Setelah kejadian tak terduga beberapa hari lalu, Tina semakin dekat dengan Jack dan si sahabat tak lagi canggung menunjukkan perhatian-nya pada sang pujaan hati. Siang ini, Jack mengajak Tina berjalan-jalan di sekitar pantai. Angin berhembus cukup kencang, Tina merapatkan jaket-nya dan menoleh pada Jack. Pria itu hanya mengenakan kaos lengan panjang tanpa jaket, ia tak dingin. Tina ingat betul suhu tubuh Jack waktu itu, Jack bisa menghangatkan dirinya sendiri dan jujur saja kalau Tina iri dengan suhu tubuh sahabat-nya ini.
"Menyenangkan sekali kau bisa menghangatkan diri tanpa butuh perapian, Jack" Tina bersuara, Jack terkekeh pelan menanggapi ucapan si gadis.
"Kau bisa juga seperti-ku jika kau ingin" sahut Jack, Tina menaikkan alis.
"Can i?" Tina tak percaya.
"Yeah" Jack mengangguk.
"Caranya?" Tina penasaran.
"Be a werewolf"
Tina terdiam untuk beberapa saat, rasanya akan menyenangkan menjadi seorang manusia serigala namun Tina sekarang tahu kalau manusia serigala dan vampir tak memiliki hubungan baik satu sama lain. Tina tak ingin bermusuhan dengan Hans, ia mencintai pria itu dan Tina juga berfikir kalau Jack dengan suka rela membantu keluarga Ekezeil ketika ia di buru oleh Jane padahal Jack adalah manusia serigala. Dia melakukan itu demi Tina, si gadis bersyukur Jack mau membantu. Tina tersenyum simpul, ia menggelengkan kepala.
"Aku sangat ingin, tapi.. aku tidak bisa, Jack" gumam Tina.
"Karena vampir itu?" Jack menaikkan alis, Tina bisa merasakan nada tak suka disana.
"Jack, aku--"
"I know, kau menyukai dia, bukan? Why, Christie? Why him? Kenapa harus dia? Kau tahu dia siapa, dia seorang vampir dan kau hanya seorang manusia! Hubungan kalian ini salah! Don't you get it?" Jack menyela, ia kesal.
"Jangan ikut campur tentang hubungan-ku dan Hans, kau tak punya hak untuk itu" Tina berujar.
"Okay, aku minta maaf karena ikut campur.. but can you give me a chance, Christie? Just once, look at me. I do really love you" Jack meraih kedua tangan putih Tina. Si gadis menatap beberapa saat ke lautan biru di depan sana sebelum mengalihkan tatapan pada Jack.
"I'm sorry, Jack, you know me.. i do love you but just as a bestfriend" Tina berujar pelan.
Jack tersenyum paksa, hati-nya berdenyut ngilu mendengar ucapan Tina yang kelewat jujur. Jack jelas tahu kalau Tina menyukai Hans, tidak hanya menyukai, ia tahu perasaan Tina pada Hans. Gadis yang dia cintai ini mencintai Hans, Jack sangat tahu itu namun ia ingin mencoba untuk mengutarakan. Mencoba berani menyampaikan perasaan yang dia miliki, Jack tersenyum kecut lalu menundukkan padangan pada tangan Tina yang masih ia genggam.
"Jack, aku minta maaf.." gumam Tina.
"It's okay, bukan salah-mu" Jack menggeleng dan berusaha menampilkan ekspresi biasa saja namun Tina tidak sebodoh itu, ia paham Jack terluka.
Grep!
Tina menarik tangan dari genggaman Jack, ia berjinjit meraih bahu lebar si sahabat dan memeluk-nya erat, Tina mengusap punggung Jack pelan sembari membisikkan kata maaf, Jack terdiam kaget namun ia tersenyum kecut kembali sebelum membalas pelukan si gadis.
"I'm sorry.." lirih Tina
"It's okay, Christie" Jack bergumam pelan. Si pria mengurai pelukan mereka, ia tersenyum tampan dan mengusap kedua pipi Tina.
"Ayo, aku antar kau pulang" ujar Jack, ia menggenggam tangan kanan Tina dan menarik-nya pergi.
Motor besar Jack tiba di kediaman Tina, si gadis turun dan melambaikan tangan sebelum masuk ke dalam rumah sementara Jack segera pulang ke rumah-nya. Sean belum pulang, kemungkinan esar si ayah sibuk dengan pekerjaan-nya. Tina membanting diri ke atas ranjang, manik abu-abu itu menatap langit-langit dalam diam mengingat ungkapan cinta dari Jack. Apa Tina keterlaluan? Tina tidak jahat, kan? Tina tidak ingin Jack berharap lebih padanya, Tina tidak mau Jack terus mengejar dirinya karena Tina benar-benar hanya menganggap Jack sebagai seorang sahabat. Ia menghela nafas berat, merasa tak enak pada Jack. Tina khawatir setelah ini hubungan persahabatan antara Jack dan dirinya akan renggang, semoga saja tidak. Demi apapun, Tina sangat menyayangi Jack. Tina menutup mata sejenak ketika hembusan angin menerpa wajah, ia beringsut duduk dan menemukan Hans berdiri di sisi ranjang dengan alis terangkat menyadari tatapan aneh dari sang kekasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] ECLIPSE
Vampire"You gave me everything just by breathing, little sheep" . . . A love story about vampire, human and werewolf.