10: Responsibility

413 56 11
                                    

Setelah sekian purnama akhirnya aku update

don't forget to vote and comment

happy readings....

oOo

Kala itu gerhana telah berakhir, penduduk Awa'tlu memulai kembali aktifitas sehari-hari mereka yang sempat tertunda dengan menghabiskan waktu untuk beristirahat mengisi lagi tenaga yang telah terkuras.

"It's getting big today, isn't it Aonung?" Tangan Remora meraba perutnya, merasakan adanya perubahan yang terbilang samar.

Aonung memperhatikan perut istrinya yang menurutnya terlihat sama saja seperti kemarin, "Entahlah, Mora. Bagiku terlihat sama saja." gumamnya pelan.

"Jangan hanya melihatnya-" Remora menarik tangan Aonung lalu meletakkan keatas perutnya, "-tapi rasakan." Dengan gerakan pelan Aonung meraba perut istrinya yang sudah tak lagi rata.

"Dia menyukai sentuhan dari Ayahnya." Remora tersenyum tipis, ia dapat merasakan pergerakan kecil di dalam perutnya atas respon dari sentuhan suaminya. "Our baby feels it."

"Kamu menyukainya, nak? Kalau begitu cepatlah keluar agar ayah bisa menggendongmu sepuasnya."

"Wait for me daddy." Remora bicara dengan nada anak kecil membalas ucapan Aonung seolah itu anak mereka yang bicara membuat suaminya tertawa geli.

Matahari semakin tinggi di langit, cahayanya yang terang menembus masuk ke dalam celah-celah dinding marui. Menandakan sudah waktunya untuk pergi bekerja.

Aonung mencium perut Remora lalu beralih naik keatas untuk mencium lembut bibir sang istri. Ciuman tak berlangsung secara singkat karena Aonung memangut bibir itu seolah mereka tidak berciuman dalam waktu lama.

Merasa suaminya tak akan berhenti, Remora pun memundurkan sedikit kepalanya kebelakang menyisakan Aonung dalam kondisi terhenyak karena ciuman dihentikan secara sepihak.

"Sudah waktunya pergi bekerja." Remora bangun lebih dulu lalu menarik tangan suaminya untuk ikut berdiri.

🐚(terompet desa berbunyi)

Suara terompet mengalihkan seluruh perhatian penduduk desa yang tertuju pada tujuh ikran melintas memasuki kawasan The Reefs.

"AONUNG! MEREKA KEMBALI!" Remora melompat kecil sambil menunjuk kearah kawanan ikran milik keluarga Sully. Bergegas ia turun dari kamar atas ke marui bawah.

"Mora, hati-hati." Aonung ketakutan saat melihat Remora berlari cepat keluar marui karena terlalu senang.

"Cepatlah, Aonung!"

"Aku datang."

Remora langsung menarik tangan Aonung dan mereka berlari kecil meninggalkan perumahan menuju sisi pantai yang menjadi tempat pendaratan keluarga Sully.

"Come on, Rotxo. Mereka pulang!"

"I know, Reya."

Remora melewati kerumunan, di depan sana mereka telah bergerak turun dari atas Ikran. Senyumannya yang lebar perlahan pudar setelah melihat lebam di pinggang Shira. Ia menyadari Jake, Spider, Lo'ak, Neteyam dan Neytiri juga memiliki bekas luka yang masih belum sembuh. Bahkan bukan hanya Remora yang menyadari hal itu, namun hampir seluruh penduduk yang berkumpul.

IN FATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang