5

23.9K 1K 3
                                    

(Kamis, 1 Juni 2023)
(Sulawesi Selatan)

Kicau burung mengusik tidur nyenyak Je Hoon. Bangun perlahan karena ia tidak ingin mengusik tidur Ash.

Merenggangkan otot sebelum berjalan ke arah kamar mandi. Je Hoon menyalakan shower yang langsung mengguyur tubuh berotot nya.

10 menit kemudian Je Hoon sudah memakai pakaian kasual, ia tidak akan ke kantor untuk hari dan urusan di markas biarlah orang kepercayaannya yang mengurus.

Je Hoon turun ke bawah dan salah satu maid menyapanya.

"Selamat pagi Tuan, ingin saya buatkan sarapan?"

"Tidak perlu. Saya yang akan membuat sarapan sendiri"

"Baik Tuan" maid itu pun meninggalkan Je Hoon di dapur.

°°°

Je Hoon kembali ke kamar sambil membawa nampan berisi makanan. Meletakkan di atas meja, kemudian ia mendekat ke arah tempat tidur.

Ash masih terlelap, menatap sejenak sang istri. Alis tebal dengan bulu mata lentik, hidung mungil dan juga bibir merah merona yang menjadi candu.

Segaris senyum terbit di belahan bibir Je Hoon. Mengulurkan tangan ke kepala Ash, mengusapnya perlahan agar Ash bangun.

"Ash" Je Hoon memanggil Ash dengan nada lembut meski suaranya terdengar berat.

Namun Ash sama sekali tidak terusik, dengan jail Je Hoon menutup hidung mungil Ash agar ia bangun.

Dan benar saja, Ash langsung membuka matanya saat ia tidak bisa bernafas. Je Hoon tersenyum melihat Ash.

"Bangun dan sarapan"

Ash berusaha mengumpulkannya nyawanya, berusaha bangun tapi seluruh tubuhnya terasa sakit.

"Shh"

Je Hoon mendengar Ash meringis saat berusaha bangun.

"Biar ku bantu"

Je Hoon dengan perlahan menggendong tubuh Ash menuju kamar mandi,tadi ia juga sudah menyiapkan air hangat untuk Ash berendam.

"Hyung tidak akan keluar?" Tanya Ash saat melihat Je Hoon yang berdiri.

"Tidak,aku akan membantu mu mandi"

"Tidak perlu Hyung, a-aku bisa sendiri" Pipi Ash memerah.

Je Hoon mendekat kemudian berjongkok tangannya terulur untuk mengelus pipi Ash.

"Kamu malu memperlihatkan tubuh mu"

Ash merinding mendengar suara berat Je Hoon yang tepat di samping telinganya.

"Aku sudah melihatnya bahkan merasakan tubuh mu, jadi tidak perlu malu Ash"

"Tapi Hyu-"

"Biar ku bantu agar kita bisa sarapan"

Ash tidak bisa membantah lagi, dan ia mandi di bantu oleh sang suami. Bahkan ia juga di bantu memakai pakaian.

Sekitar pukul 10 pagi mereka baru menyelesaikan sarapannya, Je Hoon juga sudah mencuci alat makan.

°°°

Sementara itu, seorang laki-laki berusia 23 tahun sedang berjalan ke supermarket untuk membeli beberapa makanan instan.

Ia mengambil beberapa mie instan,roti,kopi dan juga susu. Menunggu giliran untuk membayar di kasir.

Puk

Ia menoleh saat pundaknya di tepuk dari belakang.

"Dixon Hyung"

Laki-laki bermarga Jung tersebut adalah salah satu orang kepercayaannya Je Hoon. ia jarang ikut dengan yang lainnya, karena ia lebih memilih untuk berjaga di markas.

"Hm, kamu dengan siapa, Hyun Jin?"

Suara berat Dixon membuat jantung Hyun Jin berdebar kencang.

"Jantung sialan" Batin Hyun Jin.

"Aku sendiri Hyung, Ye Jin nuna menyuruh ku untuk membeli makanan"

"Kamu menginap di apartemen?"

"Iya, soalnya Je Hoon hyung melarang kami untuk pulang ke Mension kemarin"

Dixon mengangguk tanda mengerti, Hyun Jin membayar belanjaannya setelah menunggu antrian.

"Hyung hanya membeli itu?" Hyun Jin menatap botol kopi Dixon.

"Hm"

"Ikutlah sarapan dengan kami Hyung" Ucap Hyun Jin penuh harap.

"Hem, kedengarannya bagus, baiklah"

Hyun Jin tidak bisa menahan senyumnya,ia senang karena orang yang ia sukai mau sarapan dengannya meski dengan yang lain juga. Tapi ia sudah merasa bahagia.

TBC

✓MARRIED WITH MAFIA (BL)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang