Nikmat Ibadah

3 0 0
                                    

"Kita tidak perlu menunggu ribuan tahun untuk berpikir menjadi orang baik, sekarang adalah waktu paling bijak untuk kita melakukan sebuah kebenaran, dan temukan cinta yang hebat dari apa yang anda lakukan."

Begitu besar jaminan ketika seseorang melaksanakan tugas kewajibannya, hingga akan dikaruniakan surga terhadapnya. Surga bukan tempat yang pernah kita lihat, yang kita rasakan atau yang pernah kita kunjungi. Bahkan dalam bayangan kita saja, surga tidak pernah lebih jelas. Tapi Allah Membuktikan bahwa surga akan dihadiahkan bagi mereka yang dalam hidupnya selalu menjaga shalat lima kali dalam sehari semalam dengan ketawajuhan hati dan ketulusannya. Ada bening diri yang ditawarkan Allah atas nikmatnya bagi pelaksana kewajiban, seperti penyerahan sebuah kalimat yang bersenandung rindu yang akan segara dibalas oleh-Nya dalam dekapan yang dinantikan kehadirannya. Janji-janji Allah atas kehidupan kita, yang bahkan ketika kita hanya mendengarkannya saja, hati akan terasa damai dan tentram segala sudutnya. Tidak ada keraguan atas janji itu, hanya saja manusia yang terkadang luput atas memahami kasih sayang Allah. Yang mengira bahwa segenap cinta itu tidak bernilai apa-apa padahal itulah kebenaran yang Haq, yang secara tidak langsung kita telah ditawarkan menjemput keberuntungan besar dan jauh daripada kerugian dan kehampaan diri. Tidakkah ada terbesit dalam hati kita untuk memulai derap langkah menjemput tawaran cinta yang tidak diragukan lagi jawabannya.
Shalat adalah tiang agama, kita sama-sama memahami hal itu, dan hendaknya kita lebih sadar bahwa itu merupakan kewajiban utama sebuah rumus ketenangan jiwa. Allah akan ridho terhadap siapa saja yang meluangkan diri dan waktu beribadah, dan itu menunjukkan napas yang masih bergantung penuh kepada yang kuasa atas makna-makna rindu dan juga kemenangan hati menemukan jalannya.

Langkah-langkah keberkahan, akan menemani kita mengisi segala jalan dengan penuh kelembutan, apabila jalan yang kita ingin raih adalah jalan menuju Allah. Jalan menuju tingkat kemuliaan-Nya. Saya benar-benar berusaha keras agar apa yang saya sampaikan tentang menjaga ibadah dan pendekatan diri kepada Allah benar-benar diperhatikan, sebab, yang kita akan dapatkan bukan hal yang kecil. Kita bahkan dalam beberapa waktu hanya memilih kebatilan dan lebih banyak melakukan hal yang sia-sia daripada menjadi manusia yang mengingat jati diri kita diciptakan. Yang semestinya harus kembali, malah lebih menjauh akibat dunia yang sudah memenuhi kelopak ruang dada kita. Bagi saya, saat kita dalam dekap Rabb kita, itu merupakan hakikat terbesar cinta. Dan jaminan cinta Allah atas apa yang kita lakukan adalah nikmat terbesarnya. Tidak usah membayangkan, saya rasa itu tidak pernah bisa kita hitung, yang bisa kita perkirakan dan bayangkan betapa keindahannya sungguh mendamaikan segenap sudut jiwa yang rapuh dan yang butuh kelengkapan rasa.

Shalat adalah tiang agama, barang siapa yang melaksanakannya berarti menegakkan agama dan barang siapa meninggalkan berarti meruntuhkan agama. Saya tidak habis pikir dengan cara kita memandang hidup kita masing-masing jika tidak melakukannya. Tidak memulai untuk menunaikan janji kita sejak lahir, bahwa kita akan melakukan segala apa yang diperintahkan oleh-Nya.

Kita bahkan berpikir bahwa kasih sayangnya besar dan tidak perlu menunaikan kewajiban kita sebagai makhluk Tuhan yang berTuhan. Karena dengan tidak langsung ia akan memberikan itu. Apa kalian tahu, bahwa satu purnama hadir melalui proses kesungguhan bulan membentuk malamnya sendiri dengan sinar ketulusan. Proses yang kita laksanakan, hal-hal yang kita perjuangkan akan menjadi harapan besar diri menjemput keindahan semesta dan hari akhir. Jangan hanya mau imbalan tapi tidak berniat melaksanakan. Itu sebuah pandangan paling aneh yang saya temui. Dan sebuah riwayat dijelaskan, bahwa sedekah, infaq, dan hal-hal kebaikan lain yang dilakukan tidak diterima apabila shalat ditinggalkan.

Jadi, amalan-amalan yang kita laksanakan jika tidak dibarengi dengan shalat yang ikhlas maka akan tertolak oleh Allah. Berpikirlah dari sekarang memperbaiki diri dengan cara mengerjakan shalat, untuk kembali kepada kebenaran dan meninggalkan segala aktivitas yang menyia-nyiakan kesempatan dan waktu kita hidup di muka bumi ini.

Menyelami Nikmatnya Jalan Pulang, MenujuNyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang