Becky kini sedang berada di kampus, di dalam kelas dia sedang mengobrol dengan temanya.
"Irin apa kau ada info tentang non " tanya Becky
"Tidak memangnya kenapa " ucap irin
"Dari semalam aku menghubunginya tapi tidak ada jawaban " ucap Becky
"Mungkin dia sedang ada urusan bec" ucap irin
" Dia selalu saja seperti ini, setelah meminta uang pada ku" keluh Becky
"Kau masih saja memberinya uang bec" tanya irin
"Iya dia bilang untuk bisnis barunya" ucap Becky
"Kalian sudah pacaran selama setahun tapi aku belum pernah melihat dia memberikan barang untuk mu bec" ucap irin
"Itu karna aku tidak pernah memintanya irin" ucap Becky
"Tapi kau selalu memberinya barang mewah bec, apa kau tidak merasa di manfaatkan olehnya " ucap Becky
"Kau sama saja dengan keluarga ku, menuduhnya yang tidak tidak" ucap Becky membela non
" Tapi memang terlihat seperti itu bec" ucap irin
"Sudahlah aku marah pada mu, lebih baik aku pulang " ucap Becky
"Kau mau meninggalkan kelas selanjutnya " tanya irin
" Iya aku lelah dan pusing mendengar ocehan mu" ucap Becky lalu pergi meninggalkan irin
"Dasar aneh" gumam irin
.
.
.
.
.
Freen pov
.
.
.
"Akhirnya kau datang freen " ucap Heng"Susah sekali ya menemui bos muda ini" ucap Noey sepupu freen
"Ayo cepat pesan makanan aku sudah lapar" ucap nam
"Bagaimana perusahaan mu freen" tanya Heng
"Seperti biasa " ucap freen
"Noey bilang kau akan menikah, kenapa tidak memberitahu aku" ucap Heng
Freen melirik tajam Noey dan Noey hanya menunjukan senyum bodohnya.
"Tadinya aku ingin memberitahu kalian setelah bertemu dengan wanita itu" ucap freen
"Wow kau akan menikah dengan wanita" ucap Heng
"Hmm" jawab freen
"Apa kau sudah melupakan Heidi " tanya Heng
"Jangan membahasnya " ucap freen
"Baiklah baiklah aku mengerti " ucap Heng
"Oh ya freen, rumah mu sudah 98% hampir selesai,mungkin dalam beberapa hari lagi akan selesai," ucap nam
" Itu bagus kau atur saja" ucap freen
"Kau membangun rumah freen kenapa aku tidak tau " tanya Noey
"Tidak semuanya kau harus tau Noey " ucap freen
" Untuk apa kau membangun rumah bukan kah Mension Dady mu itu sangat luas " tanya Heng
"Aku ingin tinggal sendiri setelah menikah" ucap freen
" Aku tau agar saat kau ena ena tidak ada yang menganggu kan" goda nam
"Tutup mulut mu nam, aku tidak semesum itu" ucap freen
"Sudah sudah, makanannya sudah datang sebaiknya kita makan sekarang " ucap Heng
.
.
.
.Becky pov.
.
.
"Kemana dia sampai sekarang masih belum menghubungi ku" gumam BeckyTok tok tok
"Bec, Daddy memangil mu" ucap Richie
"Untuk apa?" Tanya Becky
"Aku tidak tau, sebaiknya kau temui Daddy dulu " ucap Richie
Becky menghembuskan nafasnya kasar lalu menemui daddynya
"Ada apa Daddy?" Tanya Becky
"Besok kau tidak perlu pergi ke kampus, karna kita akan kedatangan tamu spesial" ucap Daddy
"Apakah sepenting itu Daddy" tanya Becky
"Tentu saja sangat penting karna yang akan datang itu calon istri mu" ucap Daddy
" Daddy aku sudah bilang aku tidak mau di jodoh kan" ucap Becky
"Apa kau masih mengharapkan non, sampai saat ini Daddy bahkan belum melihat batang hidungnya" ucap Daddy
"Dia hanya belum siap dad" ucap Becky membela
"Kau selalu membelanya" ucap Daddy
"Pokonya aku tidak mau menikah dengan wanita itu" tegas Becky
"Kau akan tetap menikah dengannya jangan membantah" ucap daddy lebih tegas
"Aku tidak mau Daddy jangan memaksaku" ucap Becky sedikit lantang
Mommy Becky dan Richie menghampiri ayah dan anak itu yang tengah berdebat.
"Ada apa ini" tanya mommy
"Kenapa kau meninggikan suaramu pada Daddy bec " tanya Richie
"Lihatlah, adikmu ini bersikeras menolak perjodohan ya" ucap Daddy
"Karna aku mencintai non dad" ucap Becky
"Begini saja dad, kalau memang non serius pada Becky suruh saja dia kemari malam ini juga" ucap Richie
"Richie benar, Daddy tidak akan memaksa mu lagi jika non kemari dan menunjukan keseriusannya pada mu jadi kau harus membawanya kemari jika malam ini dia tidak datang kau harus menerima perjodohan ini" ucap Daddy
" Baik aku akan membawanya ke sini, dan aku yakin dia serius pada ku dad" ucap Becky
"Iya kita lihat saja nanti" ucap Daddy