Part 2

4K 92 0
                                    

Emuel keluar dari kamarnya, disana ia bertemu dengan adik perempuannya bernama Nora, dan sang ibunda bernama Natalie.

"ibu tak mengerti apa yang ada dalam pikiran mu Emuel, tapi ibu harap kau bisa bercerita sedikit bebanmu itu." ucap Natalie mendekati Emuel dan membawa roti panggang.

"kakak, aku membenci raut wajahmu yang sedih itu! ayolah ceritalah! ada apa kau ini sebenernya?" teriak Nora duduk di depan meja makan menyilangkan dada.

"tidak ada. sudahlah, aku akan pergi ke rumah Nicholas, dia membutuhkan ku sekarang." ucap Emuel, sedangkan Nora dan Natalie saling beradu pandang dan menaikan bahu.

kediaman rumah Nicholas.

"Nic!!" teriak Emuel memenuhi se isi rumah Nicholas begitu keras.

"Nicc!!!" teriak Emuel tak mendapat jawaban Nicholas.

ya, seperti itulah Emuel, dia sudah menganggap Nicholas layaknya saudara, bahkan ia bisa keluar masuk rumah Nicholas tanpa se izin Nic.

"aaaaa!! hidupku benar-benar hancur oleh seorang wanita, hanya karena wanita hidupku benar-benar memalukan layaknya sampah." teriak Nic memecah semua barang yang ada di dalam ruangan GYM nya.

"Nic, tenangkan dirimu." ucap Emuel mendekati Nicholas.

"apa yang membuatku tenang El? sedangkan hidupku sudah dipermalukan seperti ini, kau tau? aku lahir dari anak pelacur, dan wanita kesayangan ku kini menjadi istri orang lain, bahkan... bahkan dia menghina ku di depan semua orang." ucap Nic kini membanting vigora fotonya bersama Iris.

"wanita keparat!" teriaknya menginjak foto tersebut.

"lalu sekarang apa mau mu Nic? bahkan aku sudah tidak bisa memberimu jalan keluar agar kau berdamai dengan dirimu sendiri." balas Emuel duduk di sebelah membuka sepatunya.

"aku hancur hanya karena wanita El, mulai sekarang aku tidak akan pernah tulus mencintai wanita, bagiku wanita kini sama, ia hanya cocok dijadikan pemuas nafsu lelaki, tidak lebih, bahkan ibuku sendiri adalah pelacur yang tega membuangku." Kata Nicholas begitu dalam dan terasa menyakitkan untuknya.

"Nic, aku pernah merasakan hal yang sama seperti mu, aku mengerti rasanya, patah hati bukanlah perkara mudah, kurasa kau harus menemukan sebuah pelampiasan." balas Emuel membuka sebotol Coca-Cola kecil disamping dan meneguknya.

"tidak akan pernah ada Nicholas dengan hati lembut El, aku akan membuat wanita merasakan derita apa yang kurasakan saat ini, aku akan membuat wanita benar-benar takluk dan tidak akan pernah bisa lepas dariku." ucap Nicholas serius mengepalkan tangannya.

"Nic aku tidak paham bagaimana maksudmu?" tanya Emuel yang sebenernya sudah mengerti namun berpura-pura bodoh.

"carikan saja aku satu wanita yang benar-benar cantik El, kau sudah tau wanita tipeku seperti apa bukan?" balas Nicholas melepas baju dan mengelap nya di leher yang penuh keringat.

"Nic, jika kau mau, aku memiliki koleksi wanita cantik, dia sangat cantik, kau akan terpesona dengan kecantikannya." ucap Emuel meyakinkan Nicholas.

"aku tidak perduli siapa wanita itu El, bawa wanita cantik itu di hadapanku malam ini, aku akan melampiaskan semua rasa sakit ini, penghinaan ini, hidupku yang sudah hancur, aku akan melakukan hal gila kali ini." Tegas Nicholas dengan napas berat.

"Nic, aku pasti membawa wanita cantik itu di hadapanmu malam ini, memangnya apa yang akan kau lakukan?" Emuel memancing pembicaraan.

"hal gila, aku akan menyiksa nya dengan rasa sakit, jika ibuku adalah seorang pelacur yang meninggalkan ku dan kekasih ku Iris yang sudah menghina
ku di depan semua orang." ucap Nicholas dengan mata berkaca-kaca.

"aku akan melampiaskan semua rasa sakit ini pada wanita itu El, aku akan membuat hidupnya benar-benar hancur dan menderita, layaknya seorang pelacur." imbuh Nicholes terdengar begitu kejam.

"sangat bagus...." batin Emuel begitu senang.

"aku mendukung semua rencana ini Nic, mari kita melakukan permainan yang belum pernah kita coba ini." balas Emuel seolah ada sebuah dendam membara.

"temui aku nanti malam, bawa seorang wanita cantik di hadapanku malam ini juga, aku akan menjadikan layaknya seorang ratu..." ucap Nic berdiri.

"ratu yang akan menangisi takdirnya sendiri maksudku." imbuh Nicholas lalu pergi meninggalkan Emuel, sedangkan Emuel tersenyum sinis kemenangan.

__________************_____________

Collins Coffe Shop, New York

"El, kau kemari? terima kasih sudah mampir di tempat kerjaku, aku senang melihatmu." ucap Clara di depan meja dan tersenyum.

"buang senyum licikmu itu, itu menjijikkan." batin Emuel.

"El?" panggil Clara.

"oh... ehmmm..." suara Emuel intens.

"aku dengar, setelah kasus korupsi ayahmu, kau bangkrut, ayahmu meninggal, bahkan ibumu sekarang sakit, emmm.. kau juga menjadi tulang punggung keluarga sekarang, apa itu benar?" ucap Emuel mengejek.

"El, aku sangat mencintaimu, sungguh.. " ucap Clara terpotong.

"ssstttt....." Emuel memotong pembicaraan.

"diamlah... aku kesini bukan untuk membahas itu." tegas Emuel.

"lalu?" ucap Clara mengelap keringat yang sudah basah mengkilap di dahi.

"aku menawarimu sebuah pekerjaan assisten rumah tangga, gajinya sangat besar, itu juga cukup untuk membiayai ibumu bukan?" panjang lebar Emuel meyakinkan Clara.

"El, aku memang sedang membutuhkan banyak uang, tapi aku tidak ingin bekerja yang tidak-tidak." balas Clara merenggut.

"maksudmu apa yang tidak-tidak? kau hanyalah assisten rumah tangga, tidak lebih." Perjelas Emuel.

"Cla, terima saja pekerjaan ini, kau percaya padaku, aku hanya ingin ibumu semakin membaik, lagipula cuci darah itu membutuhkan banyak uang." Kata Emuel seolah membenarkan semua keraguan Clara.

"Cla, kau sudah kehilangan ayahmu, kuharap kau memikirkan ini baik-baik! ibumu sedang membutuhkan pengobatan." rayu Emuel lagi dan lagi.

"ba- baiklah... aku menerima pekerjaan itu El," ucap Clara seperti melihat sebuah cahaya dalam mata Emuel dan seolah mata itu mengatakan kata terima kasih.

"good girl... good girl..." batin Emuel tertawa.

"baiklah, kau harus tanda tangan disini, karena ini bukan pekerjaan main-main, dan kau pasti paham, bahwa gajinya pun tak main-main." ucap Emuel mengeluarkan kertas kosong dan menyuruh Clara tanda tangan.

dengan cepat Clara mengiyakan dan menandatangani kertas kosong itu, tanpa tahu apa isi dari kertas yang dikeluarkan Emuel, Clara hanya obsesi dengan biaya pengobatan ibunya.

_________*********______________

to be continued.....

ig: Hes_Ree

selamat membaca..

terima kasih..💖💖

like dan vote ya..
kalau mau lanjuuttt.....

I Bought Your Body | Open P-OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang