Part 18

79 17 120
                                    

18). MAIN KE RUMAH AKSA



====================
HAPPY READING
====================







Weekend yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Dengan semangat menggebu, Kia-Kio si bocah kembar yang telah wangi dan rapi kini terlihat sedang menggeret Raka sang papi tercinta, arahnya menuju garasi mobil. Hal itu terkesan sangat lucu, hingga yang diperlakukan seperti itu pun hanya bisa pasrah mengikutinya.

"Ayo papiii cepetann!"

"Iya sayang... Semangat banget sih anak-anak papi ini."

Padahal kini masih jam 7 pagi. Bubur ayam dan segelas susu yang ditelan oleh kedua anak itu pun bahkan belum turun sepenuhnya. Dan Raka mungkin belum bangun dari tidurnya, jika saja tadi Kia-Kio tidak menduduki perutnya demi memaksanya bangun. Namun begitulah effort anak kecil.

Darra saja rela memaksakan diri untuk bangun tidur meskipun dibuat gugup. Pertama merebus air serta memandikan Kia-Kio. Belum lagi memilihkan outfit yang cocok untuk dipakai bocah kembar itu pergi bermain ke rumah sahabatnya. Raka pun akan sama, rela memaksakan diri untuk mengantar kedua anaknya itu ke rumah Aksa sang sahabat.

"Kia-Kio jangan rese lho ya di rumah Aksa!" peringat Darra.

Yang diingatkan pun tersenyum lebar dari balik jendela mobil. "Okey mamiii! Dadaahh!"

"Hmm."

Setelah kedua bocil itu lenyap betul dari pandangan Darra, ia sempatkan untuk menguap lebar. Niatnya bangun siang malah gagal gara-gara kedua anak tidak sabaran itu.

•••

"Kia-Kio sayang, kalian yakin Aksa udah bangun? Udah bilang apa belum mau kesana jam segini?"

Keraguan yang akhirnya Raka pertanyakan juga. Sembari menyetir pelan, sebelum terlanjur jauh dari rumah. Sementara Kia-Kio tetap pada pendiriannya. Wajah cerianya saja tidak luntur sedikitpun.

"Aksa malah seneng papi, kalo Kia-Kio datengnya cepet!" timpal Kia.

Drrrtt... Drttttt....

Rupanya Darra yang menelepon tiba-tiba. Raka pun segera memasang handsfree earphone ke telinganya.

"Sayang!"

"Iya sayang, kenapa?"

"Goblok amat sih Kia-Kio! Masa mau main nggak bawain apa-apa buat yang punya rumah, kan gak enak! Aku baru inget sekarang, gimana nih..."

Raka langsung menengok ke belakang. Dengan polosnya Kia-Kio hanya kompak tersenyum seolah tak punya beban apapun.

"Aku juga baru sadar sayang. Kita belum jauh sih, apa mau mampir beli sesuatu yang cocok?"

Terdengar Darra malah mendengkus. "Dompet kamu di kasur. Emangnya ngutang dulu boleh hah!"

"Eh--iya ya. Terus?"

THE REAL KELUARGA RECEH [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang