5. bertemu kembali

44 6 5
                                    

Halo halo...

Siapa yang masih nunggu cerita ini...

Btw bikin bosen nggk sih?







Happy Reading

*****

Hari sudah berganti hari, hari ini adalah hari di mana Aleza sudah mulai menjadi mahasiswa di salah satu universitas jakarta, sebelum berangkat gadis itu menghampiri Abahnya untuk berpamitan.

"Abah Aleza berangkat dulu ya" pamit Aleza pada Abahnya yang tengah duduk seraya membaca buku.

"mau Abah anter?" tawar Abah Adnan yang sudah menutup bukunya itu.

"nggak usah Abah, Aleza sendiri aja" tolak Aleza dengan santun.

"kalau gitu Aleza berangkat dulu ya, Assalamualaikum" ujar Aleza seraya menyalami tangan Abahnya.

"Waalaikumsalam, hati-hati"

Aleza pun menaiki mobil taksi yang ia pesan online sedari tadi, dengan segera ia pun menaikinya dan mulai melaju pergi, kali ini ia benar-benar tegang, tidak biasa Aleza bersekolah di kota, karena sedari kecil ia sudah berada di kawasan pondok pesantren.

Aleza pandangi suasana kota Jakarta yang terlihat sangat indah, banyak sekali gedung-gedung pencakar langit.

"Bismillah" ucapnya seraya menghembuskan napas dengan kasar.

*****

Kali ini Darel malah dengan santainya sedang merokok di ruang kelas tanpa merasa bersalahnya, seperti biasa anak itu juga sudah di kelilingi gadis-gadis cantik yang menjadi mangsanya.

"Darel nanti jalan-jalan yuk" ajak salah satu yang berada di sampingnya.

"sory cantik gue ada urusan" ucap Darel seraya menggoda gadis itu.

"Darel kamu makin hari makin ganteng deh" ujar cewek lain yang berada disampingnya juga.

"lo juga makin hari makin cantik" puji Darel seraya tersenyum dengan licik.

"jadi aku nggak cantik?" tanya cewek itu dengan berlagak sok imutnya.

"intinya semua pacar gue makin hari makin cantik" goda Darel dengan bangganya. Benar sekali, Darel ini adalah cowok buaya yang sangat jujur, biasanya cowok menyimpan cewek secara diam-diam, sedangkan Darel malah menunjukkan jika ia memiliki banyak pacar.

Hingga tak lama kemudian Dosen yang mengajar mereka pun datang, para murid-murid pun bergegas untuk duduk di tempat masing.

"Darel turunin kaki kamu!" sentak Pak Ilham seraya Dosen yang akan mengajar di kelasnya.

Dengan malas Darel pun menurunkan kakinya itu, sedangkan pak Ilham, ia hanya bisa menggelengkan kepalanya heran.

"oke selamat pagi semuanya" sapa Pak Ilham dengan ramah.

"PAGI PAK!" jawab mereka serentak kecuali Darel yang malah sedang bermalas-malasan tidak peduli.

"hari ini kita kedatangan mahasiswa baru" ujar pak Ilham. "silahkan masuk"

Jadikan aku Imam muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang