Saat ini Jennie sedang beriri menghadap tembok dan menyerkan kening nya ke tembok. Lisa sedang duduk di kursi meremas jari-jarinya, sedangkan Rosè mondar-mandir udah kek setrikaan. Mereka sangat gelisah, kahawatkir dan takut.
Karena sudah satu jam Jisoo di tangani dokter. Dan belum ada kabar perihal ke adaan Jisoo.
"Akan ku habisi pak tua sialan itu." Gelram Jennie mengepal tangan nya murka.
Saat mereka terlena dalam ke khawatiran terdengar derap langkah tergesa-gesa menuju ke arah mereka.
Rose, Lisa dan Jennie langsung melihat ke arah seumber suara. Kemarahan yang sedari tadi mereka tahan membuncah seketika saat melihat komandan Tu, serta Irene yang mereka anggap sebagai penyebab Jisoo terluka datang.
Mereka mengabaikan kebradaan Wendy, Seulgi, dan Joy yang barengan dengan mereka.
Tuk
Tab
Buk
Jennie segera menusukan sebuah cairan ke leher komandan Tu, tah cairan apa itu tapi membuat peria tua dan kekar itu lemas seketika. Lalu Jennie menarik nya ke sebuah ruangan kosong tempat Jisoo yang masih di tangani oleh dokter.
Wendy yang melihat itu ingin masuk tapi dengan cepat langsung di hadang oleh Lisa dan Rosè.
"Minggir!." Dingin Wendy.
"Tidak!." Lisa tak kalah dingin nya.
"Minggir!." Sentak Wendy sekali lagi.
"Diam. Pria tua itu menyetujui. Jika salah satu dari kami terluka maka Jennie akan menghabisi nya." Jelas Lisa.
"Diam. Kau tidak ada hak untuk ikut campur dalam perjanjian kami." Pringat Rosè.
Membuat Wendy diam. Perjanjian Jisoocs dan kakek nya sangat mutlak dan jika ikut campur maka sama dengan melanggar perintah.
Sedangkan di dalam ruangan itu Komandan Tu yang sudah lemas.
Buk
Buk
Buk
Buk
BukJennie memukuli pria itu dengan keras dan terlihat kemarahan di mata nya.
Duk
Duk
Bak
Bak
Buk
BukPuas memukuli nya Jenni menendang melempar komandan Tu dengan kejam dan sadis.
Dia tidam bicara hanya memukuli dan terus memukuli. Dan pria tua itu yang sudah lemas karena di suntikan cairan yang dapat membuat otot lemas. Hal itu membuat Komanda Tu tidak bisa melawan.
"Maaf jika kau pikir aku pengecut, karena melumpuhkan otot mu." Ujar Jennie setelah dia rasa puas mukulinya.
"Karena jika aku tidak melakukan nya. Walau sudah sepakat. Kau tidak akan se suka rela ini untuk ku pukuli." Jelas Jennie.
Lalu pergi keluar meninggal kan komandan Tu yang terbaring di sudut ruangan dengan wajah yang membiru dan bengkak setra perutnya yang sangat sakit habis di tendang kuat oleh Jennie.
"Bagaimana ke adaan Jisoo dok?." Rosè langsung menyerhah dokter Lee yang menangani Jisoo.
"Pasien sudah melewati masa kritis nya. Dan lukanya mendapat dua pulu lima jaitan. Dan pasien akan segera di pindahkan ke ruang rawat nya." Jelas dokter Lee membuag perasaan mereka sedikit lega mendengar perkataan dokter.
"Ruang VIP dok." Ujar
"Baik. Saya permisi dulu." Pamit dokter.
Di angguki oleh mereka yang dari tadi mendengar di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL BUT POLICE
Ficción GeneralEempat gadis cantik, pintar atau sama dengan jenius, dan berwajah malaikat. Tapi sebenarnya adalah Bad girl. mereka tidak saling kenal satu sama lain, tapi terseret secara tak sengaja hingga terlibat dengan dengan tauran di jalanan. Mereka di bawa...