Noey dan irin yang sedang jalan jalan di mall pun bertemu dengan orang tuan Becky.
"Irin" panggil mommy Becky
"Tante paman" sapa irin dan Noey
"Kalian tidak bersama Becky" tanya mommy
" Becky sudah pulang duluan Tante" bohong irin
Noey ingin menanyakan tentang Becky tapi irin menginjak kakinya mengisyaratkan Noey untuk diam
"Ya sudah kalau begitu, maaf mengangu kencan kalian" ucap mommy Becky
"Tidak apa apa Tante" ucap irin
Orang tua Becky pun pergi meninggalkan Noey dan irin.
" Memangnya tadi Becky bersama mu, perasaan dari pagi kita tidak bersama Becky" ucap Noey
"Memang tidak, Becky pergi menemui p'freen" ucap irin
"Apa" kaget Noey
" Kenapa kau sekaget itu" tanya irin
" Kenapa Becky menemuinya, sudah tau freen mengkhianatinya" ucap Noey
" Becky sudah menceritakan semuanya pada ku, kalau mereka sudah berbaikan, dan kau sepupunya seharusnya mendukung mereka" ucap irin
" Tapi aku masih kecewa padanya" ucap Noey
" Kau kan sudah bersamanya dari kecil, seharunya kau tau bagaimana p'freen" ucap irin
" Kau tidak tahu apa apa irin" ucap Noey
"Berdebat dengan mu membuat ku pusing" ucap irin dia pun pergi mendahului Noey
"Irin tunggu" noey menyusul irin
.
.
.
.
.
." Maaf aku hanya bisa mengantar mu sampai sini" ucap freen
"Tidak apa apa p'freen, terima kasih sudah mengantar ku " ucap Becky
" Daddy harus kembali bekerja, Daddy janji sebentar lagi kita akan bisa sama sama kembali" freen mencium kening anaknya
"Kenapa dengan wajah mu" tanya freen yang melihat Becky cemberut
"Kau hanya mencium Namo, tapi tidak dengan ku" ucap Becky
Freen pun menutup mata Namo dengan tangannya lalu mencium bibir Becky sekilas
"Sudah" ucap freen
"Jangan lupa besok menjemput ku" ucap Becky
"Aku bahkan sudah memasang alarm " ucap freen menunjukan waktu alarm di hpnya
Becky pun tersenyum lalu berpamitan untuk pulang, freen pun melajukan mobilnya menuju rumah sakit untuk bekerja.
Saat Becky akan memasuki rumah nya tiba tiba saja non datang.
"Becky kau dari mana" tanya non
"A aku" ucapan Becky terpotong
" Non kau kemari" tanya Daddy Becky yang baru sampai
"Iya paman" jawab non
"Ayo masuk dulu" ajak mommy Becky
"Dia tidak bisa mom, dia bilang ada urusan mendadak" ucap Becky
"Tapi bec, aku tidak sibuk" ucap non
"Jika kau tidak pergi sekarang aku tidak akan pernah mau melihat wajah mu lagi, lagi pula aku lelah aku ingin menidurkan namo" bisik Becky
"Becky benar Tante paman, aku harus pergi sekarang " ucap non
" Kau benar benar sukses sekarang, baiklah kerjakan dulu pekerjaan mu" ucap Daddy Becky non pun pergi dari sana
"Awasi dia mulai besok" ucap non menelpon seseorang lalu menutup saluran teleponnya
" Sikapnya sangat mencurigakan akhir akhir ini" gumam non
.
.
.
.
.Keesokan harinya freen membawa Becky dan namo pergi ke daerah perbukitan tempat yang pernah freen dan Becky kunjungi dulu .
"Cuacanya cukup panas, tapi anginnya menyejukkan" gumam Becky
" Becky lihat lah dia sudah mulai tengkurap " ucap freen senang melihat anaknya yang tengkurap sendiri
"Pertumbuhan sangat cepat, mungkin karna aku tidak pernah memberinya susu botol" ucap Becky
" Aku tidak salah menjadikan mu istri ku bec, kau sangat berbakat menjadi seorang ibu" ucap freen
" Mulai sekarang aku akan selalu ada di setiap pertumbuhannya, aku tidak ingin dia merasakan apa yang aku rasakan dulu" ucap freen
"Apa maksud mu" tanya Becky bingung dengan perkataan freen
"Ahh tidak ada, aku hanya tidak ingin Namo tidak mendapatkan perhatian lebih dari ku, Karena aku Daddy ku dulu sering meninggalkan ku untuk mengurus bisnis nya" ucap freen
Becky mengangguk percaya sedangkan freen menyembunyikan sesuatu padanya."Maaf aku berbohong kali ini bec, aku tidak mau kau tahu dan akan sedih jika tahu" ucap freen dalam hatinya.
Mereka pun menghabiskan waktu seharian bersama Namo.
"Ini bos " ucap anak buah non memberikan Poto
"Brengsek, jadi mereka sudah kembali diam diam, baiklah tidak ada cara lain kali ini aku akan benar benar menghabisi mu freen, dengan begitu Becky akan menjadi milik ku selamanya" umpat non
.
.
.
.
.
.
."Apa kau sudah mendingan Heidi" tanya Heng
" Tidak parah seperti kemarin" ucap Heidi
"Ini makan lah, aku membelikan bubur untuk mu" ucap Heng
"Terima kasih Heng, kau sudah banyak membantu ku" ucap Heidi lalu mengambil bubur yang Heng berikan dan memakannya
" Bagaimana dengan tawaran ku kemarin," tanya Heng
Heidi menghentikan makanya lalu diam sejenak memikirkan keputusan yang akan dia ambil.