Part 8 | Hard 21++

5.4K 61 2
                                    

"Emuel, aku sangat berterima kasih padamu, hari-hariku menjadi lebih indah semenjak kehadiran pelacur itu." Tawa Nicholas di ruangan Gym.

"Kau temanku Nic, aku juga ikut bahagia jika itu membuatmu senang." Balas Emuel di depan kaca besar memamerkan ototnya sehabis mengangkat barbel.

"Omong-omong kau dapat darimana wanita itu? " Tanya Nic sambil bermain resistance band memperlihatkan otot-otot di lengan nya begitu tercetak sempurna.

"Dia adalah man-" Ucap Emuel terpotong.

"Tuan.. Tuan... Tuan.." Teriak Luca memenuhi ruangan Gym.

"Luca? Ada apa? Suaramu itu sangat cempreng." Ucap Nicholas bergidik ngeri.

"Maaf tuan, tetapi Clara megores pergelangan tangan nya sendiri mencoba bunuh diri di dalam kamar mandi." Ucap Luca.

"APAAA?" Teriak Nic dan Emuel bebarengan dan saling menatap.

Mereka berdua segera berlari menuju kamar Clara.

"Shit." Ketus Nicholas mendapati Clara lemas di dalam kamar mandi dengan darah menetes.

"Kita akan ke rumah sakit Emuel," Ucap Nicholas buru-buru mengendong Clara.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Tubuhnya lemas, badan nya demam, dia butuh istirahat extra." Ucap dokter Xavier. Dokter yang menjadi andalan Nicholas.

"Dia masih hidup?" Balas Emuel sedikit takut.

"Masih, hanya dengan kondisi yang lemah." Xavier turut iba dengan kondisi Clara.

"Kau harus menyembuhkan dia malam ini Xavier." Jawab Nicholas memegang kepala merasa pusing.

"Kau bahkan memberinya bius lemas, obat kontrasepsi, wajar jika dia selemah ini." Ujar Xavier sedih namun tak bisa berbuat apa-apa, karena Nicholas adalah orang paling berpengaruh bagi aset rumah sakitnya.

Emuel terlihat kaget mendengar ucapan Dokter Xavier, Ada rasa kasihan, namun rasa itu segera Emuel tepis jauh-jauh.

"Hmmmm." Balas Nicholas enteng.

Emuel melangkah pergi, ia duduk di luar dan sempat terlintas rasa menyesal, kasihan, sedih.

"Tidak, aku tidak boleh kasihan pada seorang yang sudah mengkhianati-ku." Ucap Emuel mengusap wajahnya sendiri yang tak berkeringat.

Di dalam ruangan

"Kau terlalu keras padanya Nic, dia itu wanita, tanpa kau memberi bius, dia juga sudah lemah bukan?" Ucap Xavier menulis resep di kertas putih.

"Jangan ikut campur urusanku Xavier, atau rumah sakit ini akan hancur." Ancaman Nic melirik dingin Xavier.

Xavier sudah biasa dengan kata itu, ia melanjutkan tulisan resepnya.

"Beri aku obat kontrasepsi lagi, dan bius itu, dan beri juga aku obat yang harus aku ambil." Sela Nic terus menatap wajah lemah Clara di atas ranjang.

"Nic! Kau tidak bisa memberi ketiga obat ini secara bersamaan! Ini terlalu bahaya Nic!" Decak kesal Xavier menaruh bulpoin dengan kasar.

"XAVIEEERRRRRR!" Teriak Nic begitu mengerikan dengan otot leher yang terpampang jelas.

"Satu..... Dua...." Nic sedikit memberi penekanan pada setiap kalimatnya.

"Baiklah." Balas Xavier mencoba menahan amarah, menstabilkan napas.

Kediaman rumah Emuel

"Kakak, apakah kau tak ingin mencari pengganti Clara?" Tanya Nora saat mereka sedang asyik melihat televisi.

"Kenapa kau selalu bertanya Clara dan Clara?" Balas Emuel kesal.

I Bought Your Body | Open P-OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang