Part 14

90 25 287
                                    

14). PERSAHABATAN 3 BOCIL



====================
HAPPY READING
====================





Meli sungguh tidak mengerti apa yang membuat Kia-Kio, cucu kembarnya itu mendadak murung selama perjalanan pulang sekolah bersamanya mengendarai becak. Biasanya kan kedua anak itu sangat aktif dan tanggap. Apalagi soal lingkungan, harusnya tadi mereka akan banyak mengoceh bukan? Tapi malah diam seribu bahasa.

Sampai di rumah pun wajah mereka masih ditekuk seperti boneka. Berulang kali ditanya kenapa tetapi tidak mau menjawab.

"Cucu-cucu omah yang pinter, ganti baju sama cuci tangan dulu gih. Omah mau siapin makan siang dulu buat kalian. Mau makan apa nih?"

Kia-Kio justru menggeleng lesu.

Sehingga Meli hanya bisa berhembus pasrah. "Kia-Kio lagi kenapa sih? Ayok cerita dong ke omah..."

"Tadi Kio denger Aksa teriak, katanya A-Aksa benci sama Kio omah. Kio takut," adu Kio dengan suara kecilnya yang terdengar bergetar.

Maksudnya, Kio hanya takut pertemanannya dengan Aksa hancur. Secara, Kio kan hanya punya satu teman laki-laki yaitu Aksa.

"Tadi Aksa nangis-nangis omah," lanjut Kia ikut merasakan ketakutan.

Aksa??? Apakah dia anak kecil laki-laki yang berdiri di pintu gerbang dengan seorang perempuan--yang pastinya itu ibunya???
Oh ya!!! Kalau Meli tidak salah lihat, perempuan itu mirip... DIVA!

Dan sebenarnya memang tadi Meli sempat tertegun. Ingin ia menghampirinya, namun tidak begitu yakin bahwa perempuan itu adalah Diva. Masalahnya tadi Meli tidak mengenakan kacamata jadi penglihatannya lumayan blur. Lagian, mana mungkin Diva kembali?

"Kia-Kio sayang, kalo omah boleh tau, Aksa itu siapa?"

"Temennya Kia-Kio omah... Aksa baik banget sama Kio."

"Tapi juga nyebelin," sergah Kia sedikit menyangkal.

"Ooo Aksa itu anak cowok yang tadi di pintu gerbang sama ibunya?"

Kio mengangguk. "Iya omah. Tadi tante Diva mamanya Aksa. Kata mami temen mami sama papi kan."

Meli menganga lebar. Ternyata benar. Darra kok kagak cerita!

"Emangnya si Diva itu udah tobat?! Duh maksud omah--"

"Kia tau kok omaaah. Tante Diva dulu nakal, suka gangguin papi. Tapi katanya mami sekarang tante Diva udah berubah kok."

Meli tersenyum lega mendengarnya. "Syukurlah deh... Tapi ngomong-ngomong yang bikin Aksa benci sama Kia-Kio apa?"

Bukannya menjawab, Kia-Kio justru murung kembali dan memilih menggelengkan kepalanya karena bingung bagaimana menjelaskannya. Meli lagi-lagi berhembus pasrah.

"Ya udah, Kia-Kio mau omah masakin apa nih buat makan siang?"

"Kia maunya masakan mamiii!" gertak Kia merajuk.

"Tapi kan mami kalian lagi sakit. Lagi istirahat dulu sayang..."

"Mami nggak sakit omaah! Masa mentang-mentang mami hamil jadinya nggak mau urus Kia-Kio lagi! Kia sebel Kia sebellll!"

Begitulah Kia marah-marah. Sepertinya kali ini ia berubah pikiran, tidak seperti tadi pagi yang begitu bersemangat ingin punya adik lucu.

"HAMIL???" gumam Meli.
Ishhhh! Darra main rahasia-rahasiaan sama maminya sendiri!

THE REAL KELUARGA RECEH [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang