Prolog

196 59 59
                                    

Gadis cantik lari kecil menuruni tangga sambil menyampirkan sebelah ranselnya ke bahu kanan, hingga langkah kakinya terdengar bergemuruh sampai ruang makan. Sesampainya, mata cantiknya melihat keberadaan kedua orang tuanya yang sedang menikmati makanan dengan khidmat. "Annyeong haseyo." Sapanya sambil tersenyum sumringah.

Mendengar sapaan tersebut, kedua orang tuanya menghentikan aktivitas makannya, lalu menoleh sambil menatapnya dengan tajam setelah melihat penampilan putrinya yang berantakan. "Masukkan kedalam bajunya! " Tegasnya.

"Ini tren terbaru. Disekolah lumrah kok baju di keluarin biar terlihat keren."

"Papa bilang masukin bajunya!"

"Nanti kalau di masukin aku terlihat cupu."

menghela nafas frustasi melihat perilaku putrinya yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Dira wanita cantik yang usianya kepala 4 itu mengusap pelan lengan suaminya mencoba menenangkan "Sabar mas."

Dirasa tidak ada pembicaraan lagi. "Kalau begitu Tensa langsung berangkat. Bye." Pamitnya tanpa mencium tangan kedua orang tuanya.

"Makan dulu." Ucap Dira menghentikan langkah putrinya. Namun bukannya berhenti malah lanjut tanpa menghiraukan ucapan mamanya.

"Astagfirullah. Perasaan dulu papa bikin pakai bismillah, jadi bukannya alhamdulillah malah astagfirullah." Ucapnya sambil mengusap kasar wajahnya.

Sedangkan istrinya menghela nafas lelah setelah melihat punggung Tensa yang sudah tak terlihat.

Gresik
4/6/23





I love You Gus AlfiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang