6 = 15% - 10%

8.5K 1.2K 20
                                    

"Bersabar lah.. Anak kita sudah menyiapkan tumbal untuk mu."

Sosok tersebut terkekeh, "aku menunggunya." jawabnya.

"Masih panjang perjalanan, kita akan tetap bercinta sayang."

Sosok tersebut menatapnya, dia berjalan pelan, setelah dihadapan lelaki itu, dia berbicara. "aku mencintaimu," kata sosok tersebut, dan langsung memeluk lelaki itu.

"Bagaimana pun paras kamu, aku akan tetap mencintai kamu." ucap lelaki itu tersenyum, ia erat kan pelukkannya.

"Persetan dengan manusia," kata sosok itu, dengan gerutuan suara yang sangat pelan.

Gila. iya, lelaki ini sudah gila. siapa lelaki ini? Dia mempunyai suatu hubungan ikatan cinta terhadap sosok mahluk halus.

Kenapa dia seperti ini? Apa yang membuatnya terobsesi hingga sampai berkaitan pada mahluk halus? Ini di luar nalar sekali.

***

Adel, Zee, dan Ollan, sudah sampai di hutan gantung.

"Anjir.. baterai handphone gue habis daya." ucap Adel.

"Gue juga, tinggal 15 persen." sahut Ollan.

"Lo Zee?" Zee melihat handphonenya, lalu menatap Adel, "tinggal 10 persen." jawabnya.

Zee mengarahkan lampu handphonenya pada sekitar, ada suatu pohon-pohon kecil yang bergerak.

"Eh, kok gerak?!" celetuk Zee.

Adel dan Ollan melihat pandangan Zee, ada mahluk halus yang melintas sekejap ke arah pepohonan disebelahnya, sangat cepat, seperti kilat.

"Jangan di sini, gak aman, bahaya." kata Adel.

Mereka langsung berjalan buru-buru meninggalkan tempat itu, mereka memasukki hutan gantung lebih dalam lagi.

"Demi apa?! Merinding.. ini banyak banget mayat yang digantung, dibaluti kain kafan lagi." ucap Zee, ia susah payah meneguk salivanya.

"Ambil bunganya," kata Adel, ia pun berjalan dengan mengambil kembang telang tersebut.

Zee dan Ollan ikut memetik kembang
telang tersebut. di atas mereka, banyak sekali manusia yang digantung lehernya, bahkan sudah ada yang menjadi tengkorak. rata-rata sudah terbaluti oleh kain kafan, bau minyan dan busuk, sangat menyengat.

"Udah.. ayok balik, ini udah lebih dari cukup." ucap Adel.

Mereka memasukki kembang tersebut, pada tas yang mereka bawa masing-masing.

Zee menatap ke atas, salah satu dari manusia yang digantung tersebut jatuh. dia terkejut, ia terjatuh reflek ke belakang.

"Bangun Zee, gpp itu." ucap Adel.

Bibir Zee bergetar hebat, dia bangun dengan tergesa-gesa.

Zee dan Ollan melangkah, saat Ollan melangkah, kakinya dipegang oleh sebuah tangan yang keluar dari kain kafan tersebut.

Zee dan Adel menatap kaki Ollan, "Lan.. ka-kaki lo!" panik Zee, ucapannya terbata.

Ollan melihat kakinya, "waduh!" pekiknya. dia susah meneguk salivanya, ia menoleh ke belakang, mayat tersebut terduduk dengan masih terbaluti kain kafan. Ollan pucat, badannya bergetar hebat.

BUKU PERSETAN (ADEL DKK) [ TELAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang