12

1.9K 104 0
                                    

-
-
-
-
-

Happy reading ~~

Mobil Joong sampai pada sebuah bangunan di dekat kampus, dia mengecek kembali GPS di ponselnya. Memang benar, GPS nya mengarahkan Joong ke bangunan ini.

Tanpa ragu Joong keluar dari dalam mobil, dia berjalan masuk kedalam bangunan tua itu.

"NINE!" Teriak Joong memanggil.

Joong masuk kedalam gedung tua itu dan mengelilinginya untuk mencari Nine.

"NINE, LU DIMANA?!" Teriaknya lagi.

Joong terus berkeliling, sampai akhirnya dia menemukan sebuah ponsel tergeletak di lantai dua gedung tua itu. Joong berjongkok dan meraih ponsel itu, dia melihat foto di lockscreen ponsel tersebut. Fotonya adalah foto Nine, jadi sudah bisa di pastikan kalau ponsel itu milik Nine.

Joong memperhatikan sekitarnya, dia kembali bangkit.

"Tolong!"

Joong mendengar sebuah suara.

"Tolong aku!"

Setelah di pastikan lagi, Joong meyakini bahwa itu adalah suara Nine.

"NINE, ADA GUE DISINI. LU DIMANA, HAH?" Teriak Joong.

"Joong! Aku disini Joong!" Nine balas berteriak.

Joong mendengar suara seseorang yang menggedor kencang sebuah pintu.

Joong segera menghampiri asal suara, dan dia menemukan sebuah ruangan yang terkunci disana. Dia mendengar suaranya berasal dari sini.

Tok tok tok!

"Nine, lu di dalem?" Tanya Joong.

"Khap Joong, tolong aku!" Balas Nine dari dalam ruangan.

"Oke, sekarang lu mundur. Gue dobrak pintunya" ucap Joong.

"Oke khap, hati-hati Joong" ujar Nine.

Joong berdehem.

Perlahan Joong melangkah mundur, dia menatap fokus pada pintu tersebut. Dia mengerahkan seluruh tenaganya, dan....

BRAKKK!

Dengan sekali dobrak, Joong berhasil membuka pintu itu. Saat pintunya terbuka, Joong melihat Nine dengan wajah yang pucat dan penuh luka.

Joong segera melepas jaket yang dia kenakan, lalu dia berjalan menghampiri Nine dan memakaikan Nine jaket miliknya.

"Lu gapapa?" Tanya Joong.

Nine mengangguk lemah, dia memeluk lengan Joong erat.

"Aku takut Joong..." Lirih Nine menangis.

"Ada gue disini, ayo keluar dari sini" ucap Joong.

Nine mengangguk setuju, dia setia menempel pada Joong. Mereka berdua berjalan kearah pintu yang tadi di dobrak oleh Joong.

Tapi belum sempat mereka berdua keluar dari dalam ruangan itu, mereka berdua di hadang oleh komplotan preman yang membawa tongkat kayu.

Mereka kembali mundur, Joong menyuruh Nine untuk tetap berada di belakangnya.

"Tetep di belakang gue, gue yang urus mereka" ucap Joong menatap tajam preman-preman itu.

"Halah, banyak bacot lu bocah!" Bentak salah satu preman.

"Abisin tu bocah!" Suruh preman lainnya.

Akhirnya para preman-preman itu maju menyerang Joong dengan tongkat kayu yang mereka bawa. Sementara Joong melawan mereka dengan tangan kosong dan di bekali keterampilan bela dirinya.

HE'S MINE! (JOONGDUNK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang