kuat pada mereka."ucap tegas Irene.
"Tapi, kita susah menyelidiki mereka selama tiga minggu ini dan tidak hal aneh apa pun."jelas Joy membuat Irene meragukan insting nya.
"Kalau begitu, mari kita sedlidiki dari awal mereka muncul dan mengusik."putus kandan TU, karena dia juga sedikit bingung harus mulai dari mana.
"Dan jangan lupakan kita juga harus mencari tau keberadaan Rosè, karena jika Lisa bisa selamat dari ledakan, kemungkinan Rosè selamat juga besar."ucap Seulgi mengingatkan teman setim juga komndan nya.
Mereka semua mengangguk setuju.
.
.
.
.
."Gimana pansti Lisa?."tanya Jennie saat mereka sedang makan malam di sebuah restoran mewah di lantai paling atas agar tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka.
"Aman, dan cukup seru mengurus tempat itu."jawab Lisa menyantap steak nya sambil tersenyum puas.
"Syukur lah kalau lo suka dan nyaman."ucap Jisoo.
"Dan sebentar lagi panti itu akan sah ats nama lo. Dan lo jangan menolak!."ucap Jennie tegas saat gadis poni itu hendak memeperotes.
"Terima aja Lis, lagian mereka berdua sibuk dengan perusahaan jadi tidak ada waktu buat ngurus panti. Lagian dengan umur segini lo susah cari kerja. Karena sok-sokan nolak tawaran perusahaan kita. Padahal lo bebs mau pilih posisi apa aja."ucap Rosè membuat Jennie dan Jisoo segera mengangguk setuju.
"Terserah kalian lah. Tapi kalian harus janji membiarkan ku mengurus nya sendiri kalian tidak boleh ikut campur jika aku tifak minta tolong!."ucap Lisa tegas dan penuh tekad.
"Dasar kepala batu."ucap Rosè gemas, dan Jensoo hanya terkekeh melihat kedua sahbat nya itu rasa nya mereka sangat bahagia melihat pemandangan di depan nya.
"Untuk sementara kita kesampingkan masalh ini dulu."ucap Jennie tiba-tiba.
"Iya, kita harus melakukan sesuatalu pada orang-orang yang mengawasi dan menguntit kita."timpal Jisoo kesal.
"Yap!, benar sekali!, mereka snagang menyebalkan!."pekik Lisa berdiri dari duduk nua saking kesal nya.
Buk!
"Diam bodoh!, membuat malu saja."maki Rosè memukup bahu Lisa keras.
"Awsss!, sakit setan!."erang Lisa mengusap bahu nya yang terasa panas.
"Makanya jangan bikin malu!."sengak Rosè kesal.
"Gua kesel banget tau gak!, lo mah enak gak di awsin!."berang Lisa tapi menurunkan nada suara nya takut di pukul Rosè lagi.
"Salah sendiri lo ketahuan masih hidup, kek gua dong."sombong Rosè menambah kadar kekesalan Lisa.
"Lo-."
"Udah diem, kalian ini malah betantem!."sentak Jisoo marah membuat kedua gadis itu terdiam takut dengan wajah marah Jisoo.
"Huffff, berantem aja kerjaan nya. Sekarang fokus!."timpal Jennie ikut memarahi.
"Maaf."ucap Rosè dan Lisa barengan dan menunduk takut melihat tatapan tajam Jensoo pada mereka.
"Menurut ku biarkan saja, dan kalian beraktifitas seperti biasa saja."saran Rosè, membuat ketiga gadis itu menatap sambil mengangkat alis bertanya kenapa?.
"Menurut gua, kalau kita bertindak kecurigaan mereka bakal bertambah, biar kan saja dan aku yakin dalam dua tau tiga hari mereka akan menghentikan aksi menyebalkan mereka."jelas Rosè lagi.
"Ahh, kau benar Rosè."angguk Lisa langsung setuju.
"Tapo risih banget sumpah."ucap Jisoo jujur.
"Bertahan sebentar lagi, Jis."pinta Rosè membuat gadis pemilik bibir hati itu mengangguk pasrah.
"Trus masalah amplop kedua itu gimana?."tanya Jennie.
"Menurut laporan Kiel, sebentar lagi selesai."ucap Lisa.
"Benarkah?, itu cukup cepat."ucap Rosè puas dengan asisten pilihan nya itu.
"Benar."angguk Lisa yakin membenarkan.
"So?, tunggu apa lagi, saat nya kita mengeluarkan amplop ke tiga bukan?."ucap Jennie sambil mengangkat waine nya dan tetu saja semirik jahat nya.
"Tentu saja, aku sudah tidak sabar!."pekik Jisoo mengangakat gelas nya juga.
"Untuk melengkapi sekenario derma kita."Rosè ikut mengangkat gelas.
"Untuk balas dendam kita!."timpal Lisa.
TING!!!
Mereka melakukan cirs di udara, dan dalam tawa kepuasan mereka menyesap minuman berwarna mera itu di bawah langait malam yang penuh bintang dan di sinari bulan yang indah.
.
.
.
."Gua senang karena kantot pusat memberi kita wewenang bertindak sendiri."ucap Joy puas.
"Gua juga, dan kali ini kita pasti menangkap mereka."yakin Seulgi.
"Pasti, karena saat mereka muncul kita tidak perlu perintah dari pusat, kuta bisa langsung meringkus mereka!."geram Irene penuh dendam.
"Ini semua berkat kakek yang bergabung dalam tim, terimaksih banyak kek."ucap Wendy pada komandan TU yang mema g kakek kandung Wendy.
"Sudah seharus nya, kalian adalah agent terbaik, dan aku adalah Komandan yang paling di hormati. Kita adalah kombinasi tim yang sempurna."ucap Komandan TU dengan penuh ke banggaan.
"Bersulang untuk kemenangan kita!."teriak Wendy mengangakat gelas nya.
"BERSULANG!", teriak mereka tertawa puas dan senang.
Namaun sedetik kemudian kesenangan mereka sirna saat salah satu anggota rekan mereka mengirim sebuah video ke ponsel Wendy.
"Sial, mereka benar-benar sialan!!."berang Wendy.
"Kenapa Wen?."tanya Irene bingung.
"Kalian lihat saja sendiri!."berang nya melemparkan ponsel yang baru dia beli di atas meja, untung saja tidak rusak lagi.
"What!."pekik Irene, Joy, dan Seulgi barengan dan terdengar sangat kesal.
"Segera ikuti helikopter itu!."titah Komandan TU menelfon salah seoarang anak buah nya dan dia benar-benar kesal.
Bagaimana mereka tidak kesal, kalau video yang di kirim menayangan sebuah helikopter terbang bebas di langit London dengan sebuah selebaran yang di ikatkan di helikopter itu berisi foto mereka berlima dalam posisi memalukan. Wendy yang tidur membentuk pulau sumatra, Seulgi yang tidur hanya dengan dalaman saja, Joy yang sedang kayang, Irene yang makan sambil berak dan tentu saja Komdan TU tidak ketinggalan dengan foto nya yang sedang bermain wanita di bar.
"Seperti ini lah gambaran agent dan komandan terbaik yang di puja-puja orang, sangat berantakan dan seperti badut. Dan sial nya badut memalukan ini mau menangkap kami?, sungguh tidak terharapkan!." Begitu lah kalimat tamabahan di bawah foto mereka dan di tulis dengan sangat besar dan jelas.
Dan lebih memalukan lagi, video itu sudah sangat viral di media sosial dan sekli lagi mereka jadi perbincangan masyarakat kahlayak umum.
.
.
Bersambung...
.
.
See you next chapter.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL BUT POLICE
Genel KurguEempat gadis cantik, pintar atau sama dengan jenius, dan berwajah malaikat. Tapi sebenarnya adalah Bad girl. mereka tidak saling kenal satu sama lain, tapi terseret secara tak sengaja hingga terlibat dengan dengan tauran di jalanan. Mereka di bawa...