5 = MAGNET >>> UTARA

9.4K 1.2K 24
                                    

"Zean, jangan diam saja. nanti, orang tua mereka nyariin." ucap Marsha.

"Iya, aku juga lagi mikir. aku juga bingung, kamu tau sendiri.. kita sudah menikah. gak bisa, kalau masuk ke buku persetan. kecuali, keluarga Sungkuro yang belum menikah. aku bingung caranya, jalan satu-satunya cuma mereka sendiri yang berjuang." jawab Zean.

"Aku takut Mas, takut nama sekolah ini buruk." ucap Marsha, raut wajahnya benar-benar lesuh.

"Iya, ini semua salah aku. tidak seharusnya, aku membangun sekolah di tempat kejadian tragedi masa lalu. aku akan bertanggung jawab, pasti." jawab Zean.

"Janji sama aku, untuk selalu adil dalam hal apapun?" Zean menerima uluran jari kelingkingnya, "jika terjadi sesuatu.. aku yang akan bertanggung jawab atas semuanya. itu janji ku pada mu, dan ini janji ku pada keluarga Sungkuro." jawab Zean.

Marsha tersenyum, dia lepas tautan mereka. lalu, Marsha memeluk suaminya. Zean berfikir keras dalam dekapan sang istri, dia juga tidak tau, apa yang akan terjadi selanjutnya nanti.

***

Kembali di sungai.

"Gila! Kita akan terus-menerus memakan ikan? Selama masih di dunia gaib ini?" tanya Floran.

"Sepertinya, iya, kalau daging lain gak mungkin. buah-buahan paling ada, cuma.. ya.. gak tau di mana." jawab Adel.

Setelah ikan sudah di dapat, mereka naik pada batu-batuan. Adel melihat ke belakang Ollan, dia melotot.

"Lan, jangan gerak." ucap Adel.

"Kenapa?" tanya Ollan.

"Semua jangan ada yang gerak! Ada mahluk bayangan, tolong.. jangan gerak." titah Adel.

Semua tidak bergerak, keadaan tegang.

Mahluk bayangan tersebut seperti iblis, hanya sebuah bayangan hitam, namun, sangat terlihat bentuknya.

Mahluk bayangan tersebut seperti iblis, hanya sebuah bayangan hitam, namun, sangat terlihat bentuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mana si Del?!" cetus Acel.

"Cuma gue! Yang bisa lihat, bersuara silahkan. intinya, jangan bergerak." jawab Adel.

Mahluk tersebut mendekati Ollan, memutari diri Ollan. lalu langsung menoleh menatap Adel, Adel yang ditatap memejamkan matanya. mahluk tersebut ke arah Adel, kini tepat dihadapannya.

"Keluarga Wijoyo," kata mahluk, dengan melihat kalung yang dipakai oleh Adel.

"Awss.." ringis Christy, ia sedikit terpeleset karena batu yang licin, hal itu membuat mahluk tersebut ke arahnya.

BUKU PERSETAN (ADEL DKK) [ TELAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang