Pesan-Pesan Kenangan

1 0 0
                                    

"Yang berlalu selalu akan menjadi cerita silam. Beberapa tetap di kepala sebagai ingatan tetap, beberapa hilang sebab tak berkesan."

Sesuatu yang kelak akan kita kenang, sejatinya memberikan ruang bagi lubuk hati untuk tetap tenang dengan indahnya mengingat hal-hal yang menenangkan.

Kenangan berbicara tentang sesuatu yang tertinggal, sesuatu yang telah terlewat, ada kaki yang melangkah menapaki sesak di dalam dada, ada kaki yang melangkah menghiraukan sapaan luka, ada yang tak peduli sedikitpun. Namun seseorang pasti mengenali dengan jelas rekam luka yang sulit terlupa. Dan ia diajari ikhlas atas semuanya.

Semua perihal yang sudah jauh dan tak punya lengan menyapa hari-hari yang baru adalah kenangan-kenangan yang tak bisa didatangi. Tapi kadang ia punya pesan menarik untuk terus diingat, hingga tertancap kuat sebagai bekal perjalanan, mendampingi keraguan kita atas jejak berikutnya, ia adalah pelajaran menguatkan hati, berupaya menerangi semua kerisauan dan kehilangan jagi diri.

"Sebab, kadang kehilangan itu adalah kekuatan, karena hilangnya sesuatu menjadi penguat kita menjumpai harapan yang lain."

Jika kita mungkin membedah hati untuk menunjukkan kenangan apa saja yang perlu tetap ada, maka akan begitu banyak penyesalan telah menyia-nyiakan sebuah perihal di masa lalu. Itulah sebabnya kepala tidak mampu secara utuh mengingat semua yang kita lewati, karena akan ada banyak trauma hidup yang bisa melukai kita di sepanjang jalan masa depan.

Kenangan itu tidak hanya tentang seseorang yang memberikan hal-hal bermakna dalam diri. Kadang ia menjadi sebuah bentuk yang punya kenangan. Semisal rumah, kendaraan, tempat, dan hal-hal lain yang bisa jadi seseorang menempatkannya di dalam hati sebagai ingatan terbaik. Karena memang peristiwa-peristiwa bersama sesuatu yang menemani kita berjalan untuk tumbuh sangat begitu berkesan.

Dunia ini diisi oleh begitu banyak hati, kita bebas memilih untuk masuk ke dalamnya dari pintu mana saja yang punya penerimaan atas diri kita. Kita punya pilihan untuk menetap, tapi tidak untuk mempermainkannya, melainkan menenangkannya agar mendapatkan ketenagan juga.

"Seseorang ada yang dengan mudahnya beralih dari hati ke hati, untuk sekedar tau, untuk sekedar singgah, tapi tak sungguh. Ia menciptakan kenangan di berbagai hati, dan ia pergi sesuka hati. Begitu banyak yang ia bentuk di dalamnya sebagai alasan menetap, tapi sejatinya berharap untuk pergi karena merasa tidak memiliki rasa yang pas. Padahal kita tidak berhak menyentuh sesuatu yang bukan milik kita secara lebih, jika memang kita menyadari bahwa suatu saat hanya akan menjadi luka, jika kita sudah tau dari awal hal itu, maka perlahan menjauh saja, jangan merasakan dan memberi rasa, itu tidak adil untuk hati."

Pesan kenangan begitu hikmah, sebab ia mengajari kita belajar dengan baik untuk tidak sia-sia dalam arah hidup. Saat proses kita baik untuk setiap hal, maka hasilnya akan memuaskan sepenuh jiwa kita.

Pesan kenangan begitu indah, ia mengajari kita teliti agar semua tersusun dengan baik, tak terkotori, bersajak tenang, menempatkan semua secara damai. Ia begitu hangat bagi setiap mata yang memandang, ia begitu lembut bagi jiwa yang santun, sungguh sebelum semua menjadi kenangan gang buruk, maka perindahlah tapak kaki saat melangkah.

Pesan kenangan begitu damai, ia menenangkan sepasang rasa, agar tak begitu larut pada ungkapan cinta. Sekedarnya tapi pasti, sedaparnya tapi maksimal dalam perjalanan taatnya. Sungguh tenang dan damai di jalan itu.

Pesan kenangan begitu hangat, sebelum menjadi dingin ia sudah mengabarkan untuk segera diseduh, dinikmati sebagai segelas rasa, dan dituntaskan dengan tanpa sesal.

Pesan kenangan begitu adil, ia memisahkan yang tak layak bersama, meyakinkan rasa ragu yang bertumpuk, menenangkan semua yang asing dengan kepastian.

Pesan kenangan begitu rapih, ia melipat semua kedukaan dan meletakkannya di lemari kelupaan. Jadi, tak ada ruang untuk mengingatnya, agar tak tersedia luka dalam langkah-langkah.

Pesan kenangan begitu kuat, ia bertempat di dalam hati sebagai wadah menimbah bekal, bekal untuk tak lemah oleh rasa yang sekedar ada tapi nyatanya berbalik arah menumbuhkan lelah.

Pesan kenangan terakhir adalah tetaplah berharap, meski patah berkali-kali, meski terluka berulang kali. Semua akan berakhir, kita kita bentuk dalam hidup ini, apapun itu akan menjadi kenangan, entah itu baik bagi manusia atau sebaliknya. Berharaplah menjadi nama yang tertinggal dalam hati, ia menjadi nama yang berkah dan setia sebagai doa.

Menyelami Nikmatnya Jalan Pulang, MenujuNyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang