Allah Menciptakan Sesuatu Berpasang-pasangan

3 0 0
                                    

"Tuhan telah menyiapkan sekeping jiwa terbaik bagi

do'a terbaik dari hati yang tulus meminta.

Pada setiap hal, setiap diri, setiap jiwa dan segala

sesuatunya, telah ada perihal yang Allah lekatkan di sana. Allah tidak menciptakan sebagian lain tanpa ada pendampingnya, Allah menciptakan segala sesuatu dengan berpasang-pasangan. Lengkap dengan seberapa berharga titik akhir kedua hal itu dipertemukan, dan itu tergantung pada ikhtiar menjemput tujuan tersebut.

"Dan segala sesuatu Kami ciptakan

berpasang-pasangan supaya kamu

mengingat kebesaran Allah"

(QS. Az-Zariyat: 59)

Semua yang berada di muka bumi ini telah memiliki takdir pasangan jauh sebelum ia ada di bumi.

Pasangan dari sebagian lain yang Allah ciptakan. Pendampingnya masing-masing, kelengkapannya masing-masing. Tujuan penciptaan itu adalah agar manusia sadar bahwa kekuasaan Allah sangatlah begitu besar, dan agar manusia mengingat itu dengan bersyukur atas apa yang telah ia miliki sekarang lalu berusaha berikhtiar menjemput bagian lain dirinya yang belum sepenuhnya ditemukan. Akan hadir kemuliaan yang agung atas diri seseorang berdasarkan proses ia menjaga ketaatan dalam meraih rahmat Tuhannya, hanya dengan cara menunaikan ketulusan tersebutlah seseorang bisa terasa lengkap, terasa terpenuhi sisi kehidupannya.Sebab, tidak ada lagi jalan lain selain mencari ridho yang telah dijanjikan bening pelita di sebaliknya.

Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan: "Setiap makhluk itu berpasang-pasangan. Ada matahari dan bumi. Ada malam dan ada siang. Ada matahari dan ada rembulan. Ada daratan dan ada lautan. Ada terang dan ada gelap. Ada iman dan ada kafir. Ada kematian dan ada kehidupan. Ada kesengsaraan dan ada kebahagiaan. Ada surga dan ada neraka. Sampai pada hewan pun terdapat demikian. Ada juga jin dan ada manusia. Ada laki-laki dan ada perempuan. Ada pula berpasang-pasangan pada tanaman."

Lalu Ibnu Katsir melanjutkan:

"Oleh karena itu Allah menyatakan 'supaya Kami mengingat kebesaran Allah', yaitu supaya kalian mengetahui bahwa Pencipta itu semua hanya satu, Dia tidak bersekutu dalam hal itu."

Hal ini diutarakan pula Syaikh As Sa'di dalam kitab tafsirnya, bahwa setiap hewan dan juga manusia diciptakan berpasang-pasangan supaya manusia mau memikirkan nikmat yang telah

Allah berikan padanya, yaitu memikirkan akan ketetapan ini. Hikmahnya adalah dengan berpasangan tersebut keberadaan makhluk tetap ada, karena akan tumbuh dan berkembang. Dari situlah diraih banyak manfaat.Bukankah telah sempurna simpul jalan kita dalam mencapai kebahagiaan yang hakiki, dengan cara menyadari kekuasaan Allah yang begitu besar ini, tidakkah dalam diri kita dihadirkan kepatuhan jiwa untuk selalu menunaikan ketaatan menjemput ridhonya, menjemput separuh rasa yang lain dengan
cara terbaik yang telah ditetapkan syariat.

Bumi dengan langit, laki-laki dengan perempuan, dan beberapa yang yang dilekatkan pada tanaman-tanaman, serta masih banyak lagi bentuk penciptaan berpasang-pasangan lain yang dengannya satu sisi terlihat lebih berharga dan terasa lebih lengkap atas nikmat ini. Sudahkah kita berterima kasih kepada Tuhan atas hal menakjubkan serta nikmat yang mulia ini? Lalu bagaimana sekiranya jika tidak ada separuh yang lain, tidak ada pasangannya? Barangkali, manusia tidak akan sebahagia dan sesempurna ini, dan seindah apa yang telah ada hingga detik ini.

"Kita telah merasakan kenikmatan ini,

sekiranya Allah mengambil satu

nikmat dari diri kita, akan ada

kekurangan besar serta hal semu yang

akan mengupas perlahan kebahagiaan

seseorang. Akan ada yang terasa

hilang, dan meninggalkan kesendirian

kita yang akan benar-benar hampa

dalam satu bagian."

Menyelami Nikmatnya Jalan Pulang, MenujuNyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang