Halo semuanya....
Kita kembali lagi...
Btw jangan lupa vote dan komennya ya...
•
•
•
•
•
•Happy Reading
*****
Hari telah berganti hari, seperti biasa Aleza sedang berada di Kampus tempatnya belajar, seraya menunggu dosen datang, ia sempatkan diri dulu untuk membaca buku materi. Aleza tampak begitu fokus hingga tidak menyadari jika sudah ada seseorang yang duduk di samping dirinya.
Aleza pun menoleh kesamping kirinya, dan betapa kagetnya ia ketika menyadari ada seseorang di sana.
"hai"
Plak!
Karena kaget Aleza dengan refleks memukul orang itu cukup kasar bahkan suaranya saja terdengar begitu nyaring.
"Astagfirullah" Aleza langsung beranjak berdiri dan menjauh dari orang itu.
"lo gimana si, wajah ganteng gini malah lo tabok pake buku, mana bukunya tebal banget" kesal Darel seraya mengelus-elus wajah tampan bak pangeran miliknya itu.
"siapa suruh kamu main duduk-duduk aja" balas Aleza dengan agak kesal.
"lo aja yang terlalu fokus, makanya gak lihat cowok ganteng ini duduk" ujar Darel dengan sangat percaya dirinya.
"lagian ngapain sih lihatin buku mulu, mending lihat gue aja" goda Darel seraya menaik turunkan alisnya.
Tidak terasa dosen pun akhirnya datang untuk memulai pembelajaran di kelas mereka. Cukup lama dosen itu mengajar hingga tidak terasa jam pembelajaran sudah hampir habis.
"untuk tugas kali ini dikerjakan secara berkelompok karena tugas yang cukup banyak dan bisa dibilang agak berat, satu kelompok cukup berisi dua orang saja" ujar Dosen itu dengan panjang lebar.
"kelompoknya milih sendiri atau diacak aja pak?" tanya salah satu siswa.
Dosen itu nampak berpikir, jika memilih sendiri pasti akan sangat rusuh karena semua siswa perempuan akan memilih untuk datu kelompok dengan Darel, namun jika di acak takutnya pada tidak terima.
"diacak saja" balas Dosen itu.
Pemilihan kelompok sudah di lakukan, dengan wajah murung Aleza harus menerima ini, bagaimana tidak dirinya tidak murung, pasalnya ia harus berkelompok dengan Darel.
Disaat Aleza yang murung dan tidak terima Darel malah terlihat begitu bahagia nampaknya. Darel pun beranjak menemui gadis itu dengan senyum licik yang terpampang.
"mau kerja'in dimana? Di rumah gue? Rumah lo? Kafe? Atau sekalian pelaminan aja?" tanya Darel seraya menggoda.
Aleza tampak begitu menjaga jarak dengan anak itu dan batinnya yang tidak pernah berhenti beristigfar.
"kok diem aja sih cantik? Salting ya gue gombalin?" goda Darel lagi.
"btw minta nomernya dong biar kita bisa tambah deket, maksud gue biar tambah gampang buat saling informasi tentang tugas" seru Darel yang sudah menyodorkan ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadikan aku Imam mu
Romancecerita singkat antara Darel Aldeandra, cowok nakal dan kasar yang terkenal dengan sifat buayanya itu, hobinya juga satu yaitu balapan, lebih parahnya lagi, anak itu juga tidak percaya dengan kehadiran Tuhan. namun, tiba-tiba saja pendiriannya itu go...