"kau yakin akan ikut ke kantor" tanya freen
"Iyaa aku tidak mau nilai Ku jadi buruk" ucap Becky
"Aku bisa memberi mu nilai yang tinggi jika kau mau kau tidak perlu bekerja " ucap freen
" Aku ingin lulus dengan usaha ku sendiri p'freen" ucap Becky
" Iya sudah ayo" ucap freen
Mereka pun berangkat ke kantor,
Setibanya di kantor, mereka berjalan menuju lift saat akan masuk tiba tiba irin datang."P'freen aku pinjam Becky sebentar " ucap irin menarik lengan Becky menjauh dari freen
"Gebetan si wanita separuh pria itu sangat aneh" gumam freen lalu masuk ke dalam lift
"Irin kau mau membawa ku kemana" tanya Becky
"Cepat ceritakan apa yang terjadi pada mu kemarin," tanya irin menghentikan langkahnya
"Kemarin Aku bertemu dengan non dan dia bersama wanita lain di sana" ucap Becky
" Sudah kuduga, kau sih selalu saja percaya pada ucapannya " ucap irin
"Iya aku tau aku salah, aku juga merasa bersalah pada keluarga ku" ucap Becky menyesal
"Lalu bagaimana sekarang, kau akan tetap bersama p'freen kan" tanya Becky
" Tentu saja, dan sepertinya aku mulai mencintainya, ah tidak aku sudah mencintainya sejak lama hanya saja aku baru menyadarinya sekarang" ucap Becky
"Apa kau sudah menyatakan perasaan mu padanya" tanya irin
"Belum, aku takut kalau dia tidak memiliki perasaan yang sama padaku" ucap Becky
" Aduhh bec, apa kau tidak pernah merasa kalau p' freen itu mencintai mu, aku saja bisa melihat itu dari caranya menatap mu dan memberikan perhatian pada mu " ucap irin
" Jika itu benar, aku ingin mendengarnya langsung dari bibirnya" ucap Becky
"Ya sudah sebaiknya ayo kita masuk" ajak irin
Mereka pun masuk ke dalam kantor
.
.
.
.
.
.
Di ruangan freen, kini freen sudah menjelaskan apa yang terjadi kemarin pada nam"Jika kemarin kau mengajak ku, aku pasti sudah menjambak rambutnya" kesal nam
"Aku juga ingin sekali mencolok matanya dan menyeretnya ke tepi jurang , sayangnya di sana ada Becky jadi aku harus menahannya" ucap freen
" Dia baik baik saja kan sekarang " tanya nam
"Sudah, bahkan dia masuk hari ini" ucap freen
" Sepertinya aku tidak memiliki kesempatan nam" sambung freen
"Kesempatan apa maksud mu" tanya nam
"Melihat Becky kemarin menangis, sepertinya dia sangat mencintai non" ucap freen dengan raut sedih
" Jadi kau akan membiarkan Becky kembali pada lelaki brengsek itu freen" ucap Noey yang memasuki ruangan freen
"Ketuk pintu dulu Noey, jaga sikap mu aku ini CEO di sini " kesal freen
"Untuk apa aku mengetuk pintu, ini kan ruangan sepupu ku" ucap Noey
"Ckkk" freen berdecak kesal
"Bukankah ini menjadi kesempatan bagi mu untuk mendapatkan Becky seutuhnya freen" ucap Noey
"Benar kata Noey, kau harus segera menyatakan perasaan mu" ucap nam
"Tapi bagaimana jika dia menolak, itu akan sangat menyakitkan" ucap freen