O7 | Waktu Devin

45 9 0
                                    

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°

Four Leaf Clover
and Heart

Bab O7:
Waktu Devin |

°

Mobil hitam di samping Devin tadi jelas mobil Om Rian. Besar kemungkinan beliau tahu itu dirinya dan ada perempuan lain yang ia bonceng selain putrinya. Devin mendesis lelah di kursi kesiswaan. Mengurus izin untuk checkup ke rumah sakit saat istirahat nanti.

Sebenarnya bisa saja waktu pulang, tapi Disha pasti akan tahu. Kalau istirahat kan Devin punya alasan sedang nongkrong dengan Hikmal. "Devino." Begitu namanya disebut ia langsung berdiri. "Ini ya, nanti tunjukkan surat izinnya ke satpam biar di bukakan pagar." Devin mengangguk lalu berpamitan untuk keluar. Laki-laki itu menutup pintu ruang kesiswaan bersamaan dengan Disha yang berada di belakangnya sambil membawa tumpukan buku bahasa Indonesia dari perpustakaan. Disha terdiam sebentar sebelum kembali melangkahkan kakinya melewati Devin.

"Ca, tunggu.." Disha menengok sebentar tanpa menghentikan langkahnya. Devin segera menyimpan surat ijin ke dalam tasnya lalu mengikuti Disha. "Yang kemarin itu.. sorry.. gue kelepasan."

Disha diam saja sampai gadis itu berdehem. "Gue yang langgar privasi."

"Nggak gitu, Ca, maksud gue—" Disha berhenti melangkah begitu di depan kelas mereka. "Udahlah, Vin, kita sama-sama gede kan? Gue emang salah karena masuk kamar lo tanpa ijin lo. Jangan perpanjangan masalah."

"Kemaren lo di antar siapa?"

"Bukan urusan lo." Disha menyerahkan sebagian buku di tangannya pada Devin. Lalu masuk ke dalam kelas. "Loh, Devino? Telat kamu??"

"Maaf, Bu, tadi Devin saya suruh bantu bawa buku dari perpus soalnya berat, jadinya baru datang." Guru bahasa Indonesia itu menganggukkan kepalanya. Lalu menyuruh Disha dan Devin membagikan buku.

Devin masih terdiam dengan tingkah Disha. Bahkan sebusuk kata-kata Devin kemarin pun kalah dengan solidaritas Disha sebagai sahabatnya. Tunggu.. sahabat? Devin yakin kata itu sudah musnah sejak Devin melihat Disha yang lemah pasca operasi dulu.

🍀

Bell istirahat sudah berbunyi. Devin langsung melesat pergi sebelum Disha curiga. Sebelumnya ia bernegosiasi dengan Hikmal agar anak itu sembunyi juga. Saat akan mengenakannya helm, matanya menangkap plat nomor yang terparkir di samping motornya.

B 7654 NK.

Devin bukan pengingat yang baik, meminum obat saja masih harus di ingatkan mama atau Disha. Tapi melihat motor berserta plat itu, pikiran Devin langsung tertuju pada orang yang mengantarkan Disha kemarin sore.

Devin mengambil ponsel di saku seragamnya dan memotret motor itu, sampai seseorang datang dan merebut paksa ponselnya. "ngapain lo foto-foto motor gue?" Devin tetap bersikap tenang. Matanya memindai Lingga dari atas sampai bawah, sampai di pandangannya tertuju pada name tag nya.

Four Leaf Clover and HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang