°
Four Leaf Clover
and HeartBab O8:
And Heart |°
Sebenarnya, Disha belum sepenuhnya sembuh dari penyakitnya. Lebih seperti jauh lebih baik daripada dulu. Hati yang Devin donorkan itu berfungsi baik seperti semestinya.
Meskipun Disha masih harus kontrol tiap satu bulan sekali hingga bertahun-tahun lamanya. Tapi Disha mulai takut terjadi sesuatu terhadap Devin. Selain belajar, Disha suka searching-searching di Google mengenai dampak transplantasi hati pada seseorang. Lebih mengkhawatirkan lagi mereka jauh dari patut untuk melakukan operasi itu karena masih sangat kecil. Dan tentu saja sangat tidak benar di mata hukum.
Efek samping yang sering Devin rasakan biasanya mual. Mungkin itu juga alasan Disha mendengar Devin mual-mual waktu itu. Pasti Devin tersiksa selama ini. Devin juga lelah di suruh minum obat tiga kali sehari tanpa boleh bolos.
Gadis itu menghela nafas. Dengan posisi berjongkok di bawah pohon Bungur. Angin sore mulai menerpa wajahnya. Terasa lebih dingin saat mengenai pipi yang baru saja di guyur air mata. Disha menangis. "Disha! Masuk, yuk? Mau Maghrib sayang." Suara mama mulai menyadarkannya. Gadis itu menggelap air matanya. "Iya, bentar lagi." Jawab Disha. Sambil menelusuri tanah lagi untuk mencari Semanggi daun empat. Gadis itu jadi teringat janji Devin. Mungkin untuk memperbaikinya semuanya, ia harus menagih janji itu.
Setidaknya sebelum terjadi sesuatu pada dirinya.
Sebelum terlambat.
"Disha!" Mama memanggil lagi. "Bentar maaa!"
"Bukan itu, handphone kamu berisik ini, ada telepon!"
"Dari siapa?"
"Hikmal IPA 2 tulisannya."
🍀
Jumat sore setelah mata pelajaran terakhir, dan pulang sekolah setelah otak anak-anak 12 IPA 2 di ubek-ubek dengan materi Matematika Wajib membingungkan dan pusing, biasanya anak laki-laki akan main futsal di luar.
Devin salah satu yang jarang skip. Padahal mama sudah mewanti-wanti agar tidak terlalu memforsir energi nya. Tapi Devin, si bendel itu tetap saja ikut.
"Vin! Oper bolanya ke Hikmal!" Seru si Rega sebagai kiper. Devin menuruti Rega, dan menendang menggunakan kaki kanan bagian dalam. Tapi bola terburu di cegat oleh Ata—pemain lawan. Laki-laki itu menyeringai dan menendang bolanya ke arah Gamal—pemain lawan lain di dekat Rega. Gamal menendang bola sekuat tenaga agar bisa melambung tinggi menuju teman-temannya yang menjaga gawang sebelah. Tapi bola malah melambung lurus ke arah Devin yang masih bernafas tersengal-sengal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Leaf Clover and Heart
FanfictionAngin berhembus di suatu sore di bawah pohon Bungur belakang rumah Disha, menerbangkan beberapa helai rambutnya. Juga bunga-bunga pohon Bungur yang tengah bermekaran. Oktober.. Oktober.. Oktober.. Sore itu terjadi saat bulan Oktober. "Katanya kamu...