09

4 0 0
                                    

Kini Geya sudah bangun dari tidurnya dan melihat kesamping ternyata Ica masih tertidur pulas. Geya langsung menyiapkan dirinya dan masuk kamar mandi untuk melakukan kegiatan rutinnya setiap pagi yaitu Bok*r:)

Setelah mengeluarkan hajatnya ia pun segera mandi karna hari ini ia harus pergi kesekolah walaupun ia sangat malas sekolah tetapi demi masa depan ia harus bersekolah. Geya langsung mendi tanpa basa basi dan tidak lupa menggunakan sabun Ica yang masyaallah wangi dan gak lupa ia juga memakai berbagai perawatan yang ada di kamar mandi nya Ica.

"Memang ya beda banget orang kaya mandi, Orang kaya mah mandinya berlama-lama perawatan mulu, lah gue boro-boro perawatan sabun mandi sama sabun cuci muka aja jadi satu pake sabun batangan," ucap Geya.

Sekitar 30 menit Geya mandi akhirnya Geya selesai mandi dan langsung bersiap-siap menggunakan seragam sekolah yang ia bawa sebelum mandi tadi, saat keluar dari kamar mandi ia melihat Ica yang suda rapi sedang menyusun buku untuk di masukan kedalam tas.

"Loh Ca, lo uda mandi?" tanya Geya heran sebab kamar mandinya ia pakai.

"Uda tadi di kamar mandi ruang tamu." Sahut Ica, ia berbalik menghadap Geya "Yuk Gey, kota sarapan," ajak Ica kepada Geya.

Geya hanya mengangguk dan mengukuti langkah Ica untuk menuju kearah Meja makan, terlihat beberapa makanan, seperti nasi goreng, ayam goreng, Dll.

"Orang kaya Bangun tidur sarapan dengan yang sehat dan bergizi, lah gue boro-boro sehat dan bergizi. Nyawa masih nempel di badan aja Syukur Alhamdulillah," batin Geya mensyukuri nasibnya yang terbalik dari Ica.

Ica langsung duduk ia melihat Geya yang masih berdiri memandangi meja makan "Gey ayok makan, kamu gak lapar?".

"Eh iya lapar in duduk," sahut Geya langsung duduk, ia masih memandangi satu persatu yang ada dimeja makan "Duh gimana nih, kalo gue mau ayam, mau naget mau ini, mau itu, tapi gue malu nying ntar di kira gue kelaperan kek gak perna makan," batin Geya, Geya Melihat Ica yang hanya memakan potongan buah apel " Tuh kan orang kaya sarapannya gak banyak-banyak cukup satu biji buah yang uda di cincang aja,"

"Gey, kok diam?" tanya Ica kepada Geya.

"Eh iya in mau makan," ucap Geya langsung mengambil sepiring nasi goreng dan ayam goreng "Bodo amat di kira orang norak yang penting kenyang," batin Geya.

Ica dan Geya sibuk menikmati sarapan mereka masing-masing dan tidak lupa mereka meminum susu, sebetulnya Geya tidak terlalu suka susu putih apa lagi ia harus minum pagi-pagi seperti ini, namun apa daya agar tidak di kira norak ia harus menghabiskan susu yang sudah disiapkan.

"Yok Gey, Kita berangkat," ajak Ica.

Geya hanya mengangguk dan mengikut Geya kearah Garasi mobil dan ternyata sang supir sudang menunggu kehadiran Geya dan Ica.
Mereka berdua langsung masuk kedalam mobil milik Ica.

=>>> Disekolah

Sesampainya di Sekolah Geya bergegas ke toilet untuk mengeluarkan hajatnya yang sudah di ujung tanduk dan meminta Ica untuk duluan  masuk Kelas,

Saat sedang berjalan ke Toilet Geya melihat seseorang yang sangat iya musuhi dan itu adalah Bagas. "Sial bener gue harus ketemu sama orang gila disini," batin Geya, ia memandang kearah Bagas "Ah bodo amat gue uda gak tahan."

Geya berusaha berjalan tanpa memperdulikan Bagas, saat melewati Bagas tiba-tiba ada seseorang yang menahatn tangan kanan Geya dan ternyata Bagas yang telah menahan nya, "Bangsat, ngapain sih. Sial banget ketemu orang aneh disini,"

Bagas mencoba mendekatkan dirinya kepada Geya dan menatap kearah Geya "Eiitsss, lo mau kemana? Sial bener ya gue harus ketemu elo disini," ucap Bagas  menatap kearah Geya dari atas sampai bawah yang sedang menahan pipis.

"Bacod lo nying,"

Geya hendak meninggal Bagas namun di tahan oleh Bagas "Wahh, mau kemana lo, lo masih ada urusan sama gue," Ucap Bagas mendekati Geya. Bahkan saat ini jarak mereka hanya sejengkal .

Geya memegang tangan Bagas dan memperhatikan dan "AAKKKHHHH," teriak Bagas kesakitan akibat gigitan dari gigi Geya secara tiba-tiba. Geya yang sudah tidak tahan langsung berlari dan meninggalkan Bagas yang sedang merasakan kesakitan, tidak lupa Geya menghadap kebelakang untuk mengejek Bagas "Mampus kan lo, dasar eek kambing lo,"

Geya berlari kearah toilet ia sudah tidak tahan, sesampainya di toilet ua langsung menuju pintu dan membuang hajatnya yang sudah di ujung tanduk.

Setelah merasakan lega sudah mengeluarkan semua hajatnya Geya langsung bergegas ke Kelas, karena waktu masuk akan tiba.

Saat tiba di dalam kelas Geya melihat Ica yang sedang di kerubungi oleh beberapa orang, Geya pun mendekat karena penasaran dan ternyata itu adalah Reyna and the geng yang sedang menggertak Ica BRAKKK "Gue gak mau tau, pas istirahat tugas gue uda siap!" tekan Reyna

PLOK...PLOKKK...PLOKK
Suara teput tangan dari Geya yang sangat ingin memutilasi Reyna And the Geng "Ternya anak yang paling berpengaruh disekolah  tidak sepintar yang kita kira orang-orang ya teman-teman, ternyata ia malah nyuruh orang buat tugas dia," ucap Geya melipat kedua tangannya sambil tersenyum.

"Woy Jalang Lo jangan ikut campur ya!" teriak Olin teman Reyna.

"Jalang teriak jalang, heh," ucap Geya tersenyum nengejek "Setidaknya enggak keluar masuk hotel sama om-om hidung belang," Sindir Geya mengejek Olin

"Lo lagi mendiskripsikan diri lo ya? pantesan kagak ada yang mau, ternyata lonte," sahut Clara sambil mengipasi dirinya.

"What? apa?, gak salah ngomong ya. yang setiap minggu selalu di bar sambil make bh sama cd, duh maluu deh. Butuh kaca gak sih Mbak," nyerocos Geya.

Reyna berjalan kearah Geya dan langsung mencekram baju Geya "Lo ya, gak usah banyak bacot ya anjing, lo itu tetep Lonte dimana pun bakalan lonte dan jangan perna mulut sampah lo berani sebut temen gue yang bukan-bukan!"

"Apa-apaan ini, Reyna, Geya!" bentak Buk desi selaku guru biologi melihat Reyna yang sedang menggertak Geya "Reyna. Lepaskan Geya," perintah Buk Desi

Reyna melepaskan Geya "Anggap aja lo lagi beruntung," ucap Reyna meninggal kan Geya.

"Bacot njing," sahut Geya pelan.

"Geya kamu duduk," perintah Buk Desi.

"Woke kanjeng mami," sahut Geya girang sambil meledek kearah Reyna.

Geya duduk dibangkunya dan mengikuti pelajaran hari ini, sebetulnya ia sangat bosan dan ingin bolos namun ia masih di tahan oleh Ica agar tidak Bolos, namun bukan Geya namanya kalo tidak bolos.

Geya berdiri "Buk," panggil Geya mengangkat tangannya.

"Uya Geya?" tanya Buk Desi.

"Buk, saya izin ke toilet ya buk uda gak tahan nih," izin Geya kepada Buk Desi.

"Yasudah jangan lama-lama," pinta Buk Desi.

"Baik Buk," sahut Geya berjalan kearah pintu dan melambaikan tangannya kearah Ica.

Ica tau pasti Geya bukan ke Toilet melainkan bakalan Bolos. Ica sudah berusaha agar Geya tidak bolos namun apa boleh buat Geya yang keras kepala tidak bisa di hentikan oleh Ica.

Self DestructionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang