20). SI KEMBAR MASUK SD
↓
↓
↓====================
HAPPY READING
====================
"Papiii, ayoooo! Kia udah can---"
Upsss!
Rupanya Raka belum selesai berdandan alias masih setengah telanjang hendak mengenakan kemeja putih. Tentu saja sosok ayah itu sempat terlonjak kaget karena Kia, putri kecilnya itu asal menyelonong masuk ke kamarnya. Segera Raka menyelesaikan aktivitas terakhirnya yaitu membalutkan jas kerjanya lalu menyisir rambut.
Merasa tak dihiraukan, Kia mendekat serta menarik-narik jemari Raka. Seolah meminta papinya itu memusatkan atensinya hanya untuk Kia sekarang juga.
"Papiii, Kia udah cantik..."
Sudut bibir Raka pun terangkat membentuk seulas senyuman. Lagian Raka gemas. Senin pagi ini, Kia benar-benar terlihat sangat gembira. Buktinya saja anak itu dengan lihainya memutar tubuh mungilnya. Rok merah selututnya saja sampai ikut berkibar.
Sebagai sang ayah, Raka tentu selalu terpana akan pesona putri kecilnya itu yang memang sangat cantik---persis seperti ibunya. Masih tetap tersenyum, Raka berjongkok menyejajarkan tingginya dengan Kia. Kalau dilihat-lihat, Kia ini sangat imut mengenakan seragam merah putih khas anak SD. Belum lagi rambut halusnya dikepang susun menyisakan poni tipis yang menjuntai rapih di keningnya. Pastinya Darra yang telah merias rambut Kia.
"Putri papi ini emang secantik cinderella yaa," puji Raka mencubit gemas pipi Kia.
Dan sekali lagi Raka memandangi anaknya itu. Sangat menggemaskan! Rasa-rasanya masih tidak menyangka kalau sekarang Raka sudah berkeluarga, bahkan memiliki keturunan yang lucu seperti gadis kecil di depannya. Namun saat sedang mengusap sayang kepala Kia, mendadak kening Raka mengernyit. Pikirnya, ada yang janggal.
"Ahahaa kok dasinya melenceng sih," tegur Raka segera membenarkan dasi merah yang melingkar di kerah seragam Kia.
"Yang penting Kia tetep cantik!" pede Kia berkata. "Papii, Kia udah nggak sabar masuk sekolah dasar. Ayo kita berangkat sekarang papii!"
Senyum Raka semakin gemas. Lalu tanpa aba-aba ia langsung menggendong Kia ala pesawat terbang. "Siap sayang! Tapi sarapan dulu okee. Let's go..."
Ruang makan~
"Selamat pagi, sayang," sapa Raka spontan mencium singkat pipi Darra.
Darra sendiri hampir selesai menyiapkan sarapan pagi. Terutama susu untuk Kia-Kio. "Pagi juga, sayang. Sini duduk, aku udah masak enak. Kia juga duduk ya."
"Wow! Mami tumben!" cibir Kia.
Darra tersenyum hangat. "Kan biar hari pertama Kia sama Kio masuk SD jadi tambah semangat."
"Maksud Kia ituu tumben mami keliatan cantik!"
"Anying lu," desis Darra kewalahan.
"Ssst! Udah-udah. Kalian berdua sama-sama cantik. Oh iya, Kio mana?" lerai Raka.
Krettt!
Terdengar derit suara pintu kamar si kembar yang dibuka. Serta merta menampilkan sosok yang kini dicari keberadaannya oleh Raka. Rupanya Kio baru selesai berdandan. Hebatnya, ia sudah lengkap mengenakan seragam sekolahnya secara mandiri.
Darra dan Raka saling takjub. Kio tak kalah imut dari Kia. Bahkan anak bungsunya itu terlihat sangat tampan. Kia pun mengakui juga kalau adiknya itu ganteng. Tetapi ada sesuatu yang membuat Kia tidak mampu menahan tawanya saat ini juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE REAL KELUARGA RECEH [On Going]
Teen FictionAREA WAJIB VOTE!!! YANG VOTE SEMOGA JADI ORANG SUKSES.... ================================================================ "Kiooo lemparrr!!!!" "Siap Kiaaa!! Hyaakkk tangkappp!!!!" BUKKK! Mami Darra pun seketika berwajah merah padam saking kesalnya...