Bab 2

789 165 55
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

💙💙💙
HARAP VOTE SEBELUM BACA
💙💙💙
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading 💦

Cakra dan Bagas terus saja menertawakan soal Miss Jenn yang langsung memberikan lampu hijau kepada omnya Keanu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cakra dan Bagas terus saja menertawakan soal Miss Jenn yang langsung memberikan lampu hijau kepada omnya Keanu. Mereka siap kondangan dan parasmanan kalau begitu caranya.

"Gue kira Ibun naksir lo, taunya om lo. Haha. Ya wajar, sih kalau dia naksir om lo. Kayaknya mereka ditakdirkan untuk bersama. Siapa tahu dia memang jodohnya Ibun dan lo bakal sodaraan sama Ibun. Asiiik punya sodara guru, wali kelas pula."

Berbeda dengan Keanu yang banyak diam. Pernyataan Miss Jenn yang punya nama asli Jejen alias Bu Jejen tapi ingin terlihat keren dan berkelas yang untungnya belum bablas menjadi Jennie Blackpink cukup mengganggu pikiran. Kalau dilihat dari raut wajah sepertinya dia serius dengan omnya. Tapi semoga dia cuma penasaran.

"Keanu!"

Suara perempuan memanggil. Ketiga pria itu menoleh, mendapati Sheila yang sedang mengatur napas karena habis berlari. Dia adalah murid perempuan dari kelas IPS, satu ekstrakulikuler bersama Keanu dan kawan-kawan.

"Kalian mau ke mana?"

"Mau ngerjain tugas kelompok ni ni di rumah Keanu," jawab Bagas sambil mesem-mesem.

"Oh, ya?"

"Kenapa? Mau ikut?" tanya Bagas yang pernah ditolak cintanya.

Wajah Sheila langsung sumringah. "Boleh?"

"Boleh, dong!" Bagas semangat.

"Eh nggak bisa!" tolak Keanu tegas.

"Kenapa? Sekalian biar gue tau rumah lo, kan?" tanya Shaila.

"Di rumah ada Om gue. Dia larang gue bawa temen cewek."

Kening Sheila mengerut.

"Gue cuma numpang di rumah Om. Jadi harus ngikutin semua peraturan yang dia buat. Salah satunya jangan ajak temen cewek. Itu salah satu perjanjian yang ada di atas materai. Kalau ada salah satunya yang gue langgar, gue terancam diusir dan gagal kuliah di kampus impian gue."

"Alasannya apa coba jangan bawa temen cewek? Kan namanya juga temen."

"Intinya gue harus patuh sama semua peraturan yang dia buat dan gue nggak bisa jelasin alasannya."

"Ih, kolot banget sih om lo." Shaila cemberut. Padahal ia ingin mengenal Keanu lebih dalam.

"Ya udah, mau gimana lagi."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di Waktu HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang