Bismillahirrahmanirrahim
💙💙💙
-MOHON VOTE SEBELUM BACA YA-
💙💙💙
.
.
.
.
.
.Happy reading 💦
Wajah salah seorang murid yang duduk di meja barisan ke dua nampak gelisah melihat suasana di luar yang diselimuti gerimis dan awan kelam. Hawa dingin pun menusuk tulang dan lampu kelas sengaja dinyalakan saking gelapnya cuaca di pagi ini. Padahal tadi sewaktu upacara masih agak terang.
"Keanu Gibran Andromeda."
Namanya terpanggil.
Hening kecuali suara rintikan air yang jatuh di genting dan lapangan.
Tak ada yang menjawab.
"Siapa yang periksa PR-nya Keanu?"
Tak ada satu pun yang menyahut dan malah saling melempar tatap.
Si pemilik nama memejamkan mata. Mustahil ada yang menjawab karena tadi ia tidak mengumpulkan pekerjaan rumah.
"Yang namanya Keanu angkat tangan."
Pandangan sang guru tertuju pada Keanu yang kala itu mengangkat tangannya.
"Mana PR kamu?"
"A--- anu, Bu. PR saya ketinggalan di rumah. Tapi saya udah kerjain, kok."
"Oh."
Oh doang?
"Lily Purnama Chandana."
Lagi dan lagi tidak ada yang menjawab.
"Lily, mana PR kamu?"
"Lupa dikerjain, Bu," jawab siswa itu santai.
Sang guru geleng-geleng kepala dan mendelik sebentar.
Bu Atika selaku guru matematika kelas 12 IPA 3 di SMAN Cempaka Bandung kembali melanjutkan absensi sekaligus menilai tugas pekerjaan rumah yang ia berikan pekan lalu. Selepas rampung ia sama sekali tidak menyinggung soal murid yang nilainya kosong karena gagal menyerahkan tugas. Guru yang terkenal tegas dan sudah punya satu anak itu fokus mengajar seiring dengan derasnya air hujan di luar. Postur tubuh boleh mungil, tapi kalau marah lumayan seram. Itulah mengapa para siswa tahu apa itu rasa takut. Tulisannya di papan yang berbelit juga menunjukkan betapa gesitnya dia mengajar.
Udara dingin dan asupan angka-angka beserta rumusnya bukanlah perpaduan yang sinkron. Daripada belajar sepertinya lebih enak tidur di kasur.
Tiba di akhir pelajaran, hujan sudah berhenti, dan matahari mulai menunjukkan secercah cahaya setelah sejak tadi kalah oleh kelamnya awan.
"Nanti untuk jam pelajaran saya berikutnya Keanu dan Lily berjemur di bawah tiang bendera. Harusnya sekarang. Tapi karena hujan saya masih punya hati. Baik. Sampai bertemu besok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Waktu Hujan
RomanceLintang Alam Semesta, sosok pemuda yang sangat menyukai alam dan senang mengabadikannya lewat kamera. Namun, ia punya pengalaman traumatis terhadap salah satu peristiwa alam, yaitu hujan. Di waktu hujan, ia pernah kehilangan seseorang yang sangat ia...