Part 12

88 27 319
                                    

12). AKANKAH MUSUH MENJADI TEMAN?



====================
HAPPY READING
====================






"Yihaaaaaa!"

"Kio mau Kio mauuu!" teriak sang adik berusaha merebut kuda-kudaan yang Kia naiki.

Namun Kia bersikeras tidak mau bergantian. Sementara mami Darra tidak tahu mereka tengah bertengkar, karena ia sedang asyik mengobrol dengan ibu-ibu murid lainnya. Namun untung atau sayangnya, bocil cowok berkulit putih--yang juga merupakan murid TK itu, akhirnya datang juga dengan menggendong tas bergambar ultraman nya.

"Jadi kakak jangan serakah...." ujarnya dengan jail menarik ikat rambut Kia.

Membuat sang empu langsung turun dari kuda-kudaan tersebut dan menghentakkan kaki mungilnya itu amat sangat dongkol.

"Suka-suka Kiaa! Wlekk! Aksa jeleeek kayak monyettttt!"

Murid bernama Aksa itu malah tersenyum meledek seolah tak punya dosa. Membuat si kecil Kia yang jengah semakin jengah, wajahnya saja sekarang merah padam.

Sebenarnya ada masalah apa sih teman satu kelasnya itu sejak kemarin selalu menjailinya, heran Kia.

"Haa pipinya merah!"

"Haa pipinya merah!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Aksa gaesss)

"Aksa jelek! Aksa jelek! Aksa jeleekkk! Kia nggak sukaaaa!"

"Kia jangan marah-marah Kiaa... Kan kata papi, kita nggak boleh marah-marah."

Mendengar nasihat adiknya, justru Kia semakin darah tinggi dan mendorongnya. "Kia sebel sama Kioo! Sukanya belain Aksaa!"

Kio yang tersulut pun lantas bersedekap dada sangat lucu. "Kan Aksa nggak salah. Kia yang nggak mau gantian kuda-kudaan sama Kio! Kia tolol! Kio ikut sebel deh..."

Kia langsung melotot kesal pada adiknya itu. Pasti setelah ini akan ada perang dunia ketiga antara si kembar. Padahal ini masih pagi lhoo.

"Kio yang tololll!"

"Enggak! Kio lebih pinter dari Kia. Kia goblok. Kalo nggak percaya tanya aja ke mami sama papiiii!"

Kali ini Kia tampak hendak menangis karena merasa getol. Hidungnya kembang-kempis dengan bibir mungilnya yang juga turut bergetar.

"Kio bangsat!" desisnya seraya memukul keras dada Kio.

"EH EH EH KIA KIO JANGAN BERANTEM DI SEKOLAH SAYANG..." sergah Darra segera memisahkan kedua anaknya itu.

Sesekali ia memastikan bahwa Kio tidak kenapa-kenapa akibat tingkah Kia barusan. Huh, untungnya saja kan Darra pas banget udah selesai ngobrol sama emak-emak lain. Terutama sama Diva yang sekarang juga mendekat--ke Aksa.

THE REAL KELUARGA RECEH [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang