Part 1

8.3K 125 4
                                    

Manhattan, New York.

"sudahlah Nic, kau hanya kehilangan seorang wanita, lalu apa yang kau cemaskan?" kata Emuel sambil bermain bola kasti dan melempar di dinding.

"keparat!" teriak Nic mengambil bola kasti yang di pegang Emuel dan melempar di kaca, hingga kaca itu pecah.

"Iris, aku mencintai Iris, tapi mengapa dia seperti ini El?" tungkas Nic menyepak meja kayu kecil di sebelah dengan kakinya, sehingga meja itu tersungkur jauh.

"tidak, aku tidak akan membiarkan Iris menikah hari ini dengan Harvey, aku mencintai Iris, aku akan datang ke gereja sekarang untuk menggagalkan pernikahan Iris," ucap Nic, lalu ia pergi meninggalkan Emuel.

"tidak Nic, kau tidak bisa seperti ini. heii... Nic??" teriak Emuel mengejar Nic.

dengan tergesa-gesa Nic melajukan mobilnya sangat cepat menuju gereja pernikahan Iris dan Harvey, saat ini di dalam pikiran Nic hanyalah membatalkan pernikahan Iris, dia tak perduli resiko apapun itu.

Emuel yang mengikutinya dari belakang merasa kewalahan karena Nic benar-benar cepat, "sial, aku bisa mati jika seperti ini." ucap Emuel melihat kiri dan kanan.

Emuel mengambil ponsel dan menelpon Nicholas, tetapi Nic sama sekali tak menjawabnya.

hingga beberapa saat kemudian Nic sudah sampai di depan gereja, ia melihat begitu banyak tamu disana, rangkaian bunga yang indah, dan jelas papan kaca foto Iris dan Harvey terpajang disana.

"Irisss!!!!" teriak Nicholas begitu kencang membuat para tamu harus melihatnya dengan dandanannya yang super kacau itu.

tanpa basa-basi Nic berjalan masuk ke dalam gereja dan mencium bibir Iris.

"mmmpphh..."

bug...

Harvey memukul keras kepala Nic hingga kepalanya terbentur papan kayu bunga pernikahan.

"berani-beraninya kau mencium istriku Nic, kau akan menerima akibat dari perbuatan mu ini." ucap Harvey menarik kerah baju Nic, Nic hanya meludahi baju Harvey.

duch..

"baju itu tidak cocok untukmu Harvey, karena akulah yang akan memakai baju itu untuk Iris." Ucap Nicholas tertawa.

Iris berdiri tegap di hadapan Nicholas, "berani sekali kau mempermalukan aku dan Harvey, disini Nic."

"aku tidak mempermalukan mu Iris, aku hanya mencintai mu, itu saja, tidak lebih." Nicholas berdiri dan membenarkan pakaian.

"kau pikir, aku bisa mencintai anak dari seorang pelacur?" teriak Iris.

"Irissss!!" Nicholas tak menyangka bahwa Iris akan mengatakan itu.

"ya, kenapa? ibumu adalah seorang pelacur bukan dulu? dan kau adalah anak haram, lalu apa yang salah?" ucap Iris balas dendam karena Nicholas sudah menghancurkan acara pernikahan nya.

"hai.. ayo pergilah anak dari seorang pelacur!" teriak seorang paruh baya di depan.

"pergilah cepat! kau adalah anak yang tidak di didik oleh orang tuamu, kau memang anak dari wanita murahan." ocehan seorang wanita dengan membawa selendang di pundak dan memainkan.

"uruslah ibumu, mungkin saja dia sedang melayani seorang banyak pria." ucap salah satu teman Iris dan semua se isi gereja menertawakan nya.

Nicholas menghampiri teman Iris dan memukul nya dengan sangat kencang.

bug

"Nic!" teriak Emuel berlari cepat menghampiri Nicholas.

Emuel segera menarik tubuh Nicholas untuk keluar dari gereja.

sedangkan Iris tersenyum penuh kemenangan melihat Nic diperlakukan seperti itu.

________*********________

"Emuel, apakah kau rindu hujan ini? apakah kau ingat, kau pernah melepas jas mu hanya untuk menutupi rambutku agar tak basah dari hujan." ucap Clara berteduh di sebelah coffee shop.

Clara Hagen, kombinasi wajah polos dan cantiknya membuat lelaki yang melihatnya benar-benar takjub akan kecantikan nya, kecantikan yang ia miliki adalah anugerah dari Tuhan, tapi itu juga membawa petaka untuk dirinya sendiri.

Hujan sedikit reda, Clara memberanikan diri untuk melangkah dengan payung yang masih di atas.

"sudah sore, sebaiknya aku pulang, aku harus membuatkan makanan untuk ibu." Ucap Clara sambil berjalan.

di sisi lain

"semua wanita sama saja, tidak ada bedanya, wanita hanya memanfaatkan ketulusan pria, dia selalu menghina dan memperlakukan seenaknya pada seseorang yang tulus." ucap Emuel dengan rahang kaku meremas gelas kaca.

"Clara, kau sangat cantik, tapi kau begitu bangga dengan kecantikan mu, aku akan membuat kecantikan mu itu tidak sia-sia Clara," ucap Emuel meneguk segelas bir..

"kau akan tahu, nilai sebenernya dari kecantikan mu itu, aku tidak akan pernah lupa, bagaimana dulu kau membuangku layaknya sampah." kata Emuel meneguk Saliva nya sendiri.

_____________***********_____________

Next??

follow my ig : Hes_Ree
cek my profil untuk cerita lain...

thankyu..

aku usahain update setiap hari ☺️☺️

I Bought Your Body | Open P-OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang