8

2K 95 3
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading ~~

"Makan dulu Joong, jangan nyiksa diri lu" ucap Pond menyodorkan seporsi makanan pada Joong.

Joong menggeleng lemah.

"Gue ga laper, gue bisa makan nanti" balas Joong.

Pond menghela nafas lelah, dia menggeleng-gelengkan kepalanya. Sudah beberapa kali dia mencoba membujuk Joong untuk makan, dan untuk kesekian kalinya Joong menolak makanan yang diberikan Pond.

"Gue tau hati lu lagi kacau sekarang Joong, tapi seenggaknya isi dulu perut lu, jangan siksa perut lu" ujar Pond.

Klikkk...

Phuwin masuk kedalam kamar tamu, dia berjalan menghampiri Pond.

"Sayang, aku mau ke minimarket di bawah ya. Kulkas kosong, aku mau belanja cemilan" ucap Phuwin meminta izin.

Pond mengangguk.

"Lu mau titip sesuatu?" Tanya Pond pada Joong.

Joong lagi-lagi menggeleng. "Kalo gue perlu sesuatu, gue beli sendiri nanti" jawab Joong.

"O-ohh oke, kalo gitu aku ke minimarket dulu ya sayang"

Pond mengangguk lagi, dia tersenyum manis pada Phuwin.

"Hati-hati ya" pesannya.

"Uhm" angguk Phuwin. Pria itu lalu keluar kembali dari dalam kamar tamu. Dia keluar dari kondominium dan pergi menuju minimarket yang ada di bawah.





Phuwin tengah sibuk memilih-milih camilan untuk mengisi kulkas. Tangannya mengambil camilan camilan favoritnya dan Pond, sudah lama dia tak menikmati camilan camilan ini karna dia tinggal di daerah pegunungan dan minim akses untuk menuju ke perkotaan.

Phuwin biasanya hanya makan, makanan yang diberikan kepala desa. Dia menyukai makanan itu, tapi dia juga rindu makanan kota.

Saat tangan Phuwin akan meraih sebuah Camilan, tangan lain tiba-tiba muncul dan meraih pergelangan tangan Phuwin, tangan itu mencengkram pergelangan tangan Phuwin.

Phuwin yang terkejut menoleh, dia melihat seorang pria tegap dengan wajah blasteran berdiri menatapnya sambil tersenyum miring.

"Ketemu kau!" Ucap Pria itu dengan suara beratnya.

Phuwin berusaha melepaskan cengkraman pria itu.

"Lepas Leo!" Berontak Phuwin.

"Huh, lu pikir gampang lepas dari cengkraman gue? Hah?!"

"LEPASS!" Teriak Phuwin.

Tak ada banyak pelanggan di minimarket saat itu, jadi tak ada yang mendengar suara teriakan Phuwin. Di tambah mereka kini jauh dari kasir, mungkin kasir juga tak bisa mendengarnya.

"Mana cowo yang lu bangga-banggain itu?! Dia yang jeblosin gue ke penjara kan? Mana pacar lu hah?!" Leo, pria itu kini mencengkram cardigan yang dipakai Phuwin.

"Gue kasih tau sama lu, ga lama lagi lu bakal putus sama pacar lu! Huh" Leo tersenyum miring.

"Papah lu bilang, lu bakal pindah ke Amerika. Papah ga suka sama cowo lu, dia lebih restuin lu sama gue" ucap Leo.

Phuwin mendorong tubuh Leo kasar. Dia menatap tajam wajah Leo.

"Aku ga peduli, aku gamau pindah ke Amerika! Aku mau tetep ada disini!" Ucap Phuwin penuh penekanan.

HE'S MINE! (JOONGDUNK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang