Apa lagi ini??

16 0 0
                                    

Lala

Setelah kejadian makan malam kemarin aku jadi merasa tidak enak pada keluarga Ardhan, rasanya jahat sekali . Mamanya begitu baik, bahkan tadi pagi beliau mengirimkan pesan padaku . Ucapan terima kasih karena berkat aku Ardhan mau datang lagi untuk makan malam bersama .
Cih !! Padahal itu semua hanya demi menyembunyikan hubungan Ardhan dengan si tante tante Aria itu .
Memang tidak ada lagi apa wanita muda yang mau dengan dia? Sampai sebegitu cinta matinya dia dengan wanita itu . Harus ku akui dia memang masih cantik di usianya yang kalau tidak salah udah kepala 4 lebih, kulitnya masih kencang tidak nampak kerutan sedikitpun . Sepertinya uang bulanan sangat lancar .

"Heh pacarnya Ardhan bengong aja, dari tadi di panggil juga"

Aku kaget saat Bella sudah ada di depanku tiba tiba, suaranya cukup keras sampai aku malu sendiri .

"Kamu bisa pelan gak sih Bell, malu tau . "

"Malu kenapa sih? Kan emang bener kamu pacarnya Ardhan, gila sih kamu bisa naklukin bujangan hits kota ini . Mana sok sok an pake acara berantem pas meeting, eh taunya udah pacaran" .

Update sekali Bella kalau urusan begini begini, aku memang belum sempat bercerita dengan dia .

"Huss udah ah Bell, jangan ngomong itu mulu . Aku lagi fokus nih"

"Gak usah serius serius amat lah, salah juga gak bakal di marahin sama ayang sendiri ini . "

Sumpah rasanya ingin ku sumpal mulut Bella ini dengan kertas, gak mau berhenti ngomongin Ardhan . Teman temanku yang lain kan jadi ikut menyorakiku.

"Tuh ayangmu dateng, aku denger bakal ada tugas ke luar kota buat devisi kalian . Lumayan sambil kencan La, bye aku pergi dulu "

Setelah mengucapkan itu di ngacir, di susul ada Ardhan dan Reza yang masuk keruanganku . Teman temanku yang lain nampak menahan tawa saat Ardhan secara sengaja melihatku sebentar sebelum dia berbicara .

"Ehhmmm perhatian sebentar, saya ingin memberi informasi kalau kita ada tugas tambahan dari pak Dito untuk tinjauan lokasi kios tambahan . Kalian pasti sudah tau dimana saja rencana lokasi lokasinya, nanti kita akan bagi beberapa kelompok agar lebih efisien . Lebih lengkapnya biar Reza yang akan bacakan " .

"Ferry sama Nanda ke Sidoriji, Rendra sama Nino ke Milingan, Rizki sama Luki ke Pesirian, Saya dan Bayu ke Pinditan, Fifian sama Lala ke Pirigan nanti di temani Ardhan juga . Udah jelas ya semua, kita berangkat besok pagi habis absen ya . Yang gak ada mobil bisa pake mobil kantor, segera koordinasi sama saya ya " .

Kulihat rekan satu teamku berusaha menahan tawa, aku tidak tau apa penyebabnya . Setelah Ardhan dan Reza pergi mereka bilang kalau baru kali ini Ardhan mau ikutan turun ke luar kota langsung, biasanya dia paling malas apa lagi cuma soal beginian . Jadi mereka simpulkan kalau Ardhan mau ikut karena mau menamaniku, padahal mana mungkin juga dia rela turun sampai keluar kota demi aku ? Pasti dia punya rencana lain . Tapi aku tidak peduli juga, bukan urusanku .

••••••••••••••••

Kami sudah memutuskan bagaimana kami berangkat, dan entah apes atau bagaimana hari ini Fifi mendadak sakit jadi aku hanya berdua semobil dengan Ardhan . Memang sih tidak ada yang menggoda kami, tapi mereka melempar senyum yang tidak biasa ke arahku . Mana kota yang aku tinjau termasuk kota yang terkenal dengan kota dingin, banyak vila dan penginapan . Pasti mereka mikir yang enggak enggak deh .

"Udah gak usah bete, lagian enak kan kamu sama aku . Gak perlu kerja keras, kamu cuma tinggal duduk di mobil dateng ke lokasi foto foto aja selesai . Semua laporan sudah aku kerjain, nanti kamu tunggu aku di hotel ya . Aku ada perlu sebentar, kalau udah mau balik nanti aku jemput kamu . Hotelnya sudah aku pesankan yang paling mewah, kamu bisa istirahat dengan nyaman ."

DREAMERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang