03). PERUBAHAN RAKA VERSI PAMUD
↓
↓
↓=======================
HAPPY READING
======================="Ku menangiiisssssss membayangkan! Betapa kejamnya dirimu lep--"
Plokk!
Berujunglah Darra ditimpuk bantal sofa oleh Rey. Lagian semenjak menjadi istri, heran saja kenapa kakaknya itu jadi candu ke salah satu program televisi di Indosiar. Yaitu Suara Hati Istri. Bahkan Darra sampai menghayati lagunya.
"Lo brisik tau, Dar," omel Rey.
"Suka-suka gue woylah ini kan rumah gue sama Raka!"
"Setidaknya hormati tamu lo. Dibuatin apa kek..."
"ITU MAH LO YANG NGAREP!" gertak Darra tepat di telinga adiknya yang sangat mengesalkan itu.
Rey meringis lebar lalu ikut duduk di samping Darra. Jadi kangen Tom and Jerry an kayak dulu lagi.
"Napa lo ikut nonton tipi?" sewot Darra tidak suka.
"Ya lagian bingung cuy mau ngapain. Anak-anak lo masih tidur semua, sementara lo nggak hidangin gue kopi apa cemilan di ruang---"
"Bacot bener deh lo. Ntar si Raka pasti keluar bawain lo kopi. Jangan ganggu, gue lagi pantau pelakor itu tau!"
"Asupan yang un-faedah," gumam Rey seraya bergeleng heran menatap layar televisi penuh drama itu.
"Pagi-pagi udah emosi gara-gara film. Ish ishh ishh," sambungnya.
"Lama-lama gue usir lo deh, Rey!"
"Bentar lagi juga gue pulang kok, Dar. Kalo udah dihidangin makanan sama lo tapi. Hahahaa!"
Darra memutar bola matanya malas. Minggu memang bukanlah waktu yang salah untuk bertamu ke rumahnya dan Raka, karena semua free di rumah termasuk Raka. Hanya saja Kia dan Kio tumben belum bangun dari tidurnya, padahal sudah pukul sembilan. Tanpa disadari kan sifat kebo Darra menurun?
"Dar, bang Raka mana sih dari tadi nggak keliatan?"
"Masak."
"Hah? Nggak kebalik?"
Darra tetap fokus menonton televisi. "Raka sendiri yang minta."
Kata Raka mah gini, kalau Minggu Raka aja yang masak. Kan setiap Raka kerja, yang masak Darra, jadi gantian. Lagipula Riska dan Meli juga sudah pulang ke rumah masing-masing sejak kemarin, jadi Darra nggak perlu takut nanti dikata-katain mereka.
"Astaga lo nggak malu?" cicit Rey terheran-heran.
"Lo tuh ya Rey, kayak nggak tau Raka. Dia tuh sayang banget sama gue. Apasih yang nggak buat gue..." bangga Darra seraya mengibaskan rambutnya.
"Eh btw lo nggak ada niatan panggil suami lo pakai embel-embel layaknya istri ke suami kah, Dar?"
"Maksut?"
Rey berdecak. Masa iya harus dicontohin. Pasti Darra hanya sedang pura-pura tidak tahu kan.
"Maksudnya lo panggil bang Raka, Mas Raka apa gimana kek. Masa udah nikah hampir setahun kayak masih pacaran. Jujur gue yang malu."
"Aneh anjay!"
Rey mendelik. "Lo yang aneh woy!"
"Ishhh Raka tuh sama gue sebaya, jijik lah kalo gue panggilnya 'Mas Raka' iyuhhhh huekk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL KELUARGA RECEH [On Going]
Teen FictionAREA WAJIB VOTE!!! YANG VOTE SEMOGA JADI ORANG SUKSES.... ================================================================ "Kiooo lemparrr!!!!" "Siap Kiaaa!! Hyaakkk tangkappp!!!!" BUKKK! Mami Darra pun seketika berwajah merah padam saking kesalnya...